MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Tengku Erry Nuradi
menginstruksikan dibentuknya tim percepatan persiapan pengusulan Geopark
Kaldera Toba menjadi Global Geopark Network UNESCO.
“Tim
nantinya akan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara
Nurhajizah Marpaung untuk menindaklanjuti segera lima poin rekomendasi
UNESCO. Yang penting adalah kita fokus pada lima poin rekomendasi
UNESCO, karenanya perlu dibuat tim percepatan pengusulan Geopark Kaldera
Toba menjadi Global Geopark Network UNESCO,” tegas Erry saat memimpin
rapat tindak lanjut pengusulan Geopark Kaldera Toba (GKT) menjadi Global
Geopark Network (GGN) UNESCO di Kantor Gubsu, Selasa (9/5/2017).
Erry
meminta tim harus dapat menyelesaikan pemenuhan lima rekomendasi UNESCO
pada Agustus tahun 2017 sebelum pengajuan kembali GKT sebagai anggota
GGN UNESCO pada Oktober-November 2017.
Seperti
diketahui UNESCO memberi rekomendasi kepada Sumut agar dapat memenuhi
beberapa saran berdasarkan hasil penilaian dan pemantauan tim UNESCO
saat berkunjung ke Kawasan Geopark Kaldera Toba pada tahun 2014. Namun
pada 2015 hasil pengumuman UNESCO, GKT belum berhasil menjadi anggota
GGN.
“Ibu Wagub, saya
tugaskan untuk memimpin rapat, dengan melibatkan kabupaten se-kawasan
Danau Toba, agar kita fokus pada lima poin rekomendasi UNESCO, apa dan
siapa bekerja dan tanggungjawabnya apa,” ujar Erry.
Gubsu
adalah Ketua Dewan Pengarah pada Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba
(BP-GKT) Sumatera Utara sedangkan Wakil Gubsu Wakil Ketua Dewan
Pengarah. Sedangkan anggota Dewan Pengarah adalah Sekda Provsu dan tujuh
Bupati se-kawasan Danau toba yaitu Simalungun, Toba Samosir, Humbang
Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir, Dairi dan Karo.
Hadir
dalam rapat tersebut para dewan pakar BP GKT yaitu RE Nainggolan,
Alimin Ginting dan Mauritz Pasaribu. Pembuat peta Michael Rony, M Tata
dari Badan Otorita Danau Toba, Kadis Perhubungan Anthony Siahaan, Kepala
Badan Lingkungan Hidup Provsu Hidayati, Kadis Kehutanan Halen Purba,
Kadis Kelautan dan Perikanan Zonny Waldi, Kepala Dinas Komindo HM
Fitriyus dan sebagainya.
RE
Nainggolan mengatakan, kelompok pakar mengapresiasi, rapat yang digelar
karena sudah lama dinantikan pihaknya. “Kami menyadari penuh ini bukan
tugas gampang, butuh effort besar dan koordinasi melibatkan 7 kabuaten
di kawasan Danau Toba yang memiliki tanggungjawab masing-masing. UNESCO
sudah beri rekomendasi, kelima rekomendasi sangat jelas dan diketahui
semua pihak,” kata Nainggolan.
Sementara
Alimin Ginting memaparkan, untuk memenuhi rekomendasi UNESCO dan
pengelolaan GKT membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar. Namun dana
tersebut menurutnya sangat kecil jika dibandingkan manfaat yang diterima
Sumatera Utara apabila GKT masuk dalam GGN UNESCO.
Dijelaskannya,
apabila masuk GGN, maka manfaat ekonomi GKT apabila sudah dioperasikan
akan mampu menghadirkan wisatawan asing yang dapat mengggerakkan
perekonomian daerah.
Adapun
lima poin rekomendasi UNESCO tersebut adalah, pertama, akitivitas
edukasi terpadu pada masing-masing geo area dengan tema geopark super
volcano sudah dalam taraf implementasi. Kedua, panel edukasi geologi dan
informasi yang lebih focus pada informasi tematik.
Ketiga,
diperlukan strategi pemasaran dan promosi serta keempat, penembangan
budaya perlu lebih ditingkatkan dan lebih banyak. Terakhir, aktifitas
geopark di lapangan harus sudah terjadi pada keempat geoarea GKT sebagai
satu kesatuan dan harmonis termasuk aktifitas ekonomi keberlanjutan
masyarakat.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar