
“Perwakilan kami diusir dan kami ditantang pihak Pertamina untuk datang sekampung”. Kata Bok warga lingkungan 21 Pekan Labuhan. “Pulang aja, sekalian datang sekampung” lanjut Bok menirukan tantangan kepala security Pertaminan Labuhan Deli, Pohan.
Hal senada juga dikatakan Fat. Ibu paruh baya itu sesalkan pihak Pertamina yang tidak peduli terhadap resahnya warga. “Kebakaran kemaren itu sangat meresahkan warga, jerit tangis masyarakat terdengar sepanjang jalan, sementara pihak Pertamina tidak peduli bahkan tantang warga. Kata Fat saat ditemui di tempat kediamannya di samping tembok beton Pertamina Medan Grup.
Tanggapi tantangan itu, masyarakat lingkungan 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, dan masyarakat lingkungan 29 Kelurahan Pekan Labuhan berang. Masyarakat siapkan izin aksi ke Polres Pelabuhan Belawan.
“Kami akan gelar aksi unjukrasa sebagai bentuk protes, 9 lingkungan sepakat untuk aksi itu. Aksi ini juga sebagai jawaban tantangan Pohan terhadap warga kampung”. Kata Nazar.
Informasi yang dihimpun di lapangan, terbakarnya tangki timbun BBM Pertamina disebabkan kelalaian PT. Patra Niaga. Saat kejadian, PT. Patra Niaga yang bertanggung jawab terhadap BBM milik BUMN tersebut perintahkan pekerja PT. Erin jaya untuk lakukan over pamping dari tangki timbun BBM 18 ke 19.
Pelaksanaan over tersebut tidak diawasi. Selanjutnya terjadi kerusakan dan pompa transper keluarkan percikan api, akibatnya api sambar BBM yang sedang ditransfer.
Selain itu sejak tahun 1970-an masyarakat Kelurahan Pekan Labuhan hususnya warga masyarakat lingkungan 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, dan lingkungan 29 resah. Masalahnya polusi udara yang berasal dari bau BBM Pertamina serang perkampungan penduduk.
Terbakarnya tangki timbun Pertamina berdampak buruk bagi warga masyarakat. Rasa takut mencekam warga, jerit dan tangis ratusan warga terdengar di mana-mana, bahkan warga jatuh pingsan, sayangnya pihak Pertamina tidak ambil pusing.
Informasi yang berkembang di lapangan, sebelum terbakarnya tangki timbun TBBM Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup), di kalangan Pertamina Medan Grup dihebohkan hilangnya pasok BBM dari jalur laut (daerah Boring-red). Tidak tertutup kemungkinan terbakarnya tangki timbun suatu bentuk peralihan (sabotase-red).
Pertamina Medan Grup tertutup atas peristiwa itu. Humas pemasaran Regional I Sumbagut Erika ngaku tidak tahu sumber api. Erika juga nyatakan korban 1 orang (luka ringan-red), sementara riak di lapangan korban jiwa 3 orang, luka ringan 3 orang, dan luka berat 7 orang. (mn/bu).
Posting Komentar
Posting Komentar