0
DELI SERDANG | GLOBAL SUMUT- Untuk meningkatkan partisipasi pemilih Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho mensosialisasikan pemilu kepada para pemilih pemula. Gubsu bersama Ketua KPU Sumut Mulia Banurea melakukan dialog interaktif bersama para pelajar sekolah menengah atas yang disiarkan secara langsung di 40 stasiun radio se Sumatera Utara.
Sosialisasi bertajuk Live Interactive Talkshow Pemilu Cerdas bersama Gubsu dan Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara itu berlangsung di SMK Bayu Pertiwi di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Sabtu (8/3). Gubsu juga berkesempatan berdialog langsung dengan para pendengar radio dari seluruh penjuru Sumut sekaligus mengajak warga untuk ramai-ramai menggunakan hak suara mereka ke TPS pada 9 April mendatang.
Gubsu dalam kesempatan itu mengingatkan masyarakat, bahwa pemilu diselenggarakan dengan dana besar yang bersumber dari pajak yang dibayarkan masyarakat. “Maka kalau masyarakat tidak menggunakan hak pilih tentu mubazir. Dana yang sudah banyak dialokasikan, tidak optimal penggunaanya,” ujar Gubsu yang didampingi Kadis Kominfo Sumut Jumsadi Damanik.
Masa depan bangsa dikatakan Gubsu sangat ditentukan oleh Pemilu. Karena semakin berkualitas proses pemilu, maka semakin terseleksi calon yang akan dipilih masyarakat. Untuk itu, Gubsu mengajak masyarakat untuk cerdas memilih dengan mengenali para caleg melalui trackrecord-nya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama KPU berupaya mewujudkan target nasional partisipasi pemilih 75 persen. Kegiatan dialog interaktif yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan target dimaksud.
Ketua KPU Sumut menjelaskan bahwa memang terjadi tren penurunan partisipasi pemilih di tanah air. “Pemilu pada tahun 1999 tingkat partisipasi pemilih mencapai 92,7 persen, Pemilu tahun 2004 tingkat partisipasi menurun menjadi 84,07 persen dan kembali menurun pada 2009 menjadi 71 persen,” jelas Mulia. Dalam kurun waktu 10 tahun telah terjadi penurunan partisipasi 21 persen. Sedangkan untuk Pemilukada tingkat partisipasinya lebih rendah lagi.
Salah satu faktor penyebabnya menurut Mulia adalah terlalu sering dilaksanakan Pemilu di negeri ini, sehingga merepotkan masyarakat. “Ini sudah menjadi pemikiran, maka diputuskan oleh MK pada tahun 2019 akan dilaksanakan serentak,” ujarnya.
Sementara itu Gubsu menganggap tren menurunnya partisipasi memilih, harus dipandang sebagai sesuatu yang positif oleh caleg. “Ada kecenderungan masyarakat tidak percaya, ini bisa jadi pemicu dan pemacu bagi para caleg untuk membenahi diri dan meningkatkan kompetensi,” Gubsu menjawab pertanyaan salah seorang pelajar.
Usai dialog interaktif, Gubsu dan para pelajar SMK melakukan sosialisasi Pemilu dengan bersama-sama mencelupkan jari mereka ke wadah berisi tinta seperti yang lazim dilakukan usai melakukan pencoblosan di TPS-TPS saat pemungutan suara.(red)
 

Posting Komentar

Top