LANGSA
| GLOBAL SUMUT- Inilah penyebab selama ini mengapa Tunjangan Prestasi
Guru (TPG) atau lebih di kenal dengan sebutan “dana sertifikasi guru”
yang belum juga cair, kini di papar oleh Eddy Khalil, S.Pd Wakil Ketua
FP2L dalam investigasinya.selasa (10/11/2015).
Walil
Ketua FP2L (Forum Pemerhati Pendidikan Langsa) mengatakan berdasarkan
investigasi dengan menggunakan jajak pendapat di Dinas Pendidikan Langsa
bahwa” telah terjadi kelalaian tugas di Sub.Bagian Keuangan Dinas
Pendidikan (Disdik) Kota Langsa yang meneyebabkan terjadinya
keterlambatan pembayaran Dana Sertifikasi Guru pada Triwulan 3
(Juli-Agustus-September) Tahun 2015,
Sumber Masalah Tak Cairnya Dana Sertifikasi Guru :
Berikut ulasan Wakil Ketua FP2L melihat dari “Sumber Masalah” internal Dinas Pendidikan Langsa bagian Keuangan:
1.
Ditolaknya Laporan Realisasi pembayaran tunjangan profesi guru ( TPG )
tahun 2014 oleh Ditjen Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu
RI) yang di tujukan ke Dinas Pendidikan Langsa.
2.
Kesalahan dalam membuat laporan realisasi pembayaran TPG 2014, yang
tidak sanggup diperbaiki oleh pihak pencair Dana yakni Sub. Bag Keuangan
Disdik Langsa.
"Di
karena Terlalu banyak pekerjaan Keuangan di kelola disana dengan
pembagian job description tumpang tindih artinya terlalu banyak beban
kerja mulai dari mengelola dana rutin sekolah hingga ke tunjangan guru
lainnya, ada baiknya biaya rutin bulanan sekolah TK, SD, SMP, SMA &
SMK di kembalikan pengelolaannya ke kepala sekolah masing masing seperri
tahun 2008"
3.
Pada tahun 2014, pembayaran TPG 2014 berada di Sub.Bag Keuangan Disdik
Langsa, Seharusnya Bagian ini yang berkewajiban memperbaiki permintaan
Ditjen Kemenkeu RI. (Jumlah personil PNS kurang man power). Sehingga
berlarut larut tak di kerjakan dan tak dibicarakan kendala itu
secepatnya ke Kepala Dinas Pendidikan masa itu.
4.Sebagai
akibat laporan pembayaran TPG 2014 yg ditolak oleh Ditjen Perimbangan
Kemenkeu RI, maka dana sertifikasi untuk triwulan 3
(Juli-Agustus-September) dan triwulan ke 4 (Oktober-November-Desember
2015) ditunda ditransfer ke kas daerah sampai laporan nya diperbaiki dan
diterima oleh Ditjen Perimbangan Kemenkeu RI.(Seharusnya Kasubag
Keuangan Disdik Langsa bertanggung jawab karena sudah di instruksikan
Kepala Dinas untuk di siapkan segera dengan skala prioritas “Penting dan
Mendesak”.
Solusi Yang Cerdas Dan Bijak Dengan Realaction:
Eddy
Khalil selaku Wakil Ketua FP2L dan juga Ketua Bidang Advokasi Guru PGRI
Langsa serta menjabat sebagai Sekjen Kobar GB Langsa, menyebutkan dan
menemukan solusi yang telah di pecahkan serat laksanakan Dinas
Pendidikan.
Artinya
ketidak mampuan penyelesaian masalah oleh Sub.bag Keuangan Dinas di
limpahkan ke seorang Staff biasa berpangkat rendah namun memiliki jam
terbang kerja hingga mampu menjadi mediator antara Ditjen Kemenkeu RI
dengan Disdik Langsa , Ini dia ulasannya :
Solusi yang sudah dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Langsa :
1.Laporan
TPG 2014 yang salah tersebut, akhirnya Kepala dinas Pendidikan Langsa
Drs Saifuddin Razali dan Seorang Kabid di DPKA yakni Bapak Syahrul
menurunkan perintah agar Ferri Yudiyanto saja yang memperbaiki laporan
TPG 2014 seorang diri , yang tak sanggup di kerjakan oleh hampir
beberapa orang di bagian keuangan.
Selayaknya
dan seharusnya Ferry di berikan posisi yang lebih layak bukan lagi
sebagai staf hanya karena pangkat rendah oleh Kadis Pendidikan karena
Prestasi kerja Ferry sangat apresiatif luar biasa.
Sekjen
Kobar GB juga menyeloteh kagum ke Ferry “Ampunnn dehh.. Fer..? orang
Sub.Bagian Keuangan yang bayar Ferry yang harus menyelesaikan laporan
yang DI TOLAK Ditjen Kemenkeu RI.
Eddy
juga membenarkan langkah bijak dan Apresiasi kepada Kadisdik Drs
Saifuddin dan Syahrul Kabid DPKA Langsa serta Ferry seorang Staff biasa
pekerja keras dengan menyebutkan poin 2 yakni solusi Cerdasnya.
2.
Alhamdulillah laporan TPG 2014 tersebut sudah selesai di kerjakan Ferry
hingga bergadang jam 3 malam dalam waktu berhari hari. “Dikerjakan
dengan dukungan penuh Kadis Pendidikan Kota Langsa dan Kadis DPKA Kota
Langsa, dan sudah diterima oleh Ditjen Perimbangan Kemenkeu pada tanggal
2 November 2015 di Lantai 5 gedung Ditjen Perimbangan Kementerian
Keuangan RI”Tunggu saja pencairannya dan transfer dari Kemenkeu RI ke
kas Daerah setelah itu baru Bapak dan Ibu Guru akan menggunakan Dana
tersebut untuk kebutuhan Guru Mempersiapkan Siswa menjelang Ujian
Semester dan Perjuangan Guru membekali murid menghadapi UN dengan les
gratis dan membeli perlengkapan bahan mengajar menjelang semester dua yg
sudah di depan mata, selamat bertugas Guru Langsa , Pesan Eddy yang
juga membatalkan gerakan aksi guru menuntut Hak sertifikasinya.(Arman
Suharza)