0


BENGKULU | GLOBAL SUMUT.COM - Kapolri telah memerintahkan kepada Jajaran dan seluruh anggota Polri di seluruh Indonesia, Agar menjadi Pengayom, Pelindung Masyarakat dimanapun berada. Namun sangat miris yang terjadi khususnya di provinsi Bengkulu wilayah Polresta Bengkulu ( 22/3 ).


Pasalnya keluarga Rahmat Suwandi diancam oleh anggota Polisi bernama Umar. Melalui telp genggam Umar menelpon Rahmat dengan mengatakan An...g ( nama hewan ) dan mengancam akan memukul serta melukai Rahmat sang pengontrak rumah.

Menelisik kejadian Rahmat yang hanya seorang pedagang kecil mengontrak rumah Darto dengan nilai Rp.15 juta pertahun. Namun ada perjanjian atau akad rumah Darto akan dijual kepada Rahmat si pengontrak rumah dan sudah terjadi kesepakatan antara Darto dengan Rahmat mengeluarkan biaya setiap bulan dibayarkan atau mencicil, setelah berjalan delapan bulan, Sang pemilik Darto meminta kepada Rahmat ( pengontrak ) agar cicilaan naik dengan nilai Rp.6 juta.

Rahmat yang khawatir akan nilai sebesar Rp.6 juta takut tidak terbayar maka mengatakan kepada pemilik kontrakan Darto tidak sanggup dengan besarnya nilai tersebut, Namun sesuai kesepakatan dikedua belah pihak maka Darto akan menjual rumah kepada orang lain dan melalui tawaran Rahmat juga melalui status whatsapp handphone miliknya. Selang beberapa hari ada seorang anggota Polisi datang untuk melihat rumah dan akan membeli.

Rahmat yang notabene hanya pengontrak menjumpai  sicalon pembeli dan mengatakan rumah ini layak ditunggu karna saya sudah membuat pintu dan jendela menggunakan uang saya pribadi. Jika bapak jadi membelinya saya minta agar dikembalikan uang yang sudah saya keluarkan untuk membuat pintu serta jendela tersebut. Umar anggota Polisi dengan ramah mengatakan ok untuk pengembalian tersebut.

Rahmat juga mengatakan bahwa si pemilik rumah juga akan mengembalikan uang cicilan kepada Rahmat apabila rumah sudah berbayaran dengan Polisi serta memberikan waktu selama dua bulan rumah akan dikosongkan, target sesudah lebaran 1446 H tahun 2025 sudah keluar dari kontrakan, karna infonya rumah sudah terjadi pembayaran, Rahmat mencari kontrakan baru dan mulai perlahan -lahan mengangkat barang barang . 

Polisi bernama Umar Menelpon akan mengambil kunci kontrakan , dikarenakan Rahmat sibuk angkat barang pindahan rumah tidak dikunci, sang Polisi Umar masuk kedalam rumah untuk melihat kembali rumah yang dibelinya dan segera menelpon Rahmat dengan mengatakan An...g ( nama hewan ),  dan akan memukul serta melukai Rahmat dengan suara mengancam melalui via telpon genggam didengar oleh kedua anaknya yang masih kecil dan istri Rahmat yang sedang Hamil 8 bulan, dan menyumpah istri Rahmat tidak selamat lahiran.

Disini Rahmat hanya ingin minta keadilan kepada pihak kepolisian sehubungan istrinya sedang hamil besar dan diusir dari kontrakan, lalu seorang anggota Polisi sudah mengancam keluarganya. "  Bapak kapolda, Bapak Kapolresta saya orang kecil hanya minta keadilan pak, istri saya mau lahiran, dan diancam oleh anggota Polisi " maaf pak polisi kami keluarga kecil ini cuma minta keadilan, ungkap Rahmat didampingi kedua anaknya yang berlinang air mata dan sang istri tertunduk binar kedua matanya sedih.

Ketua Umum GSPW ( Gerakan Sosial Peduli Warga ) dan juga relawan kemanusiaan 
Agus black meminta kepada Kapolda dan Kapolresta agar dapat menindaklanjuti pengaduan suara masyarakat khususnya Rahmat, yang dapat kita lihat istrinya sedang HAMIL besar, dimana hati nurani seorang anggota Polisi, terang ketua umum GSPW.

Inshaa Allah hari kami akan melaporkan kejadian ini agar pihak pimpinan Polda dan Polres dapat membantu kelurga kecil Rahmat,tutupnya. ( Tim ).

Posting Komentar

Top