0


LANGKAT | GLOBAL SUMUT-Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan julukan negara agraris. Negara agraris adalah sebutan bagi negara dengan sentra produksi pertanian yang melimpah. Begitu pula dengan Indonesia yang banyak menghasilkan produk-produk dari hasil pertanian, baik berupa tanaman pangan maupun non-pangan. Indonesia disebut sebagai negara agraris karena sebagian besar masyarakatnya, yakni sekitar 40 persen dari keseluruhan penduduknya adalah petani, bahkan jumlah sektor pertanian di Indonesia tergolong besar sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Pada tahun 2022 tercatat bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 40,36 juta atau 29,96 persen dari total keseluruhan (Badan Pusat Statistik, 2022).

Produktivitas merupakan hasil dari efisiensi pengelolaan masukan dan efektivitas pencapaian sasaran yang berhubungan upah tenaga kerja, pengalaman, curahan waktu kerja untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dengan yang telah ditetapkan hingga tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh. Produktivitas petani dalam meningkatkan hasil panen, pertanian merupakan salah satu sector penting dalam perekonomian sebuah negara. Kehidupan manusia sangat bergantung pada hasil pertanian seperti beras, sayuran, buah buahan, dan daging. Namun, produktivitas petani sering terhambat karena beberapa faktor seperti cuaca, serangan hama dan penyakit, serta keterbatasan sumber daya alam dan manusia.


Dengan ini peneliti akan membahas mengenai produktivitas petani dalam meningkatkan hasil panen, Selasa, 19 desember 2023 peneliti mewawancari seorang petani Bernama Bapak Tumingin, beliau berusia 52 tahun yang bertempat tinggal di Dusun Sampe Gunung Psr VIII Namutrasi Kabupaten Langkat. Bapak Tumingin sudah mulai bertani sejak ia duduk dibangku SMP, beliau membantu kedua orang tuanya dalam mengembangkan usaha pertanian milik keluarganya, setelah menikah Bapak Tumingin mencoba membeli lahan umtuk memulai sendiri usaha pertanian nya.

Setelah melakukan wawancara, peneliti mengetahui dalam memulai langkah untuk bertani Bapak Tumingin memulai dengan modal pribadinya, yang dimulai dengan membeli lahan sepetak, dengan hasil panennya tersebut Bapak Tumingin dapat memperluas lahannya. Sehingga saat ini Bapak Tumingin memiliki lahan seluas 1 hektar. Ada beberapa tanaman yang ditanam oleh Bapak Tumingin, di antaranya sayur-mayur seperti timun, jagung, dan cabai, yang mana lahannya dibagi untuk menanam berbagai tanaman, pada tanaman jagung memiliki luas 10 rante, tanaman cabai memiliki luas 3 rante dan lainnya juga ditanami berbagai macam sayuran lainnya. 

Sebelum melakukan penanaman Bapak Tumingin mengecek terlebih dahulu bagaimana kondisi pH tanah. “kita melihat Ph tanah dulu, kalau cocok nanti itu ph tanahnya itu rata rata 6 maka kondisi tanah tersebut sudah baik atau bagus untuk seluruh tanaman, karena jika pH tanah nya sudah bagus tidak perlu diberi pupuk kandang lagi” ujar Bapak Tumingin.

Dalam proses pertanian tentunya akan melalui beberapa prosedur di antaranya yaitu proses pemupukan. Dalam pengelolaan pupuk tanaman, Bapak Tumingin memilih produk yang sesuai dengan tanaman yang akan ditanam nya. “kalau memberi pupuk harus sesuai dengan tanamannya, kalau palawija pupuknya NPK Mutiara, kalau jagung dan padi pupuknya urea, KCL, TSP dan phonska itu semua dicampur aduk” Ujar Bapak Tumingin. Dalam pemberian pupuk Bapak Tumingin menyesuaikan dengan usia tanaman tersebut, “kalau ngasih pupuk tanaman jenis sayuran yah kalau seperti timun diberikan pupuk setiap dua minggu sekali, kalau cabai 10 hari sekali itu tanamannya harus dicor, kalau untuk jagung satu musim dua kali pemupukan”. Ujar Bapak Tumingin.

Dalam sebuah pertanian tidak semua petani menikmati hasil panen dengan melimpah, tak sedikit pula merasa puas dengan hasil panen yang pas pasan. Bahkan, beberapa petani sampai mengalami gagal panen. Faktor penyebab pun bermacam-macam, salah satunya yaitu adanya serangan hama tanaman. Dalam proses pertanian nya Bapak Tumingin tidak lupa untuk selalu memberi racun pada tanamannya untuk menghindari hama atau penyakit, dalam hal ini Bapak Tumingin menggunakan berbagai macam racun yang sesuai dengan takaran nya atau dosisnya. “Semua tanaman mempunyai hama masing-masing, sebelum terjadinya hama kita harus mencegahnya dengan memberikan racun hama sesuai jenis tanamannya, seperti racun insektisida, pestisida, dan sidamethrin, pemberian racunnya gak oleh kurang ataupun lebih sesuai dosis dan takarannya” ujar Bapak Tumingin.

Bapak Tumingin menikmati hasil panenya tidak secara keseluruhan, karna tanaman yang dimiliki bapak Tumingin mempunyai masa panen yang berbeda-beda “kalau cabe sekitar 90 hari sudah panen, kalau timun 35 hari kalau cantik udah panen, kalau jagung 110 hari sudah panen jugak” ujarnya. Hasil panen Bapak Tumingin kemudian dijual kepada tengkulak "Saya biasanya menjual hasil panen kepada tengkulak, karena prosesnya mudah dan pencairan uangnya cepat, dan untuk harganya kita menyesuaikan sama tengkulak, berapa tengkulak ngasi harganya, tergantung cuaca juga, bulannya dan pemerintah cemana menetapkan harga" ujar Bapak Tumingin. Kegiatan pertanian di desa tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan tengkulak, tengkulak merupakan pihak yang membeli hasil panen dari petani baik berupa sayur maupun palawija. Keterlibatan tengkulak juga bukan hanya terletak sebagai pembeli tetapi tengkulak juga memiliki peran penting sebagai penyedia modal bagi petani. Peran-peran tengkulak yang beragam menyebabkan petani memiliki ketergantungan, ketergantungan tersebut ditimbulkan oleh adanya hubungan sosial yang bersifat solidaritas dan bersimbiosis. 

Bapak Tumingin tergabung dengan kelompok tani, Kelompok Tani (POKTAN) adalah kumpulan petani, peternak dan pekebun yang dibentuk oleh para petani atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya, kesamaan komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. "Harapan saya kepada kelompok tani, harus tetap kompak, bersatu, yang ada di lapangan kita tanggung sama sama, bersama-sama meningkatkan kualitas pangan untuk masyarakat" ujar beliau.

Harga komoditi yang tinggi dengan biaya produksi usaha tani yang terjangkau, merupakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Petani sangat berperan dalam memproduksi makanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Petani berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan dan memastikan pasokan makanan yang cukup untuk kebutuhan manusia, Harapan petani yang paling utama adalah bagai mana keluarganya semakin sejahtera.

Reporter : Dila Zahara, Putri Purnama Sari Harahap, Putri Zahra

Posting Komentar

Top