0


JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Sebanyak 5.000 pedagang mikro Indonesia, yang mayoritas dimiliki oleh perempuan, akan mendapatkan akses yang lebih besar untuk membiayai dan modernisasi operasional bisnis mereka melalui uji coba inisiatif yang inovatif, untuk menyediakan dukungan modal kerja kepada sektor penting ketika ekonomi kita sedang terpukul akibat pandemi COVID-19.Senin (16/8/2021).

IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, telah menjalin kemitraan dengan Mastercard, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan N-Frnds, sebuah platform e-commerce B2B terkemuka di pasar negara berkembang, yang bertujuan untuk mengembangkan dan menguji coba pembayaran digital yang terintegrasi dan solusi pembiayaan terukur yang memanfaatkan hubungan antara perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan distributor, grosir dan pedagang mikro, serta mendorong pedagang mikro untuk mendigitalisasi transaksi mereka. Solusi pembiayaan ini didasarkan pada program konsinyasi pertama untuk pedagang mikro di pasar negara berkembang. 
Hal ini diharapkan dapat membantu mereka membangun riwayat kredit, memberikan akses yang lebih baik untuk membiayai dan memberdayakan mereka untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya, mesikupun dalam masa-masa sulit ini.
 
“Pedagang mikro memainkan peran penting di Indonesia, mereka menyediakan lapangan kerja dan menjangkau orang-orang dan tempat-tempat yang tidak dapat dijangkau oleh pedagang besar. Namun pertumbuhan dan kelangsungan bisnisnya terhambat akibat kurangnya akses terhadap keuangan, yang kini diperburuk oleh pandemi COVID-19,” ungkap Rana Karadsheh, Direktur Manufaktur, Agribisnis, dan Layanan, IFC. “Kemitraan ini akan menyediakan pembiayaan yang sangat dibutuhkan pada masa-masa kritis seperti saat ini, sekaligus menguji coba pendekatan inovatif untuk menyokong pedagang mikro dan membantu mereka melakukan modernisasi.”
 
Meskipun inisiatif ini awalnya hanya akan diluncurkan di Pulau Jawa, namun implikasinya dinilai dapat  menjangkau segmen pedagang mikro yang lebih luas, dimana sebagian besar tidak memiliki rekening bank, termasuk sekitar 3,5 juta warung kecil, rumah makan, dan kafe yang beroperasi di seluruh penjuru Indonesia. Pedagang mikro mewakili 60 hingga 70 persen dari sektor ritel di Indonesia, namun lembaga keuangan kesulitan dalam melayani mereka karena kurangnya data terkait kinerja keuangan dan riwayat kredit mereka. Tingkat penolakan oleh lembaga keuangan kepada usaha mikro, kecil dan menengah mencapai rata-rata 45 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ‘17 persen untuk perusahaan besar.

“Akses terhadap pembiayaan merupakan kendala utama bagi UMKM di Indonesia, dan pandemi COVID-19 semakin mendesak pentingnya mengembangkan solusi dan menggabungkan keahlian yang dapat membantu pedagang mikro ini menjadi terdigitalisasi, mendapatkan modal, dan mendapatkan uang,” ungkap Safdar Khan, Presiden Divisi, Pasar Negara Berkembang Asia Tenggara, Mastercard. “Kemitraan dengan N-Frnds, CCEP Indonesia dan IFC akan membantu usaha mikro untuk dapat terus maju, mewujudkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” katanya, seraya menambahkan bahwa mayoritas pedagang mikro yang akan mendapatkan manfaat dari inisiatif ini adalah perempuan. “Memajukan ekonomi perempuan tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga bagi kemajuan ekonomi secara keseluruhan.”
 
Peluncuran inisiatif ini dilakukan setelah Mastercard Women's Entrepreneur Development Index 2020 menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Indonesia telah berhasil membuat lebih banyak kemajuan dalam memajukan kewirausahaan di kalangan perempuan dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. 
 
Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) juga menyampaikan antusiasmenya dalam bermitra dengan IFC, N-Frnds dan Mastercard yang akan memberikan perusahaan kesempatan untuk memberikan fasilitas kredit ke gerai yang lebih kecil di Indonesia. CCEP Indonesia percaya bahwa melalui kemitraan ini, kemampuan untuk memilih opsi kredit yang sesuai bagi pelanggan akan memungkinkan gerai-gerai kecil ini untuk mengembangkan bisnis mereka dan menjadi bagian dari ekosistem nilai yang diciptakan oleh CCEP Indonesia di antara gerai-gerai perdagangan tradisional.
“Kemitraan ini merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi di pasar, yang mampu mendorong efisiensi di seluruh rantai nilai dan memungkinkan usaha mikro untuk mendapatkan manfaat dari solusi finansial yang sebelumnya berada jauh di luar jangkauan mereka,” ungkap Dorron Mottes, CEO dan Pendiri N-Frnds. “Hal ini akan memberikan kesempatan finansial life-line bagi jutaan usaha kecil yang telah sangat terdampak oleh Pandemi dan kini mereka memiliki peluang tidak hanya untuk mempertahankan, tapi juga untuk mengembangkan bisnisnya.”
 
IFC, Mastercard, dan N-Frnds secara bersama-sama menginvestasikan lebih dari US$2 juta untuk membiayai uji coba ini, dengan IFC berkontribusi sebesar US$750.000, dan CCEP Indonesia menyediakan persyaratan konsinyasi yang tak ternilai, serta potongan harga dan promosi yang disalurkan melalui N-Frnds. Inisiatif ini diharapkan dapat membuka akses menuju pertumbuhan pedagang mikro dan menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan FMCG dan bank lainnya yang mendukung penskalaan serta replikasi solusi pembiayaan inovatif ini.(abu)

Posting Komentar

Top