MEDAN | GLOBAL SUMUT-Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E., M.M. mengajak jamaah masjid dan alim ulama mendukung program Masjid Mandiri yang akan dilaksanakan Pemko Medan. Ajakan ini disampaikanya saat melakukan Safari Ramadan di Masjid Al Furqon, Jalan Pasar I, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayan, Kamis (15/4) sore.
“Selain menjadi tempat beribadah, masjid juga menjadi pusat pemberdayaan umat,” ucap Wali Kota dalam perhelatan yang dihadiri tokoh agama Prof. Dr. M. Hatta, Ketua DPRD Medan, Hasyim, S.E., Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Riko Sunarko, Dandim 0201 BS, Kolonel Inf. Agus Setiandar, Danlanud Soewondo, Kolonel Pnb J.H. Ginting, Ketua BKM Al Furqon, Iswandi Harun, warga jamaah Masjid Al Furqon, dan para anak yatim piatu tersebut. Wali Kota menyebutkan, ada enam belas kriteria telah ditetapkan agar suatu masjid dapat dikatakan mandiri. Di antaranya adalah masjid itu memiliki unit usaha bagi jamaahnya sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat sekitarnya.
“Seyogianya istilah maupun penerapan ekonomi syariah itu dimulai dari masjid,” ucap Wali Kota seraya menambahkan, salah satu kriteria lain Masjid Mandiri adalah memiliki kelengkapan sertifikat, termasuk sertifikat lahan dan perizinan bangunan.
“Sepuluh persen saja dari 1.115 masjid yang terdata di Pemko Medan bisa menjadi masjid mandiri, ini akan menjadi cikal bakal pergerakan yang baik,” ucapnya. Program Masjid Mandiri ini, sebut Wali Kota, menjadi tahap awal menuju realisasi Islamic Center yang telah menjadi keinginan lama masyarakat Medan. Wali Kota menyebutkan, lahan yang dibutuhkan untuk membangun fisik Islamic Center ini seluas 40 hektar lebih. Yang telah tersedia saat ini sekitar 22 sampai 23 hektar. Yang pertanyaan dan membutuhkan saran dari para alim ulama, apakah dengan lahan 22 sampai 23 hektar itu sudah bisa dimulai pembangunan fisik?
“Kalau memang dirasa sudah cukup, pembangunan sudah bisa pula kita mulai secara bertahap,” ucapnya. Penyelenggaran Safari Ramadan tahun ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, tidak ada acara berbuka puasa bersama dalam Safari Ramadan tahun ini. Acara hanya berlangsung sekitar satu jam, yang antara lain diisi dengan bimbingan dan arahan Wali Kota Medan dan penyerahan bantuan pembangunan masjid sebesar Rp50 juta serta pemberian santunan kepada anak yatim-piatu. Selain itu, Pemko Medan juga menyiapkan paket berbuka puasa untuk dibawa pulang oleh warga. Ketua DPRD Medan, Hasyim, S.E., mengapresiasi Safari Ramadan yang digelar Pemko Medan ini. Dia mengatakan, kegiatan ini dapat menjadi sarana silaturahmi Pemko dengan masyarakat, sekaligus momentum penyerapan aspirasi.
“Kegiatan ini mempertemukan kita, memperkuat persatuan kesatuan antara Pemko Medan, DPRD, dan masyarakat. Semoga sinergitas ini dapat memberikan keberkahan bagi Medan dan masyarakatnya,” ungkap Hasyim. Sedang Prof. Dr. M. Hatta dalam tausyiah singkatnya mengatakan, kegiatan ini juga merupakan upaya untuk membangun jembatan hati antara pemerintah dengan masyarakat. Menurutnya, membangun jembatan fisik jauh lebih mudah daripada membangun jembatan hati. Dalam membangun jembatan hati, lanjut Hatta, seseorang akan dihadapkan dengan berbagai karakter dan kepentingan manusia. Namun jika jembatan hati ini berhasil dibangun, maka akan terjadi rasa saling mengerti dan komunikasi pun berjalan dengan baik. Sebelumnya, Ketua BKM Al Furqon, Iswandi Harun atas nama jamaah mengungkapkan kebanggaan dan kegembiraannya atas kedatangan Wali Kota Medan ini.
“Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami. Semoga dengan kunjungan dan bantuan yang diberikan, pembangunan Masjid akan berjalan dengan lancar,” harapnya.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar