MEDAN | GLOBAL SUMUT-Pengelolaan sampah di Kota Medan, haruslah menjadi perhatian sejumlah pihak. Khususnya sampah plastik. Dengan padatnya jumlah penduduk Kota Medan sekitar 2,5 juta jiwa dengan menyumbangkan 2100 ton sampah perharinya, artinya satu warga menyumbangkan antara 0.8 hingga 0,10 kilogram perharinya. Dari jumlah tersebut 70 persen adalah sampah rumah tangga dan sisanya adalah sampah industri, restaurant, dan lainnya.
Hal tersebut bukan hanya menimbulkan polusi namun menimbulkan masalah kesehatan. Namun ditelisik dari sudut lain, adanya nilai ekonomi yang tinggi dari banyaknya sampah khususnya tentang sampah plastik yang dapat di daur ulang, untuk menjadi nilai ekonomi.
Asmarasanti salah satu penggerak bank sampah di kota Medan
Sekitar 268 bank sampah sudah dia bangun, dengan sekitar 46.000 anggota kelompok
Sampah di tempat pembuangan anggota komunitas akan mendapat pemahaman dan pelatihan bagaimana mengelola sampah organik maupun non organik. Setelah pemisahan jenis sampah, mereka dapat kemampuan membuat sesuatu yang bernilai ekonomi.
Santi mengatakan, pihaknya sering melakukan edukasi pada kelompok binaan untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya limbah plastik dan mendorong keikutsertaan anak dan orang muda dalam pencegahan penggunaan produk berbahan plastik sekali pakai dan pengelolaan limbah plastik kemasan.
Khairiah Lubis dari DAAI TV mengatakan perlu kepedulian bersama untuk memahami manfaat sampah dan bisa didaur ulang, bahkan bisa memberikan dampak ekonomi. “Dari gerakan bersama DAAI TV dengan yayasan Budha TzuChi. Ada beberapa green point dan depo pengelolannya sampah yang bisa didaur ulang,” jelasnya.
Plastik reborn.
PT. Coca Cola Amatil Indonesia, khususnya Sumatera Utara, menggalakan gerakan plastic reborn atau daur ulang sampah plastik yang dimana botol plastik bekas pakai yang dikonsumsi masyarakat dapat didaur ulang dan dijadikan bermanfaat hal tersebut untuk meningkatkan penghasilan, pendapatan dan Sirkular.
CA Executive Coca-Cola Amatil Indonesia, Northern Sumatera operation Ahmad Nasoha mengatakan, Untuk mempercepat pengumpulan plastik bernilai tinggi seperti PET merupakan langkah yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan ekonomi sirkular. Coca-Cola Amatil telah menjalankan perannya dalam mendukung ekonomi sirkular dengan cara mengadakan kegiatan dan inisiatif, untuk menciptakan kesadaran masyarakat memainkan ekonomi sirkular. Salah satunya pemberian intensif bagi pengumpul sampah plastik dan mendaur ulangnya sehingga mengurangi jumlah sampah plastik bekas pakai namun disisi lain bisa menjadi tambahan keuangan.
"Kita sudah melakukan kegiatan pendaur ulang sampah plastik ini dengan tujuan sirkular agar pengurangan sampah sekaligus dapat penghasilan tambahan dari kegiatan tersebut," ucapnya.[Ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar