MEDAN | GLOBAL SUMUT-Pemko Medan mendukung penuh pengembangan ekowisata hutan mangrove di Sicanang, Belawan. Selain melestarikan lingkungan hidup, ekowisata mangrove juga dapat menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat yang tinggal di wilayah paling utara Kota Medan tersebut. Dukungan ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Ir.H.Akhyar Nasution,M.Si diwakili Kadis Pariwisata Medan, Drs. Agus Suriyono, saat menghadiri kegiatan Penanaman Mangrove di Kelurahan Sicanang, Medan Belawan, Selasa (11/8). Turut hadir dalam kegiatan yang digelar Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) itu antara lain Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut, Binsar Situmorang, Program Director Yagasu Melinda Suriani Harefa, dan segenap pegiat lingkungan hidup di Medan.
Agus mengatakan, Pemko Medan memandang penting upaya-upaya pelestarian sekaligus memberdayakan hutan mangrove di kawasan Medan Belawan ini. Berbagai upaya juga telah dilakukan di antaranya dengan menggelar Festival Hutan Mangrove dan memperkenalkan kawasan hutan mangrove kepada operator biro perjalanan se-Asean.
“Ini kita lakukan, karena memang merupakan tanggung jawab dari Pemko Medan. Karena itu, kita tentu sangat mendukung upaya pelestarian dan penyelamatan hutan mangrove yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat,” ujar Agus seraya mengatakan, bila memungkinkan perlu juga diusulkan hutan mangrove di Sicanang ini menjadi kawasan konservasi. Dia juga berharap semakin banyak masyarakat yang peduli untuk berkontribusi serta mengabdikan dirinya dalam pembangunan dan kemajuan Kota Medan, termasuk dalam aspek lingkungan. Sebelumnya, Program Director Yagasu, Meilinda Suriani Harefa, mengungkapkan kegembiraannya atas dukungan dari Pemprovsu maupun Pemko Medan pada upaya-upaya pelestarian dan pengembangan hutan mangrove menjadi ekowisata.
“Tentunya kami tidak bisa bekerja tanpa dukungan dari berbagai kelompok masyarakat dan pemerintah,” ucapnya. Disebutkannya, usaha yang dilakukan Yagasu bersama kelompok masyarakat dalam mengembang ekowisata di hutan Mangrove Sicanang ini mulai membuahkan hasil. Setiap minggu, katanya, sekitar 500 berkunjung di ekowisata ini. Diharapkan kawasan ekowisata ini akan terus berkembang dan menjadi salah satu primadona wisata di Medan, selain menjadi salah satu usaha dalam melestarikan lingkungan hidup. Penerima penghargaan Kalpataru 2019 ini mengatakan, kegiatan penanam mangrove ini juga merupakan salah bentuk perayaan Hari Mangrove Sedunia, Hari Konservasi Alam Nasional, Hari Hutan Naaional, serta memeriahkan bulan kemerdekaan Republik Indonesia.[Mashuri]
Posting Komentar
Posting Komentar