MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Dunia pendidikan dan kampus harus bergerak cepat dan
berbenah dalam menghadapi pandemi covid-19 dan peluang kerja dimasa
pandemi yang melanda seluruh negara di Dunia, dengan melakukan
gerakan-gerakan besar berbentuk up grade kurikulum yang Responsif dan
antisipatif agar menjadi pemenang dalam menangkap peluang dunia Industri
di saat pandemi. Hal ini di ungkapkan oleh Senior Vice President Site
Acquisition PT. Indosat Mega Media, Ir. Rahmad halomoan Rambe di
sela-sela kegiatan webinar Fisika Unimed tahun 2020.Rabu (03/06).
Turut
hadir pada kegiatan tersebut Dekan FMIPA Unimed, Dr Fauziah Harahap,
Wakil Dekan I Prof. Herbert Sipahutar, PhD , Ketua Jurusan Fisika Dr.
Wawan Bunawan, M.Si , Sekretaris Jurusan Fisika Sabani, M.Si Ketua Prodi
Pendidikan Fisika Dr. Dewi Wulandari, M.Si, Laboratorium Fisika Mukti
Hamjah, M.Si dan dosen fisika Unimed lainnya.[irfandi]
Kegiatan
yang dilaksanakan pada Selasa (03/06) mengambil tema : Riset dan
Peluang Kerja Masa dan Pasca Pandemik Covid-19 menghadirkan pembicara
dari Lembaga Penelitian Indonesia Dr. Arjon Turnip, M.Sc dan Sekjen
Physical Society of Indonesia (PSI) Wilayah Sumatera Utara Prof. Nurdin
Bukit.
Selajutnya
rambe mengungkapkan bahwa,” pandemi ini merubah lintas sektoral pola
kehidupan manusia bahkan bila dilihat dari data statistik Pandemi
melumpuhkan dunia kerja dengan magnitudo krisis yang jauh berbeda dalam
rentang waktu 21 hari berbeda dengan krisis 2008 yang butuh waktu 517
hari”, tandas Alumnus ITB tersebut.
Hal
senada juga di ungkapkan dalam para narasumber untuk tetap eksis
melakukan aktifitas riset selama pandemi Covid-19 ini. Arjon Turnip, PhD
Menegaskan bahwa menulis artikel dan mereview jurnal merupakan bagian
dari kegiatan riset. “ Oleh karena itu masa sekarang ini adalah waktu
yang sangat tepat untuk produktif dalam menulis dan mereview jurnal”,
tegas chair of IEEE Indonesia CSS/RAS Joint Chapters.
Sementara
itu Prof. Nurdin Bukit, M.Si mengungkapkan beberapa topik penelitian
yang sangat relevan dilakukan saat ini diantaranya adalah pembuatan alat
pelindung diri (APD) dari hasil sintesis beberapa bahan lokal yang
bersifat nanokomposit dan ramah lingkungan.
Dalam
laporannya, ketua pelaksana yang sekaligus ketua program studi Fisika
Dr. Juniastel Rajagukguk, M.Si memaparkan bahwa kegiatan webinar ini
sengaja dirancang untuk menjawab permasalahan yang terjadi pada masa dan
pasca pandemi Covid-19 ini khususnya dalam bidang riset dan peluang
kerja.
Ia
menambahkan menambahkan bahwa tema yang diangkat kali ini sangat
menarik untuk didiskusikan, terbukti dari jumlah peserta yang mendaftar
sampai hari Selasa kemarin adalah sebanyak 849 orang. Adapun peserta
webinar ini datang dari kalangan Dosen, Peneliti, Guru, Fresh graduate,
Mahasiswa dan swasta.
Sedangkan
jika dikelompokkan berdasar institusi para peserta hadir mewakili 127
Institusi Pendidikan Tinggi dan 10 Lembaga lainnya atau Kementerian di
luar Kemendikbud. Jika dilihat dari asal propinsi, maka penyebaran
peserta datang dari 20 Provinsi di seluruh Indonesia.
Posting Komentar
Posting Komentar