Hal tersebut disampaikan Camat Belawan Ahmad Sunara SP,MM saat di temui awak media ini disela - sela acara Halal Bihalal Keluarga Besar Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) bertempat di Door Smeer ZR Jalan Andan Sari Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Senin (1/6/2020).
Dikatakannya, pihak aparat keamanan baik TNI mapun Polri serta Pemko Medan bersama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat telah berupaya melakukan langkah - langkah pencegehan dan penanganan untuk antisipasi terjadinya tawuran antara warga.
"Saat ke pemimpinan Kapolda Sumut Irjen Pol Unggro seno telah dilakukan upaya menyatuhkan masyarakat yang berkonflik dengan acara potong sapi, kemudian situasi berangsur pulih namun selang beberapa tahun kemudian terjadi lagi," ujar Ahmad.
Dikatakannya lagi, seperti halnya beberapa waktu yang lalu tepatnya di hari Rabu tanggal 27 Mei 2020 sekira pukul 00.30 Wib, kejadian serupa terulang kembali, yakni terjadi kembali Konflik atau Tawuran ditengah - tengah pemukiman warga. Yaitu kericuhan kembali terjadi antara pemuda asal Lorong Pancur dengan pemuda Gudang Arang Belawan.
"Tawuran terjadi karena dipicu adanya permasalahan pada hari Selasa tanggal 26 Mei 2020 sekira pukul 01.00 Wib. Dimana salah seorang warga (pemuda) asal Gudang Arang yang sedang mengendarai sepeda motor di berhentikan oleh pemuda Lorong pancur. Selanjutnya tanpa alasan yang jelas, pemuda asal Lorong Pancur tersebut menyita sepeda motor warga Gudang Arang. Mengetahui hal tersebut, pemuda Gudang Arang tidak terima dan melakukan aksi balas dendam dengan melempari warga Lorong Pancur.Detik berikutnya, sehingga terjadi aksi tawuran antara warga," terang Ahmad Sunara.
Terpisah, ditemui di ruang kerjanya Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP DR.Mhd Rahmani Dayan,SH,MH melalui Kasat Intelkam Polres Pelabuhan Belawan AKP Syarial Efendi Siregar,SH kepada media ini menjelaskan menindak lanjuti kejadian tersebut telah dilakukan langkah upaya :
a. Pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2020 Polres Pelabuhan Belawan melakukan Rapat Koordinasi penanganan konflik antara warga dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (FORKOMPINCAM) Medan Belawan berserta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
b. Membuat Posko di pemukiman warga Lorong dan Gudang arang dgn melibatkan perkuatan dari unsur Kepolisian, TNI, Pemko, dan Aparat Keluruhan/Kepling utk antisipasi terjadinya tawuran antara warga.
c. Lakukan kegiatan patroli bersama dari satuan Polres, Koramil dan pihak Kecamatan di Lingkungan warga yang berpotensi konflik guna mencegah terjadinya tawuran.
"Kesimpulannya, dalam penanganan konflik sosial tersebut, perlu adanya penanganan serius dan peran aktif dari Pemko Medan dan instansi terkait lainnya sesuai dengan UU No. 7 tahun 2012 ttg Penanganan Konflik sosial," terang mantan Kasat Intelkam Polres Binjai itu.
Masih menurut Syarial Efendi, karena melihat dari kehidupan masyarakat Medan Belawan, khususnya warga lorong yang sering terjadi konflik bahwa taraf kehidupannya dibawah garis kemiskinan. Ditambah lagi anak mudanya untuk tingkat pendidikannya sangatlah rendah dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Sehingga hal ini mejadi fakto yang krusial salah satu terjadi konflik sosial yang berujung pada bentrok antar warga.
Sedangkan, Pasca tawuran terjadi di Belawan, pihak kepolisian telah berhasil meringkus seorang pemuda di duga kuat sebagai pelaku terjadinya tawuran antar warga di Belawan yang terjadi baru-baru ini, sedangkan seorang tersangka pelaku lagi berinisial TWN dinyatakan masih diburu pihak kepolisian.
Pihak Polsek Belawan berhasil menangkap pria berinisial Ib alias Benu (18) warga Jalan TM Pahlawan, Lorong Mas Tigor, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) juga terlibat dalam kasus Pencurian dengan kekerasan (Curas) dan pengerusakan rumah warga.[abu]
Posting Komentar
Posting Komentar