MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut)
mengkaji dan menggodok draf aturan dan kebijakan terbaik untuk
pelaksanaan New Normal atau tatanan kehidupan normal baru guna
diterapkan di Sumut. Pengkajian draf dipimpin Gubernur Sumut Edy
Rahmayadi, Jumat (5/6), di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan
(GTPP) Covid-19 Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan.
Hadir
Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah dan Sekretaris Daerah
Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina. Peserta rapat yang hadir di
antaranya mewakili unsur Forkopimda, Tim GTPP Covid-19 Sumut, pakar
kesehatan, akademisi, dewan riset dan ahli ekonomi.
“Sampai
13 Juni, kita mengkaji draf termasuk 33 kabupaten/kota karena perlakuan
di tiap tempat itu berbeda-beda. Ada kabupaten/kota yang statusnya
masuk zona merah, ada kuning, ada hijau. Hari ini kita susun draf dengan
berbagai pakar untuk kita presentasikan ke DPRD, setelah disetujui kita
ajukan ke Menteri Kesehatan,” jelas Edy Rahmayadi.
Jika
draf disetujui untuk diberlakukan di Sumut, kata Edy, maka draf
tersebut akan menjadi aturan yang harus dipatuhi pada masa kehidupan
normal baru. Salah satu aturan yang paling penting sedang
dipertimbangkan adalah terkait pendidikan, khususnya terkait sistem dan
model pembelajaran bagi siswa.
“Bagi
saya permasalahan anak sekolah ini yang paling penting, karena ini
menyangkut kesehatan dan keamanan anak-anak kita. Harus kita pikirkan
bagaimana sistem yang cocok, pendidikan tetap jalan tapi juga bisa
melindungi anak-anak kita,” kata Edy.
Selain
penyelenggaraan pendidikan dan sekolah, beberapa hal yang juga dibahas
di antaranya pengendalian pasar dan mall, kegiatan kebudayaan, olahraga,
balai pertemuan dan kegiatan sosial lainnya.
Beberapa
masukan yang disampaikan peserta rapat terkait pendidikan ialah agar
tetap menyelenggarakan aktivitas pendidikan, namun dengan berbagai
ketentuan seperti protokol kesehatan yang ketat, pemberlakuan jadwal
dengan mengurangi jumlah hari masuk sekolah, penyemprotan disinfektan
secara rutin di sekolah, pengadaan rapid test untuk siswa dan para guru
dan lainnya. Pertimbangannya, pendidikan tak mungkin berhenti hingga
vaksin ditemukan.
Posting Komentar
Posting Komentar