LANGSA
| GLOBAL SUMUT-Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsin
Aceh menyiapkan kader pembaruan kebangsaan lewat kegiatan Penyiapan
Kader-Kader Pembaruan Kebangsaan yang digelar di Aula Hotel Kartika Kota
Langsa, Rabu (6/11).
Acara
tersebut dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Provinsi Aceh, Ketua Forum
Pembaruan Kebangsaan Aceh Prof. DR. Syahrizal Abas, unsur Forkopimda
Kota Langsa, perwakilan Rektor Unsam Kota Langsa, Kepala Badan
Kesbangpol Kota Langsa dan undangan lainnya.
Kepala
Kesbangpol Langsa Agussalim mengatakan, kegiatan tersebut bermaksud
untuk melahirkan keder-kader yang mampu memberikan pemahaman tentang
pentingnya pembauran kebangsaan di wilayahnya masing-masing.
“Pada
zaman sekarang ini kita lihat anak-anak muda kurang memiliki rasa
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan yang berbeda suku dan
agama,”imbuhnya.
Selain
itu, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kader pembauran
kebangsaan di kalangan pendidik guna menjaga persatuan dan kesatuan
Bangsa dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan, menjaga
stabilitas keamanan Nasional.
Peserta
kegiatan berjumlah 50 orang terdiri dari pengurus FPK Kota Langsa, guru
tingkat SLTA sederajat dari Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh
Tamiang.
Adapun
yang terlibat sebagai pemateri dari unsur Badan Kesbangpol Aceh, FPK
Aceh, Kodim 0104 Aceh Timur dan Kesbangpol Kota Langsa.
Kepala
Kesbangpol Aceh Mahdi Efendi menyebutkan, keberagaman di indonesia
dimulai dari keberagaman etnis, budaya dan agama. “Ini merupakan aset
yang sangat berharga dan perlu dijaga. Kita dipersatukan dengan
Bhinineka Tunggal Ika,”paparnya.
Sambungnya,
situasi kehidupan bernegara dan bermasyarakat sejak berjalannya
reformasi Bangsa ini masih diwarnai dengan fenomena sosial dan politik
yang sangat dinamis.
“Reformasi
masih belum dipahami dengan baik. Reformasi banyak diartikan sebagai
kebebasan yang tidak terkendalikan. kondisi ini akan menjadi tantangan
tersendiri bagi Bangsa Indonesia,”tukasnya.
Ditempat
yang sama, Sekretaris Daerah Kota Langsa Syahrul Thaib, SH, M. AP saat
membuka acara mengatakan, kegiatan Penyiapan Kader Pembauran Kebangsaan
ini merupakan salah satu kegiatan Prioritas Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Aceh, program ini memiliki makna yang strategis, hal ini
terlebih bila dikaitkan dengan kondisi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang saat ini sudah tidak lagi mencerminkan
karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya sesuai dengan nilai-nilai
luhur Pancasila.
“Melalui
kegiatan ini, Pemerintah berharap para guru dapat memainkan peran yang
penting dalam mendorong proses pembauran kebangsaan pada peserta
didik,”terangnya.
Lanjutnya,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006 yang menegaskan
bahwa Pemerintah perlu melakukan sosialisasi pembauran kebangsaan
sebagai upaya untuk memasyarakatkan program pembauran kebangsaan agar
dapat dipahami dan dihayati oleh masyarakat secara luas.
“Tentunya
kita harus pula menyadari konfigurasi alamiah bangsa Indonesia yang
beranekaragam tersebut tidak mungkin untuk dihilangkan, artinya bahwa
bangsa Indonesia akan tetap terdiri atas bermacam-macam suku, etnis,
agama, adat istiadat dan sebagainya, ”ujarnya.
Keanekaragaman
yang dimiliki bangsa Indonesia akan menjadi penopang bagi terwujudnya
bangsa yang kuat. Jika hubungan antar elemen masyarakat dibangun atas
dasar hubungan yang bersifat saling ketergantungan (interdependen).
Maka
sebaliknya, keaneka ragaman akan menimbulkan disharmoni sosial, apabila
prinsip hubungan antar anggota masyarakat dijalin atas dasar
dominasi.(arman suharza)
Posting Komentar
Posting Komentar