BOGOR
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengikuti
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju antara Pemerintah
Pusat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia,
Rabu (13/11), di Sentul International Convention Center (SICC), Jalan
Jenderal Sudirman, Bogor, Jawa Barat.
Dibuka
langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi),
disampaikan beberapa arahan penting yang harus dicermati betul-betul
oleh seluruh Forkopimda. Salah satunya, dunia yang tengah mengalami
tantangan perlambatan ekonomi. Sehingga, dibutuhkan keselarasan antar
pemerintah pusat dan daerah, Forkopimda dan antar instansi di daerah.
Gubernur
Edy Rahmayadi saat ditemui, menyebut ada banyak sekali catatan penting
yang harus dilaksanakan sesuai arahan Presiden Jokowi saat membuka
Rakornas. “Salah satunya yang paling saya ingat dan sepakat sekali itu
adalah harmonisasi Forkopimda dan antar instansi di daerah. Kalau semua
sudah harmonis, koordinasi untuk menyelesaikan permasalahan apapun akan
mudah,” katanya.
Kemudian, arahan lain
dari Presiden yang menurut Edy sangat menarik untuk dicermati adalah
perubahan interaksi sosial antar manusia yang saat ini mengalami banyak
perubahan dan kemudahan lewat media sosial. Perubahan interaksi sosial
ini membawa banyak perubahan pula pada perilaku manusia.
“Oleh
karena itu, tadi kita diingatkan Presiden, dalam melihat suatu
peristiwa sekecil apapun, jangan menggampangkan. Kalau kita tidak
sensitif, bisa melebar menjadi masalah besar. Banyak peristiwa sosial
diawali dengan gejolak kecil di media sosial, artinya kita harus peka,”
tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi saat
membuka Rakornas bercerita kepada seluruh Forkopimda se-Indonesia bahwa
dirinya diingatkan oleh Presiden Bank Dunia David Malpass dan Managing
Director Kristalina Georgieva bahwa dunia sedang mengalami pertumbuhan
ekonomi yang melambat dan berdampak pada banyak negara. “Saya titip,
jangan menggampangkan (masalah kecil), karena sekarang banyak
ketidakpuasan,” pesan Presiden.
Jokowi
mencontohkan demonstrasi besar-besaran terjadi di hampir seluruh dunia.
Demonstrasi di Hong Kong sudah terjadi lima bulan. Demonstrasi
besar-besaran juga terjadi di Cile yang menentang penaikan tarif
transportasi sebesar 4 persen. Bolivia juga bergejolak lantaran sengketa
pemilu yang tidak ditangani dengan baik. “Akhirnya Presiden Evo Morales
mundur. Ini adalah contoh-contoh ketidaknyamanan di negara lain mulai
banyak muncul,” ujar Jokowi.
Untuk itu, aparat penegak hukum diharapkan peka dan harus mengedepankan langkah-langkah preventif atau pencegahan ketika melihat potensi masalah hukum, jangan menunggu kejadian baru menindak.
Untuk itu, aparat penegak hukum diharapkan peka dan harus mengedepankan langkah-langkah preventif atau pencegahan ketika melihat potensi masalah hukum, jangan menunggu kejadian baru menindak.
Adapun
arahan lain yang disinggung adalah masalah lelang pengadaan barang dan
jasa yang belum banyak berubah selama 15 tahun, sektor konstruksi ada
yang baru dimulai lelang bulan November seharusnya Januari, kekeliruan
dalam penyusunan anggaran segera diingatkan, berhati-hati hadapi
peristiwa sosial, jangan mengkriminalisasi kebijakan, dan lainnya.
Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian melaporkan bahwa Rakornas dihadiri oleh sekitar 2.600 an lebih unsur Forkopimda se-Indonesia. Tujuan Rakornas, kata Tito, ialah untuk menyatukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga tujuan membangun indonesia yang makin maju ke depan dapat terwujud.
Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian melaporkan bahwa Rakornas dihadiri oleh sekitar 2.600 an lebih unsur Forkopimda se-Indonesia. Tujuan Rakornas, kata Tito, ialah untuk menyatukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga tujuan membangun indonesia yang makin maju ke depan dapat terwujud.
Rakornas
kemudian dilanjutkan dengan sesi panel membahas isu-isu penting yang
tengah terjadi di Indonesia serta sinergi dan proyeksi keadaan dan
pertumbuhan yang diharapkan di masa mendatang. Di antaranya di bidang
pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur,
penyegaran regulasi, reformasi birokrasi dan transformasi
ekonomi.{globalsumut.red]
Posting Komentar
Posting Komentar