MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Wakil Wali Kota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si
meninjau kegiatan gotong-royong yang diadakan jajaran Kecamatan Medan
Barat, Jumat (18/10). Kegiatan gotong-royong kali ini difokuskan di
Jalan Pertempuran Lingkungan 7, Kelurahan Pulau Brayan Kota, Kecamatan
Medan Barat.
Puluhan
personil yang terdiri dari unsur pegawai kelurahan, Kepala Lingkungan,
P3SU Kecamatan Medan Barat dan juga masyarakat setempat secara
bahu-membahu dan penuh semangat membersihkan lingkungan sekitarnya dari
tumpukan sampah.
Selain
membersihkan aliran drainase dan jalan-jalan, konsentrasi gotong-royong
juga dilaksanakan pada aliran sungai Deli yang berada di wilayah ini.
Belasan orang turun dengan berbekal peralatan kebersihan seperti sapu,
pengeruk sampah, cangkul dan sekop membersihkan daerah pinggiran sungai
secara bersama-sama hingga bersih dari berbagai sampah terutama sampah
non organik.
Tepat
pukul 09.35 WIB, Wakil Wali Kota yang hadir bersama Kabag Humas Setda
Kota Medan Arrahmaan Pane dan didampingi Camat Medan Barat Rudi Faisal
mengatakan gotong-royong ini merupakan bagian dari budaya orang
Indonesia, dengan bergotong-royong pekerjaan yang banyak dan berat
menjadi lebih ringan serta dapat segera diselesaikan.
"Budaya
gotong-royong memang sudah mengakar dalam diri bangsa Indonesia, hal
ini harus terus kita pupuk agar masyarakat terbiasa melakukan berbagai
kegiatan dengan cara bersama-sama. Gotong-royong dapat mempersatukan dan
meningkatkan solidaritas antar tetangga disebuah lingkungan. Salah
satunya bergotong-royong untuk membersihkan lingkungan sekitar. Untuk
itu, mari kita budayakan kembali gotong-royong ditengah-tengah
masyarakat Kota Medan," ujar Wakil Wali Kota.
Selain
itu, Wakil Wali Kota juga memberikan arahan agar masyarakat sudah harus
mampu memilah sampah dengan benar. Dengan memilah sampah tentunya dapat
mengurangi tumpukan sampah yang menggunung. Artinya ada sampah yang
memang harus dibuang ada yang dapat dipergunakan lagi atau didaur ulang.
"
Pemilahan sampah yang paling sederhana yakni pemilahan sampah dengan
kategori organik dan non organik. Sampah organik bisa didaur ulang
menjadi pupuk organik atau kompos dan sampah non organik sebagian dapat
menjadi barang-barang daur ulang seperti tas, hiasan meja dan lain
sebagainya," ucap Wakil Wali Kota.
Jika
masyarakat mampu melaksanakan pemilahan sampah, sambung Wakil Wali
Kota, tentu sampah yang ada tidak akan berserakan dan bertumpuk sehingga
lingkungan tempat tinggal warga juga bersih dan sehat bebas sampah.
Dalam
pelaksanaan gotong-royong ini, sampah yang telah dikumpulkan baik dari
lingkungan tempat tinggal warga maupun yang terdapat pada daerah aliran
sungai Deli ditimbang untuk mengetahui sudah berapa banyak sampah yang
telah diangkut dan dibersihkan. Sebanyak 2,6 ton sampah berhasil
dibersihkan dan diangkut dari lingkungan 7 Kelurahan Pulau Brayan Kota.
Menanggapi
hal tersebut, Wakil Wali Kota mengimbau kepada masyarakat untuk tidak
lagi membuang sampah sembarangan apalagi ke dalam daerah aliran sungai.
Sampah yang bertumpuk dan mengendap di sungai akan menjadikan sungai
dangkal yang mengakibatkan ketidakmampuan sungai menampung banyak air
pada musim penghujan sehingga setiap saat sungai dapat meluap dan
menyebabkan banjir.
Posting Komentar
Posting Komentar