MEDAN | GLOBAL SUMUT-Ratusan tokoh agama dan masyarakat perwakilan dari seluruh kecamatan di Kota Medan mengikuti Workshop Gerakan Nasional Revolusi Mental di Hotel Madani Medan, Rabu (11/9). Wali Kota Medan, Drs. H. T. Dzulmi Eldin, S.M.Si.,M.H diwakili Wakil Wali Kota Medan, Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si yang membuka workshop tersebut, berharap agar kegiatan ini dapat membuka cakrawala berfikir dalam mewujudkan revolusi mental yang nantinya dapat berdampak dengan pemahaman masyarakat mengenai wawasan kebangsaan yang selama ini mulai memudar.
Itu sebabnya ungkap Wakil Wali Kota, sudah waktunya untuk meluruskan kembali cara berpikir bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dilandasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI).
Selain itu tambah mantan anggota DPRD Medan itu, perlu juga dilakukan upaya menanamkan dan menumbuhkembangkan serta memelihara wawasan kebangsaan masyarakat melalui sentra-sentra pendidikan seperti sentra keluarga, masyarakat dan sekolah atau yang disebut Trin Sentra Pendidikan .
"Untuk itulah melalui kegiatan yang dilakukan pagi ini, saya berharap dapat menjadi pencerah bagi kita semua tentang pentingnya arti persatuan dalam membangun negara dan wawasan kebangsaan" kata Wakil Wali Kota.
Disamping itu Wakil Wali Kota juga berharap, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengikuti workshop dapat menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya. "Marilah kita bersama-sama menebar virus revolusi mental dan wawasan kebangsaan di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing," harapnya.
Di pembukaan workshop yang dihadiri Kombes Pol Dadang Hartanto, SH, SIK, M.Si, Kol Toneslan Siburian dari Kemenpansu, Wakil Ketua TP PKK Kota Medan, Hj. Nurul Khairani Akhyar, Kabag Agama Setdako Medan Adlan, Wakil Wali Kota selanjutnya mengajak seluruh yang hadir untuk kembali menggeliatkan rasa kegotongroyongan dalam kehidupan sehari - hari. Sebab, rasa kegotongroyongan saat ini juga mulai memudar di tengah masyarakat. Padahal semangat kegotongroyongan itu dinilai Wakil Wali Kota sangat penting dalam upaya menumbuhkan rasa persatuan dan kebersamaan.
"Memudarnya semangat kegotongroyongan ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya street crime (kejahatan jalanan) di Kota Medan. Sebagai contoh aksi begal yang terjadi di jalan, pelakunya bisa leluasa bertindak akibat minimnya warga yang membantu korban saat peristiwa itu terjadi di depannya. Warga hanya menyaksikan tanpa upaya membantu sehingga pelaku bebas melakukan aksinya. Ketidakpedulian itulah yang memicu aksi begal meningkat dan terus berulang. Jadi melalui kegiatan ini, mari kita tingkatkan kembali rasa kegotongroyongan tersebut," pesannya.
Selain rasa kegotongroyongan, Wakil Wali Kota juga mengajak semua untuk mendukung kebersihan di wilayah tempat tinggalnya masing-masing dengan tidak membuang sampah sembarangan. Disamping itu juga dapat menyediakan wadah yang sederhana untuk tempat sampah sehingga sampah tidak berserakan dan mudah diangkat.
"Dengan tumbuhnya rasa kepedulian kita akan kebersihan, InsyaAllah keinginan menjadikan Kota Medan bersih sampah dapat terwujud. Sebab, menjaga kebersihan bukan tanggung jawab pemerintah sementara melainkan tanggung jawab kita bersama. Mari mulai saat ini kita tanamkan rasa kepedulian akan kebersihan dalam diri masing-masing. Ingat, menciptakan kebersihan harus dimulai dari diri kita sendiri," pesannya.
Sebelumnya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Medan, Sulaiman Harahap menjelaskan, maksud dan tujuan digelarnya workshop guna mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku setiap orang untuk borientasi pada kemajuan dan kemoderan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar. "Disamping itu juga untuk memberikan gambaran umum Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan 3 nilai dasar yang terkandung dalam revolusi mental," jelas Sulaiman.
Selanjutnya sebagai nara sumber workshop yang mengusung tema, "Dengan Semangat Revolusi Mental Kita Bangun Jiwa Gotong Royong dan Toleransi Era Milenial Menuju Indonesia Unggul" jelas Sulaiman, pihaknya mendatangkan Kapolrestabes Medan, Kanwil Menkumham Sumut, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Medan serta Bakesbangpol Medan.[Mashuri]
Posting Komentar
Posting Komentar