MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pemerintah Kota (Pemko) Medan menggelar Peringatan Hari
Bumi ke - 49 di Lapangan Cadika, Medan Johor, Minggu (21/4). Peringatan
Hari Bumi ini ditandai dengan Apel bersama Relawan dan Komunitas Pecinta
lingkungan yang dipimpin oleh Wali Kota Medan Drs. H. T. Dzulmi Eldin,
S.MSi.,M.H.
Selain
Apel Bersama, Peringatan Hari Bumi ke - 49 yang dihadiri Kadis
Kebersihan dan Pertamanan, M. Husni, Kadis Lingkungan Hidup, Armansyah
Lubis dan Kadispora Drs. Marah Husin, ini juga ditandai dengan Penanaman
Pohon dan Deklarasi Peduli Lingkungan oleh para Komunitas Pecinta
lingkungan dan peresmian Taman Apotik Hidup.
Dalam
arahannya Wali Kota Medan mengatakan bumi yang terdiri dari tanah, air
dan udara merupakan anugerah yang maha kuasa untuk seluruh makhluk
hidup. Artinya semua anugerah tersebut harus dijaga, dilindungi dan
dipelihara agar mampu memberikan manfaat terbaik bagi para penghuni Bumi
ini.
"Hari bumi ke -
49 tahun 2019 ini dilaksanakan sebagai wujud cinta lingkungan karena
memuat unsur edukasi untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku
masyarakat. Artinya masyarakat harus terus didorong untuk bisa turut
serta secara aktif memperbaiki, menjaga, mengelola lingkungan hidup demi
keberlangsungan hidup generasi masa depan", kata Wali Kota.
Menurut
Wali Kota, semua program yang bisa membantu bumi kembali bersemi tidak
akan mampu mengubah apapun jika perilaku masyarakat masih belum berubah.
Artinya tingkat kepedulian masyarakat yang rendah ini harus kita ubah
agar bumi kembali menemukan denyut nadinya demi menopang kehidupan kita
di masa kini dan mendatang.
"Saya
akui jumlah warga yang Peduli terhadap lingkungan hidup kini kian
banyak, terutama dari kalangan generasi muda Pramuka sebagai wadah
berkumpulnya insan muda yang kreatif dan inovatif serta berjiwa
kepemimpinan yang tinggi, merupakan salah satu gerakan pemuda yang
senantiasa peduli pada kebersihan lingkungan dan kondisi bumi secara
keseluruhan", ungkap Wali Kota.
Dalam
kesempatan ini juga Wali Kota Medan mengajak semua pihak untuk mulai
menjaga kebersihan lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan plastik
yang akan bisa menjadikan sampah yang perlu ratusan bahkan ribuan tahun
untuk bisa terurai di alam. Selain itu harus menggiatkan upaya
reboisasi, sehingga tanaman hijau ini akan mampu menjadi penjaga alam
dari potensi banjir dan bencana alam lainnya.
"Saya
mengapresiasi upaya yang terus dilakukan para komunitas pecinta
lingkungan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Artinya upaya ini
dapat menjaga ekosistem di Kota Medan dalam mencegah bencana alam dan
banjir", ujar Wali Kota.
Sebelumnya
Kadis Kebersihan dan Pertamanan, M. Husni, menjelaskan bahwa Peringatan
Hari Bumi ke - 49 tahun 2019 ini digelar bertujuan untuk membangun
kesadaran dan rasa peduli terhadap lingkungan yaitu dengan menjaga agar
bumi tidak rusak. Selain itu sebagai sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat tentang permasalahan dan solusi untuk peduli terhadap
lingkungan.
Posting Komentar
Posting Komentar