MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama
Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution dan rombongan menyusuri Sungai
Babura, Sabtu (20/4). Kegiatan susur sungai yang digelar.
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut dan Badan Wilayah Sungai
(BWS) tersebut dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana yang
jatuh pada tanggal 26 April.
Pada
kesempatan itu, Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak
lagi membuang sampah ke sungai. Sehingga air sungai tidak tercemar dan
jorok, serta terjaga kelestarian lingkungannya. Juga yang terpenting,
tidak menghambat arus sungai, yang dapat menyebabkan bencana banjir
ketika musim hujan.
“Karena
sampah itu yang membuat sungai tercemar, sungai rusak, dan pada
akhirnya sungai yang seharusnya menjadi simbol kesejahteraan makhluk
hidup yang ada di dunia ini menjadi bencana, karena ulah manusia
sendiri,” ucap Gubernur.
Gubernur
juga meminta kepada pihak terkait, untuk melakukan pembersihan sampah
di sepanjang aliran sungai, mulai minggu depan. Sehingga sungai kembali
bersih dan bebas sampah. “Mulai minggu depan ini harus dibersihkan,”
ujarnya.
Sementara
itu, sebelum acara Susur Sungai dimulai, Gubernur sempat memberikan
pengarahan. Dikatakannya, bahwa kegiatan Susur Sungai tersebut penting
untuk mengevaluasi keadaan sungai yang ada di Kota Medan.
“Kita
bukan bertamasya, hari ini kita mengevaluasi keadaan sungai yang ada di
Kota Medan, kalau bisa kegiatan seperti ini setiap bulan kita lakukan,
karena kalau sungai kita terus terusan dibiarkan keadaanya seperti ini,
bisa jadi puluhan tahun ke depan anak cucu kita bakal memiliki paru paru
yang tidak baik, jadi hentikan membuang sampah ke sungai,” ujar
Gubernur.
Usai
memberikan pengarahan, Gubernur langsung bergegas menuju perahu karet
yang telah disediakan BPBD Sumut, ditemani Wakil Walikota Medan Akhyar
Nasution dan Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis. Kegiatan Susur Sungai
dimulai dari kawasan Kantor Lurah Beringin, Jalan Pasar Mati Padang
Bulan hingga ke Taman Beringin atau Taman Sudirman (depan Rumah Dinas
Gubernur), dengan jarak tempuh sekira 3 km.
Sepanjang
perjalanan menyusuri sungai, Gubernur yang turut mendayung perahu
karetnya, sesekali menggelengkan kepala melihat banyaknya sampah yang
tersangkut di batang bambu dan pepohonan di sekitar sungai. “Sampah itu
yang difoto jangan saya, biar tahu masyarakat ini lah sampah yang mereka
buang sembarangan,” ujar Edy Rahmayadi.
Sementara
itu, Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis mengatakan, untuk tahap awal
pemerintah akan melakukan pembersihan, sehingga jalannya air bisa lancar
dan tidak ada sampah yang menghambat.
“Sungai
Babura kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, banyak delta delta di
tengah sungai, untuk itu tahap awal kita akan melakukan pembersihan
dahulu, dengan kehadiran bapak Gubernur dan Wakil Walikota Medan akan
kita pikirkan kembali bagaimana menata kembali fungsi sungai,” ujar
Riadil.
Sebelumnya,
Akademisi asal Universitas Sumatera Utara (USU) Asman Sembiring
menyampaikan, bahwa banjir yang kerap mendera Kota Medan ini berbeda
dengan Jakarta. “Medan ini setiap dua tahun sekali akan banjir besar,
banjir Jakarta dengan banjir Medan itu berbeda. Medan ini berada pada
elevasi yang cukup tinggi. Dengan ketinggian sekitar 16-60 mdpl dan
tingkat kemiringannya 1,5 m/km,” ucap Asman.
Posting Komentar
Posting Komentar