MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengharapkan
semua pihak yang terkait dengan kependudukan, keluarga berencana dan
pembangunan keluarga (KKBPK) dapat mempersiapkan diri menghadapi bonus
demografi pada tahun 2020-2030 di Indonesia. Dimana 70 persen komposisi
penduduk Indonesia berada pada usia produktif (16-65 tahun) dan sisa 30
persen lain merupakan penduduk usia muda di bawah 15 tahun dan lansia 65
tahun.
Hal tersebut
disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang diwakili
oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprov Sumut), R
Sabrina saat memberi sambutan dan arahan pada pembukaan rapat koordinasi
daerah Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) di Hotel Adi Mulia, Jalan Diponegoro, Medan (19/3).
“Untuk itu kita harus mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi
dengan memprioritaskan pada pembangunan manusia, terutama untuk
meningkatkan kualitas penduduk usia kerja,” katanya.
Dikatakan
Gubsu, bonus demografi dapat diibaratkan pisau bermata dua. Melimpahnya
usia produktif akan menjadi berkah dari sisi pembangunan yang akan
memacu ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. “Di sisi lain, bonus
demografi tersebut akan menjadi bencana bila kualitas penduduk tidak
disiapkan dengan baik,” katanya.
Untuk
itu, Gubsu berpesan agar perwakilan BKKBN Sumatera Utara, Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provsu dapat melakukan
upaya terobosan, memperbaiki, serta meningkatkan kinerjanya. “Karenanya,
hubungan kerja antara pusat dan daerah harus diperkuat dengan
mengakeselerasi keseimbangan pertumbuhan penduduk melalui pengendalian
angka kelahiran yang masih sangat tinggi, sehingga perlu perhatian
secara sungguh-sungguh,” kata Gubsu.
Dikatakan
Gubsu program KKBPK memiliki beberapa tujuan dan manfaat yang sangat
besar. Di antaranya bertujuan meningkatkan kualiats sumber daya manusia
(SDM), menurunkan kematian ibu dan anak, serta meningkatkan
kesejahteraan keluarga yang pada akhirnya memberi dampak kepada
peningkatan ketahanan nasional.
Dalam
kesempatan terpisah, Sekdaprov Sumut mengharapkan rakorda dapat
mensinergikan program antara kabupaten kota, provinsi dan nasional.
“Kita berharap rapat koordinasi antara program kabupaten kota, provinsi,
dan nasional dapat berjalan dengan baik. Mudah-mudahan bisa diadakan
sinergitas sehingga dana yang ada betul-betul digunakan dalam satu lini
mulai dari kebijakan hingga implementasinya,” ujar Sekdaprov Sumut saat
diwawancarai usai acara.
Deputi
Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN pusat,
M Yani mengatakan jika disiapkan dengan baik, bonus demografi bisa
menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat. “Kalaupun
tidak terbaik, bisa jadi 5 besar dunia, meski begitu tetap perlu
kesiapan dan sumber daya dan kebijakan ekonomi,” ujarnya.
Sementara
itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Temazaro Zega
mengatakan rakorda tersebut merupakan kegiatan rangkaian dan tindak
lanjut dari rapat koordinasi nasional yang dilakukan di BKKBN pusat,
Jakarta waktu lalu.
Posting Komentar
Posting Komentar