MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas (IKAL) Komisariat
Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan IKAL Komisariat Aceh menandatangani
Kesepakatan Bersama (MoU) tentang memperkokoh ketahanan nasional. Kedua
pihak sepakat untuk mengadakan kerja sama dalam hal memperkuat relasi
Aceh dan Sumut dalam memperkokoh ketahanan nasional.
Penandatanganan
MoU dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi selaku
Ketua IKAL Provinsi Sumut dan Ketua IKAL Provinsi Aceh Prof DR
Syahrizal Abbas MA, Senin (4/2) di ruangan Kaharuddin Nasution, Lantai
8, Kantor Gubsu Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
“Kesepakatan
dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional yaitu terkait dengan 4
pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 45, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, khususnya untuk perbatasan
daerah Sumut dan Aceh,” ujar Gubsu.
Selain
untuk memperkuat atau memperkokoh 4 pilar tersebut, menurut Gubsu, MoU
tersebut juga dilakukan dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan,
sikap bela negara, dan nilai-nilai luhur bangsa secara adil dan merata.
“Serta
melakukan sosialisasi bersama, melalui seminar, diskusi, FGD, dan
penelitian tentang masalah kebangsaan yang meliputi aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial, hukum, pertahanan, keamanan, sosial budaya,
dan kehidupan keagamaan, terutama bagi masyarakat perbatasan Sumut –
Aceh,” ujar Edy Rahmayadi.
Hal
senada juga disampaikan Ketua IKAL Komisariat Aceh Prof DR Syahrizal
Abbas MA. Dikatakannya, IKAL Aceh selalu aktif dalam membahas tentang
NKRI. “Kami di Aceh sudah memiliki agenda membahas tentang isu-isu NKRI
yang kegiatan tersebut diberi nama Forum Kopi Kebangsaan dan diskusi,
yang isinya membahas berbagai masalah mulai dari makna kebangsaan,
ekonomi, listrik hingga isu penyelesaian konflik kebangsaan, khususnya
menjelang Pilpres dan Pileg mendatang,”ujarnya.
Sehubungan
dengan batas antara Sumut dan Aceh, menurutnya penting dilakukan
pembahasan antara kedua pihak, agar tapal batas kedua daerah bisa
diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat. “Untuk itu penting
adanya penelitian tentang masalah kebangsaan, terutama bagi masyarakat
perbatasan Aceh- Sumut,”jelasnya.
Turut
hadir pada acara tersebut Wakil Ketua IKAL Sumut Sabrina, yang
sebelumnya membuka kegiatan tersebut, serta pengurus dan anggota IKAL
Sumut dan Aceh.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar