MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto di awal tahun 2019 ini akan
memfokuskan mengawal dan mengawasi pemerintah daerah sebagai
perpanjangan tangan pemerintah pusat. “Selain fokus untuk pengamanan
Pilpres dan Pileg di tahun politik ini, kita juga fokus untuk mengawal
dan mengawasi semua program untuk kesejahteraan masyarakat,”katanya,
Rabu (2/1/2019).
Dengan begitu, sambungnya, masyarakat bisa menikmati kehadiran negara dalam memberikan perlindungan, pengayom dan pelayanan kepada masyarakat Sumut. “Dana-dana untuk program kesejahteraan masyarakat yang didukung DAU dan DAK itu harus benar-benar dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membangun kualitas sarana publik,” ujarnya.
Ia mengatakan yang harus diingat oleh pejabat pemerintah daerah provinsi dan kabupaten kota adalah anggaran itu untuk masyarakat. “Program pemerintah bukan dana pribadi pejabat daerah, sehingga pemerintah tidak menjadi kambing hitam semua kesalahan oknum,”katanya. Kalau sudah begini, sambungnya, pemerintah pusat selalu menjadi kambing hitam.
Padahal, sambung mantan Wakapolda Sumut ini, di Sumut begitu banyak yang sudah dilakukan pemerintah pusat seperti Jalan Tol, pelabuhan, kereta api, Bandara. “Dana desa yang dimaksudkan untuk mengepung pembangunan di desa itu juga merupakan program dari pemerintah pusat,”katanya. Namun, sambung pria dengan bintang dua dipundaknya ini, sangat disayangkan masih banyak dinas yang melakukan penyelewengan anggaran dari pemerintah pusat.
Ia mengaku, dinas yang acapkali terjadi penyimpangan seperti Dinas Sosial. Di dinas tersebut, akunya ada Program Keluarga Hebat (PKH), ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Tapi ada saja oknum yang acapkali melakukan penyelewengan,” ujarnya. Kemudian, sambungnya, dinas yang acapkali melakukan penyelewengan yakni Dinas Pendidikan, PU, Pelayanan Terpadu, Dispenda, Lingkungan Hidup, dan Dispora.
Jadi, aku orang nomor satu di Polda Sumut ini, program 100 hari kedua sebagai Kapolda Sumut, ia sudah menyampaikan kepada seluruh Bupati dan Walikota se-Sumut untuk melakukan perbaikan dan pembenahan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya penyimpangan. “Kapolrestabes Medan dan Kapolres jajaran serta Jajaran Polda tentunya akan mengawasi pelaksanaannya,”ujarnya.
Apabila ada oknum yang melakukan penyelewengan, sambungnya, silahkan infokan kepada pihak kepolisian. “Biar bisa kita Lidik oknum yang melakukan penyelewengan anggaran untuk masyarakat,”terangnya.[red]
Dengan begitu, sambungnya, masyarakat bisa menikmati kehadiran negara dalam memberikan perlindungan, pengayom dan pelayanan kepada masyarakat Sumut. “Dana-dana untuk program kesejahteraan masyarakat yang didukung DAU dan DAK itu harus benar-benar dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membangun kualitas sarana publik,” ujarnya.
Ia mengatakan yang harus diingat oleh pejabat pemerintah daerah provinsi dan kabupaten kota adalah anggaran itu untuk masyarakat. “Program pemerintah bukan dana pribadi pejabat daerah, sehingga pemerintah tidak menjadi kambing hitam semua kesalahan oknum,”katanya. Kalau sudah begini, sambungnya, pemerintah pusat selalu menjadi kambing hitam.
Padahal, sambung mantan Wakapolda Sumut ini, di Sumut begitu banyak yang sudah dilakukan pemerintah pusat seperti Jalan Tol, pelabuhan, kereta api, Bandara. “Dana desa yang dimaksudkan untuk mengepung pembangunan di desa itu juga merupakan program dari pemerintah pusat,”katanya. Namun, sambung pria dengan bintang dua dipundaknya ini, sangat disayangkan masih banyak dinas yang melakukan penyelewengan anggaran dari pemerintah pusat.
Ia mengaku, dinas yang acapkali terjadi penyimpangan seperti Dinas Sosial. Di dinas tersebut, akunya ada Program Keluarga Hebat (PKH), ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Tapi ada saja oknum yang acapkali melakukan penyelewengan,” ujarnya. Kemudian, sambungnya, dinas yang acapkali melakukan penyelewengan yakni Dinas Pendidikan, PU, Pelayanan Terpadu, Dispenda, Lingkungan Hidup, dan Dispora.
Jadi, aku orang nomor satu di Polda Sumut ini, program 100 hari kedua sebagai Kapolda Sumut, ia sudah menyampaikan kepada seluruh Bupati dan Walikota se-Sumut untuk melakukan perbaikan dan pembenahan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya penyimpangan. “Kapolrestabes Medan dan Kapolres jajaran serta Jajaran Polda tentunya akan mengawasi pelaksanaannya,”ujarnya.
Apabila ada oknum yang melakukan penyelewengan, sambungnya, silahkan infokan kepada pihak kepolisian. “Biar bisa kita Lidik oknum yang melakukan penyelewengan anggaran untuk masyarakat,”terangnya.[red]
Posting Komentar
Posting Komentar