MEDAN | GLOBAL SUMUT- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy
Rahmayadi bersama Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah merangkul
para rektor dan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sumut
untuk mempercepat pembangunan di daerah ini.
“Saya pernah berbincang dengan Rektor Panca Budi. Skripsi yang dihasilkan di Sumut per tahun itu kira-kira 70.000 skripsi. Bayangkan, kalau 70.000 buah pikir itu kita aplikasikan, hebat sekali kita. Jangan cuma ditumpuk-tumpuk di gudang, tidak dibaca pula,” katanya.
Untuk itu, Edy mengimbau kepada para rektor dan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta yang hadir agar kedepannya skripsi yang dikerjakan mahasiswa berkaitan lansung dengan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat Sumut.
“Kemudian, mahasiswa-mahasiswa lulusan terbaik, top ten terbaik di universitas akan kita upayakan, agar bisa bekerja untuk kita. Entah melalui program magang atau yang lain, nanti kita rancang. Yang jelas, orang-orang cerdas harus kita hargai dan berdayakan,” tuturnya.
Kepada para rektor dan pimpinan perguruan tinggi, Edy juga berpesan, agar tidak sungkan untuk memberi masukan kepada dirinya dan Wagub Musa Rajekshah. Kata Edy, diskusi seperti ini diharapkan bisa berlangsung secara berkelanjutan dan rutin. Sehingga, tindak lanjut dari pembicaraan dan diskusi sebelumnya bisa dievaluasi pelaksanaannya.
“Kalau saya salah, tolong ingatkan dan kritik saya dan beri tahu saya apa yang benar. Sumut ini milik kita bersama, mari sama-sama kita berpikir untuk Sumut. Bantu kami Pemprov, Pemkab, dan Pemko. Jangan kita berjalan sendiri-sendiri,” pesannya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Dian Armanto MPd MA MSc yang diwakili oleh Sekretaris LL Dikti Wilayah I Sumut Dr Mahriyuni MHum menyampaikan bahwa LL Dikti merasa tersanjung dan terhormat mendapatkan undangan dari Gubernur dan Wagub untuk berdiskusi, khususnya tentang kemajuan pendidikan tinggi di Sumut.
“Kami sangat berterima kasih karena kami merasa diperhatikan oleh Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur. Tentu saja, kami sangat bersedia untuk mendukung visi dan misi Sumut Bermartabat. Ada banyak hal yang bisa kami lakukan lewat bidang kami,” ungkapnya.
Rektor dan pimpinan perguruan tinggi yang hadir juga menyampaikan hal yang sama. Salah satunya disampaikan oleh Rektor UISU Prof Dr Ir Mhd Asaad MSi. “Kita patut mengapresiasi Gubernur Edy dan Wagub Musa yang telah berinisiatif membuka jalur komunikasi antara birokrasi dengan institusi perguruan tinggi. Dengan senang hati, saya sampaikan, kita mendukung dan bersedia menjadi mitra untuk mewujudkan Sumut Bermartabat,” ujar Asaad.
Kepada Gubernur, rektor dan pimpinan perguruan tinggi juga memberi masukan agar kedepannya Perguruan Tinggi, Dewan Riset Daerah, Dewan Pendidikan, Balitbang, Bappeda, disinergikan dan disatukan dengan kebutuhan Pemprov, Pemkab, dan Pemko. Bukan berjalan sendiri-sendiri.
Diskusi yang berlangsung lancar dan tertib tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, diantaranya, perlu diadakannya pemetaan perguruan tinggi dari sisi potensi dan keunggulan masing-masing. Perguruan tinggi juga siap mendukung pengembagan pertanian, perikanan, UKM dan sektor lain di Sumut. Kemudian, perlu dibentuk forum rektor untuk memberi masukan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur yang ditindaklanjuti dengan pertemuan secara reguler.
Turut hadir dalam Silaturahmi dan Diskusi tersebut Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Effendy Pohan.[ulfah]
“Sudah
sejak lama ini saya rencanakan. Saya ingin bertemu dengan rektor
se-Sumut. Meminta bantuan Bapak/Ibu sekalian, sebagai pemilik ilmu untuk
membangun Sumut yang kita cintai ini,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi pada
acara Silaturahmi dan Diskusi antara Gubernur Sumut dengan Para Rektor
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Sumut, di aula Raja Inal Siregar
Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu
(3/10).
Edy Rahmayadi menyampaikan, bahwa selama ini jarang ada sinergi antara pemerintah dengan institusi perguruan tinggi. Padahal, perguruan tinggi merupakan sumber gagasan dan inovasi yang bisa dimanfaatkan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan.
Edy Rahmayadi menyampaikan, bahwa selama ini jarang ada sinergi antara pemerintah dengan institusi perguruan tinggi. Padahal, perguruan tinggi merupakan sumber gagasan dan inovasi yang bisa dimanfaatkan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan.
“Saya pernah berbincang dengan Rektor Panca Budi. Skripsi yang dihasilkan di Sumut per tahun itu kira-kira 70.000 skripsi. Bayangkan, kalau 70.000 buah pikir itu kita aplikasikan, hebat sekali kita. Jangan cuma ditumpuk-tumpuk di gudang, tidak dibaca pula,” katanya.
Untuk itu, Edy mengimbau kepada para rektor dan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta yang hadir agar kedepannya skripsi yang dikerjakan mahasiswa berkaitan lansung dengan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat Sumut.
“Kemudian, mahasiswa-mahasiswa lulusan terbaik, top ten terbaik di universitas akan kita upayakan, agar bisa bekerja untuk kita. Entah melalui program magang atau yang lain, nanti kita rancang. Yang jelas, orang-orang cerdas harus kita hargai dan berdayakan,” tuturnya.
Kepada para rektor dan pimpinan perguruan tinggi, Edy juga berpesan, agar tidak sungkan untuk memberi masukan kepada dirinya dan Wagub Musa Rajekshah. Kata Edy, diskusi seperti ini diharapkan bisa berlangsung secara berkelanjutan dan rutin. Sehingga, tindak lanjut dari pembicaraan dan diskusi sebelumnya bisa dievaluasi pelaksanaannya.
“Kalau saya salah, tolong ingatkan dan kritik saya dan beri tahu saya apa yang benar. Sumut ini milik kita bersama, mari sama-sama kita berpikir untuk Sumut. Bantu kami Pemprov, Pemkab, dan Pemko. Jangan kita berjalan sendiri-sendiri,” pesannya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Dian Armanto MPd MA MSc yang diwakili oleh Sekretaris LL Dikti Wilayah I Sumut Dr Mahriyuni MHum menyampaikan bahwa LL Dikti merasa tersanjung dan terhormat mendapatkan undangan dari Gubernur dan Wagub untuk berdiskusi, khususnya tentang kemajuan pendidikan tinggi di Sumut.
“Kami sangat berterima kasih karena kami merasa diperhatikan oleh Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur. Tentu saja, kami sangat bersedia untuk mendukung visi dan misi Sumut Bermartabat. Ada banyak hal yang bisa kami lakukan lewat bidang kami,” ungkapnya.
Rektor dan pimpinan perguruan tinggi yang hadir juga menyampaikan hal yang sama. Salah satunya disampaikan oleh Rektor UISU Prof Dr Ir Mhd Asaad MSi. “Kita patut mengapresiasi Gubernur Edy dan Wagub Musa yang telah berinisiatif membuka jalur komunikasi antara birokrasi dengan institusi perguruan tinggi. Dengan senang hati, saya sampaikan, kita mendukung dan bersedia menjadi mitra untuk mewujudkan Sumut Bermartabat,” ujar Asaad.
Kepada Gubernur, rektor dan pimpinan perguruan tinggi juga memberi masukan agar kedepannya Perguruan Tinggi, Dewan Riset Daerah, Dewan Pendidikan, Balitbang, Bappeda, disinergikan dan disatukan dengan kebutuhan Pemprov, Pemkab, dan Pemko. Bukan berjalan sendiri-sendiri.
Diskusi yang berlangsung lancar dan tertib tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, diantaranya, perlu diadakannya pemetaan perguruan tinggi dari sisi potensi dan keunggulan masing-masing. Perguruan tinggi juga siap mendukung pengembagan pertanian, perikanan, UKM dan sektor lain di Sumut. Kemudian, perlu dibentuk forum rektor untuk memberi masukan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur yang ditindaklanjuti dengan pertemuan secara reguler.
Turut hadir dalam Silaturahmi dan Diskusi tersebut Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Effendy Pohan.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar