MEDAN | GLOBAL SUMUT-Budaya
asing yang masuk ke negara melalui teknologi komunikasi canggih
memiliki pengaruh positif, tapi juga negatif. Jika generasi muda tidak
memperkaya diri dengan nilai-nilai luhur seni budaya bangsa, bukan tidak
mungkin generasi mendatang tercerabut dari akar budayanya.
Demikian
disampaikan Wali Kota Medan, Drs. H.T. Dzulmi Eldin S, M.Si dalam
sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Wali Kota Medan, Ir. H. Akhyar
Nasution, M.Si pada acara Deklarasi Forum Sosial Seniman Ermediate
(Forsase), Jumat (28/9) malam di Balai Zegita.
"Seni
juga menjadi suatu wadah untuk mengembangkan bakat, karakter, dan
kepribadian kuat, jujur, kompetitif dalam mengarungi kehidupan," sebut
Akhyar dalam acara yang dihadiri Pimpinan DPRD Sumut, Ruben Tarigan ,
Wakil Bupati Karo, Cory S. Sebayang, Ketua Forsase, Moses Pinem, dan
segenap seniman tradisi itu.
Wakil Wali
Kota menilai, Forsase ini merupakan salah satu upaya positif untuk
menggali kembali seni dan budaya bangsa sedari dini. Dengan demikian,
lanjut Wakil Wali Kota, diharapkan lahir generasi yang menjadi garda
terdepan pelestari seni dan budaya adi luhur suku Karo dan tentunya
bangsa Indonesia.
Lebih dari itu, tambah
Wakil Wali Kota, pengalaman seniman Forsase ini juga diharapkan mampu
mengembangkan sikap menghargai seni dan budaya serta menjadi ajang
memperkuat tali kebangsaan dan moralitas anak bangsa.
Acara
ini berlangsung dalam suasana keakraban. Kehadiran Wakil Wali Kota juga
mendapat sambutan hangat. Sebagai tanda penghormatan, panitia juga
memakaikan Bulang-bulabng kepada Akhyar.
Pada malam deklrasi ini juga digelar pengukuhan kepengurusan Forum Sosial Seniman Ermediate (Forsase).
Pada malam deklrasi ini juga digelar pengukuhan kepengurusan Forum Sosial Seniman Ermediate (Forsase).
Posting Komentar
Posting Komentar