Senior Manager Muri, Yusuf Ngadri yang menyerahkan penghargaan kepada Wali Kota mengatakan, tim penilai rekor Muri menilai, lomba hias poskamling di Medan yang mencapai 1.000 ini telah menciptakan rekor dan layak mendapat penghargaan.
Sebelumnya di lokasi yang sama, Wali Kota bersama Pj Gubsu, Drs. Eko Subowo, MBA, Pangdam I BB, Mayjen. TNI. MS Fadillah ikut menari Gemu Famire bersama 7.200 prajurit TNI-Polri di wilayah Medan. Gelar tari kolosal dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-73 Tentara Nasional Indonesia tahun 2018 sekaligus memecahkan Rekor Muri Tarian Gemu Fa Mi Re Secara Serentak dan Terbanyak.
Tampak menari di barisan depan, Kapolrestabes Medan, Kombes. Pol. Dadang Hartanto, SH, S.Ik, M.Si, Dandim 0201 BS, Letkol. Inf. Yuda Rismansyah, juga Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb. Dirk Poltje Lengkey.
Dengan mengenakan ikat kepala berwarna merah putih, para pemimpin ini menari dengan penuh semangat dan gembira mengikuti irama lagu.
Selain Prajurit TNI-Polri wilayah Medan, turut tergabung dalam kegiatan tari Gemu Fa Mi Re ini ibu-ibu Persit Kartika Candra Kirana wilayah Kodam I Bukit Barisan, ibu-ibu PIA Ardhya Garini cabang 15/D. I Lanud Soewondo, ibu-ibu IKKT PWA Kosekhanudnas III Medan ibu-ibu PIA Ardhya Garini gabungan cabang Wing III dan Yonko 469 Paskhas, dan para pelajar wilayah Medan. Ratusan siswa Sekolah Angkasa Lanud Soewondo dan Pramuka Saka Dirgantara juga ikut menyukseskan perhelatan tersebut.
Tarian Gemu Fa Mi Re berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur, dengan ada sedikit perubahan pada gerakannya. Lagu Gemu Fa Mi Re yang memiliki syair serta irama musik yang sederhana ini telah banyak dikenal oleh masyarakat.
Gerakan tarian ini sangat sederhana dan simple namun bisa dapat mengajak orang yang mendengarnya menjadi ikut bergoyang. Selain itu tarian Gemu Famire dapat menjaga kebugaran, dan kesehatan tubuh, serta dapat dijadikan sebagai hiburan bagi yang melaksanakan dan melihatnya karena gerakanya sangat mudah untuk diikuti.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar