DOLOK MARAJA | GLOBAL SUMUT-Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pilar yang tak terpisahkan
dari perekonomian Indonesia. Disaat krisis ekonomi yang melanda beberapa
Negara berkembang di dunia, UMKM mampu bertahan di bawah derasnya
guncangan melemahnya tingkat nilai mata uang Rupiah,Minggu (30/09).
Hal
ini di ungkapkan oleh tokoh Masyarakat Simalungun H. Badri Kalimantan,
SE., MM disela-sela kegiatan Pendampingan dan penyerahan alat teknologi
tepat guna (TTG) Kegiatan Program Kemitraan masyarakat yang dilaksanakan
oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Medan.
Kegiatan
yang dilaksankan pada Sabtu (29/9) Mengambil tempat di Balai Nagori
Dolok Maraja Kecamatan tapian Dolok kabupaten Simalungun.Turut Hadir
pada saat tersebut Ketua LPM Unimed Dr. Kustoro Budiarta, ME yang
diwakili Sekertaris Mukti Hamjah, M.Si, Pangulu Nagori Dolok Maraja
Rusli, S.Pd.I, Sekertaris Nagori Dolok Maraja Rusli Damanaik, Ketua
Program Kemitraan Masyarakat LPM Unimed, Taufik Hidayat, SE., M.Si,
Direktur Eksekutif Pusat Study Pendampingan Rakyat (Puspera) Irfandi,
M.Si, Staf Administrasi LPM Unimed Rita Purnama Sari, M.Pd, Ketua
Kelompok Peternak dan Pelaku Usaha yang ada di kabupaten Simalungun.
Dalam
arahannya Badri Menegaskan bahwa, Sudah Saatnya UMKM di Simalungun
harus berbenah dan naik ke level sebagai pemain utama pada segmen produk
usaha unggulan di Simalungun. Tidak hanya pada kualitas, branding dan
Packaging juga harus di benahi untuk merebut pasar. Karena Simalungun di
apit 2 isu Nasional yaitu Perapat sebagai destinasi wisata Geo Park
Kaldera danau Toba dan Kawasan Ekonomi khusus Sei Mangke, yang menjadi
pasar strategis bagi UMKM.
“
Maka dari itu UMKM harus menata diri untuk meningkatkan Branding untuk
dapat naik kelas ke level yang lebih baik agar dapat meningkatkan nilai
jual produk hingga mampu sejajar dengan produk-produk pabrikan”. Ujar
mantan Direktur PDAM Tirtauli tersebut.
Ketua
program Program Kemitraan Masyarakat LPM Unimed, Taufik Hidayat, SE.,
M.Si, mengungkapkan bahwa Unimed telah beberapa kali memberikan bantuan
dan melakukan kegiatan di Simalungun dalam upaya memberikan stimulus dan
menunjang produktivitas UMKM agar mampu menjadi usaha yang maju dan
mandiri.
“
saat ini kita melakukan pendampingan kepada kelompok Peternak yang ada
di nagori Dolok Maraja, khususnya peternak kambing ettawa dimana kambing
etawa tidak hanya dijual dagingnya akan tetapi memiliki produk turunan
susu kambing yang punya nilai ekonomi yang cukup menjanjikan.
Maka
dari itu pemenuhan pakan menjadi sebuah keniscayaan, alat TTG yang
diberikan merupakan mesin pencacah batang Ubi, jagung dan sawit, yang
digunakan sebagai pakan yang di fermentasi sehingga mampu meningkatakan
nutrisi pada hewan ternak. Hal ini juga pasti akan berbanding lurus
dengan peningkatan produksi susu dan daging”. Cetus Dosen akuntansi
Unimed tersebut.
Menanggapi
hal tersebut Ketua Kelompok Peternak Sukses Mandiri mengungkapkan, rasa
terima kasihnya kepada LPM Unimed dan pihak-pihak yang masih peduli
dengan kondisi usaha-usaha kecil dan kerakyatan. Karena baru kali ini
kelompok peternak mendapat perhatian dari pihak-pihak luar.
Dan
Bantuan ini cukup tepat karena di saat para peternak Meradang dan resah
akibat adanya pelarangan untuk mengembalakan hewan ternak di seputaran
perkebunan karet PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate. Selama ini
peternak menggantungkan pakan dari areal perkebunan dengan adanya
pelarangan tersebut banyak anggota ternak yang menjual ternak dengan
harga murah karena mengalami paceklik pakan pada ternak.
“ Dengan adanya alat ini kami tidak hanya bergantung pada rumput
perkebunan akan tetapi dapat menggunakan pakan alternative dari pelepah
dan batang sawit, ubi serta jagung setelah di panen. Serta dengan metode
fermentasi pakan ternak mampu membuat pakan bertahan sampai setengah
tahun tanpa takut ternak kita kekurangan Nutrisi”, ungkap irwan.[Irfandi Jurnalis warga]
Posting Komentar
Posting Komentar