LANGSA
| GLOBAL SUMUT-Target pengurangan kumuh menjadi O (nol) hektar harus
selesai pada tahun 2019, hal ini sesuai dengan tujuan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang salah satunya adalah
menurunkan luas kumuh nasional menjadi 0 (nol) ini artinya seluruh
persoalan kumuh harus selesai pada tahun2019.
Kita
hanya punya waktu kurang lebih satu tahun saja, sementara luas kumuh di
Kota Langsa masih 17,62 hektar, " sebut Wakil Walikota Langsa, Dr. H.
Marzuki Hamid, MM, pada acara peletakan batu pertama pembangunan
infrastruktur Bantuan Dana Investasi (BDI) program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU) Tahun 2018, di Gampong Karang Anyar, Kecamatan Langsa Baro.
Ia
mengakui, peran KOTAKU telah mengupayakan dukungan baik diperuntukkan
untuk infrastruktur maupun memberikan penyadaran ditingkat masyarakatnya
dengan harapan tercapainya pengurangan kumuh dari tahun ke tahun.
"Saya
yakin semua bisa kita capai dengan platform kolaborasi. Saya berharap
dengan adanya pembangunan yang akan dibuat oleh masyarakat gampong yang
didanai oleh program KOTAKU perlu diperhatikan kualitas dari pembangunan
infrastruktur yang baik dan kegitan-kegiataninfrastruktur ini dapat
termanfaatkan, terpelihara dan terjaga oleh masyarakat itu sendiri,"
ucapnya.
Selain itu, kami juga berharap
kepada perangkat gampong, supaya menghindari dan berupaya untuk menjaga
agar tidak ada tempat kumuh yang baru. "Perangkat gampong harus memantau
pembangunan-pembangunan kios yang baru, agar tidak kumuh dan
bertentangan dengan perizinan yang berlaku," ungkapnya.
Sementara
itu, Kepala Satker Pembangunan infrastruktur Permukiman (PIP) Kota
Langsa, Syamsul Bahri, ST, M.SI, dalam laporannya, menyampaikan, untuk
perencanaan BDI di Karang Anyar dan gampong yang lainnya yang juga
mendapatkan dana BDI lebih mengedepankan peningkatan kualitas kontruksi
serta penataan kawasan sabagai perubahan wajah gampong dari sebelumnya.
Sehingga
kami mengharapkan perencanaan BDI di Karang Anyar dan 8 gampong di
tahun ini harus sesuai dengan standar tekhnis guna menghasilkan
infrastruktur yang berkualitas.
Dalam
kesempatan ini, saya mengharapkan masyarakat untuk bersama-sama
mengontrol jalannya pembangunan kegiatan BDI yang ada di Kota Langsa,
guna memastikan pelaksanaan BDI berkualitas dan bermanfaat sesuai dengan
fungsinya.
"Saya selaku Kepala Satker PIP
yang bertanggung jawab terkait dengan program KOTAKU mengharapkan
kepada seluruh steakholder untuk sama-sama memonitoring pelaksanaan
kegiatan infrastruktur kegiatan BDI di tahun 2018 ini," harapnya.
Geuchik
Karang Anyar, Ahmad Tukiran, mengatakan, dengan adanya program KOTAKU,
diharapkan Karang Anyar bisa menjadi gampong yang bebas
kumuh."Mudah-mudahan program KOTAKU di Gampong Karang Anyar berjalan
lancar," tutupnya. (arman suharza)
Posting Komentar
Posting Komentar