MEDAN | GLOBAL SUMUT-Perseroan Terbatas Amal Tani yang bergerak di bidang perkebunan sawit dan pengolahan tandan buah segar gandeng Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unimed untuk menyelesaikan permasalahan warga di Kabupaten Langkat.
Kegiatan yang dilaksankan pada 3-4 Agustus 2018 mengambil tempat di Aula Desa Amal Tani. Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua LPM Unimed Dr. Kustoro Budiarta, ME Yang diwakili Koordinator Bidang Kerjasama dan Pengembangan Wilayah Irfandi,M.Si, Manager Perkebunan Amal tani Ir. Krispinus Parangin angin, Kepala Desa Amal Tani Jaka Sembiring, dosen Universitas Negeri Medan dan Masyarakat Desa Amal Tani dan sekitarnya.
Ketua LPM Unimed Dr. Kustoro Budiarta, ME Yang diwakili Koordinator Bidang Kerjasama dan Pengembangan Wilayah Irfandi mengungkapkan bahwa, Kegiatan ini di awali dengan Maping Area dan identifikasi masalah masyarakat dengan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) dilaksankan beberapa bulan yang lau yang melihat secara real permasalahan yang dialami oleh masyarakat.
Dari identifikasi tersebut muncul permasalahan tentang limbah tangkos (tandan Kosong) sawit, ternak yang berkeliaran dan tidak di kandangkan sehingga merusak tanaman produksi, potensi lidi dan daun sawit yang melimpah serta tanaman endemic pakis yang banyak di areal perkebunan.
Dari analisis tersebut di petakan untuk mencari solusinya limbah tangkos yang biasanya di buang langsung di areal perkebunan yang menimbulkan masalah baru lalat dan jamur diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan di kebun juga warga desa.
Untuk ternak di damping untuk membuat pakan fermentasi yang mampu tahan sampai 9 bulan sehingga potensi daun sawit yang biasa terbuang dapat dijadikan pakan ternak yang di fermentasi sehingga ternak tidak dilepaskan bebas.
Selain itu potensi lidi sawit yang cukup melimbah dijadikan sebagai piring lidi dan keranjang hantaran dan tanaman pakis yang biasa diolah sebagai sayuran di jadikan beberapa produk seperti :
Keripik Pakis, Abon Pakis, Mie Pakis dan Morco pakis.
“Semua olahan tersebut di dampingi oleh kampus untuk di jadikan produk unggulan daerah dan wilayah langkat akan di masukan program Pengembangan kemitraan Wilayah”, papar dosen Fisika Unimed tersebut.
Hal senada juga di ungkapkan Manager Perkebunan Amal tani Ir. Krispinus Parangin angin, bahwa kegiatan ini sangat membantu masyarakat yang ada di areal dan di sekitar perkebunan potensi yang selama ini dipandang sebelah mata ternyata punya potensi yang cukup menjanjikan bagi masyarakat secara umum.
Pakis yang selama ini hanya tanaman liar dan jarang dikonsumsi ternyata mampu menjadi olahan yang ”Kekinian”.
“Dengan pelatihan ini akan terjadi peningkatan live Skill masyarakat hal ini akan perimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat dengan olahan dari bahan-bahan yang terdapat di perkebunan.
Dengan adanya program yang dilaksanakan Unimed ini, kami dari pihak perkebunan mendukung penuh untuk pendidikan dan kesejahteraan masyarakat”, ujar Manager di Perkebunan milik Pahlawan nasional Jendral Djamin Ginting tersebut.
[Irfandi Jurnalis warga]
Posting Komentar
Posting Komentar