LANGSA
| GLOBAL SUMUT-Walikota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE melakukan
peletakan batu pertama pembangunan mesjid Nurul Iman Gampong Tualang
Teungoh, senin (30/7).
Tgk. Irfansyah
ketua pembangunan mesjid Nurul Iman dalam laporannya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah bekerja dengan ikhlas sehingga
acara peletakan batu pertama terlaksana dengan baik.
Dikatakannya,pembangunan
mesjid Nurul Iman ini merupakan program jangka panjang bagi warga
Tualang Teungoh. "Pembangunan mesjid ini semulanya direncanakan pada
tahun 2015 lalu, namun karena beberapa hal baru bisa dilaksanakan pada
tahun 2018, "ujarnya
Dirinya menyebutkan,
pembangunan mesjid ini cukup banyak membutuhkan biaya, menurut kajian
dari Konsultan kurang lebih membutuhkan biaya 10 sampai 12 Milyar.
Hal
senada juga disampaikan oleh Geuchik Tualang Teungoh Syamsuar,
perluasan mesjid merupakan sebuah cita-cita dari Warga Tualang Tengoh.
"Program ini menjadi sebuah tekad, jika menurut tingkat kemampuan
masyarakat ini pekerjaan yang tidak mungkin, karena membutuhkan biaya
yang sangat besar, tapi berangkat dari Nawaitu, kami dari Pemerintahan
Gampong beserta elemen masyarakat, tokoh masyarakat mengambil kesimpulan
pada bulan Mei harus sudah bergerak," imbuhnya.
Sementara
itu, Walikota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE mengatakan, seiring dengan
berjalannya waktu dan bertambahnya penduduk, maka perluasan mesjid
menjadi sebuah keharusan. "Mesjid di Tualang Teungoh ini memang sudah
sempit, saya beberapa kali shalat disini termasuk shalat Tarawih memang
sempit, butuh pelebaran seiring bertambahnya jumlah penduduk, apa lagi
mesjid ini letaknya dipinggir jalan,"ungkapnya. Namun menurutnya,
membangun mesjid atau infrastruktur lainnya tidaklah begitu sulit, saat
ini yang sulit adalah membangun karakter manusia. "Karena membangun
sebuah mesjid ini lebih sulit dari membangun karakter manusia, lebih
sulit membangun moral, watak manusia daripada membangun mesjid,
"tandasnya.
"Biaya 12 milyar tadi itu apa
tidak capek pak Geuchik, carinya apa tidak capek, jumlah KK ada 900 KK,
jadi kalau 900 KK per KK saja satu bulan disepakati 20.000
rupiah,mungkin hanya butuh waktu tiga tahun sudah selesai,ditambah lagi
sumbangan dari luar-luar, jadi itu apa tidak sulit pak Geuchik kalau
mau,tidak "tegasnya.
Tapi bagaimana
membangun karakter manusianya, membangun mental moral manusia itu butuh
waktu bertahun-tahun, tidak bisa dalam kurun waktu dua tahun.
Lebih
lanjut Walikota Langsa Tgk. Usman Abdullah,SE mengatakan,dalam
membangun karakter manusia efeknya tidak dibisa dirasakan hari ini,
manfaatnya akan dirasakan pada masa yang akan datang. "Kenapa nagara itu
maju, karena mereka berhasil membangun dari mental manusianya, sekarang
kualitas negara itu tergantung SDM manusianya, watak
manusianya,"pungkasya.
Selain sarana untuk
ibadah, mesjid juga bisa dijadikan sebagai sarana komunikasi untuk
pembangunan akhlak manusia."Nanti Pak Geuchik bisa menjalin komunikasi
dengan semua elemen,"tukasnya.
Selain itu,
pria yang akrab disapa Toke Suum ini juga berpesan agar sampah bisa
ditertibkan dengan berkoordinasi bersama BLHKP Kota Langsa dan
memberikan informasi kepada masyarakat agar membuang sampah sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Acara
tersebut turut dihadiri oleh Dandim 0104/Atim Letkol Inf Muhammad Iqbal
Lubis, Kapolres Langsa AKBP Setya Yudha Prakasa, SIK, Perwakilan
Kejaksaan Negeri, pimpinan Kepala OPD, para Camat, Walid Khalid Bin
Muhammad pimpinan Dayah Bustanul Ma'arif dan tamu undangan
lainnya.(arman suharza)
Posting Komentar
Posting Komentar