MEDAN | GLOBAL SUMUT-Wali Kota Medan, Drs. H.T Dzulmi Eldin S, M.Si mengharapkan para pengusaha dan pecinta kopi lebih peduli pada nasib petani kopi di tanah air. Kepedulian ini akan menentukan tingkat kesejahteraan para petani kopi demi menjamin tersedianya stok kopi berkualitas. Demikian disampaikan Wali Kota Medan, Drs. H.T. Dzulmi Eldin S, M.Si melalui sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Perdagangan, Armansyah Lubis, pada pembukaan Medan International Coffe Festival 2018, Jumat (13/7) di Hermes Palace.
Wali Kota mengatakan, para peta masih banyak memilih menyerahkan proses pasca panen kepada pihak lain akibat keterbatasan sumber daya. Satu kilogram kopi mereka terkadang hanya dihargai Rp5.000, padahal proses pengolahan pasca panen biji kopi inilah yang melekatkan nilai tambah yang maksimal. "Kopi yang diolah dengan baik hingga menjadi bubuk kopi akan bisa dihargai antara 50 ribu hingga ratusan ribu rupiah per kilonya. Untuk itu saya berharap Medan International Coffee Festival ini, termasuk pengusaha dan pecinta kopi dapat lebih peduli pada petani kopi," sebut Wali Kota.
Dalam acara yang juga dihadiri Kadis Pariwisata, Drs. Agus Suriyono dan segenap komunitas penikmat kopi itu, Wali Kota juga menyampaikan, semua pihak terkait harus bergandeng tangan melestarikan dan mempromosikan keunikan citarasa kopi khas Sumut ke dunia. Sudah saatnya kopi dipromosikan mulai dari pintu maosuk Bandara Kualanamu hingga para wisatawan jadi sadar dan mengerti bahwa Sumut, khususnya Medan, bukan hanya kota yang identik dengan buah durian, namun juga kota ini juga tempat pecin ta kopi bisa mendapatkan kopi-kopi terbaik.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar