MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Untuk mendapatkan pelayanan prima bagi masyarakat miskin
yang gunakan kartu BPJS Kesehatan ataupun KIS di Rumah Sakit Umum (RSU)
masih jauh dari harapan. Mendapat jaminan kesehatan bagi masyarakat
Indonesia seperti yang dijanjikan pemerintah pusat hanya isapan jempol.
Tak jarang pihak RSU abaikan penanganan ekstra cepat bagi pasien miskin
(pemegang kartu BPJS Kesehatan atau KIS-red). Jum’at (06/7).
RSU
Murni Teguh Medan misalnya. RSU yang disebut-sebut RSU elit itu abaikan
kesehatan pasien BPJS Kesehatan. Selain penanganannya lambat, pihak RSU
Murni Teguh selalu berdalih tidak ada ruangan inap bagi pasien yang
gunakan kartu BPJS Kesehatan (Rp. 25 ribu/bulan-red) sekalipun kondisi
pasien lemas.
Hal itu dialami Aisyah (58) warga Desa Pauh Kecamatan Hamparan Perak kabupaten Deli Serdang. Kamis (05/7).
Ibu
paruh baya itu (Aisyah-red) mengalami sakit tumor ganas di bagian payu
dara. Sebelumnya Aisyah dirawat inap di RSU Mitra Medika Medan selama 3
hari. Karena tumor ganas yang dialami Aisyah makin memburuk, pihak RSU
Mitra Medika Medan merujuk Aisyah ke RSU Murni Teguh Medan.
Keluarga
Aisyah kesal dengan pelayanan di RSU Murni Teguh Medan. Bagaimana
tidak, Aisyah yang duduk di kursi roda dalam keadaan lemas tak berdaya
itu bukannya mendapat pelayanan kesehatan prima dari pihak RS, Aisyah
dibiarkan tanpa penanganan dan obat.
“Mamak
kami bukannya dapat pelayanan kesehatan, malah dibiarkan. Pihak RSU
Murni Teguh bilang kalau tidak ada ruangan. Mungkin mereka (pihak RSU
Murni Teguh Medan-red) menunggu pasien sekarat baru ditangani”. Kata
anak menantu Aisyah berinisial RN.
Pihak
keluarga sempat adu mulut (ribut-red) dengan petugas medis RSU Murni
Teguh Medan, namun protes pihak keluarga Aisyah dianggap angin lalu.
Aisyah dapat penanganan pemeriksaan seadanya setelah protes diajukan ke
pihak manajemen. Sakit tumor ganas di payu dara Aisyah belum tertangani
dengan baik.
Menanggapi masalah itu, ketua
umum LSM Bersatu Anak Negeri Indonesia Abdurrahman sesalkan pihak RSU
Murni Teguh Medan. Menurutnya kesehatan masyarakat lebih utama dari
bisnis RS.
“Kita yakin, awal berdirinya
RSU Murni Teguh Medan termasuk segala bentuk izin tentulah berjanji akan
mendahulukan kesehatan masyarakat dan bukan mendahulukan kepentingan
bisnis RS. Oleh sebab itu kita minta Direktur ataupun pemilik RSU Murni
Teguh Medan tepati fungsi utama Rumah Sakit yang untuk melayani
kesehatan masyarakat dengan baik, ramah, dan senyum. Fungsi RS bukanlah
semata untuk bisnis perkaya diri. Kata Rahman.
Selain
itu lanjut Rahman, kita akan lakukan investigasi ke RSU Murni Teguh
Medan itu, sejauh mana persyaratan sarana dan prasarananya, tidak adanya
ruangan bagi pasien perlu ditindaklanjuti apakah sesuai dengan tipe RS
tersebut. Tegas Rahman.
Direktur RSU Murni Teguh Medan ketika hendak dikonfirmasi, Jum’at (06/7) tidak ada di tempat. Dokter Albiner Simarmata, Sp.B, (K) Onk yang tangani penyakit Aisyah juga tidak ada. Menurut petugas informasi RSU Murni Teguh Medan dokter Albiner sedang cuti. [man/bu]
Direktur RSU Murni Teguh Medan ketika hendak dikonfirmasi, Jum’at (06/7) tidak ada di tempat. Dokter Albiner Simarmata, Sp.B, (K) Onk yang tangani penyakit Aisyah juga tidak ada. Menurut petugas informasi RSU Murni Teguh Medan dokter Albiner sedang cuti. [man/bu]
Posting Komentar
Posting Komentar