General Manager Pelindo I Cabang Malahayati Sam Arifin Wiwi (kedua kiri) menjelaskan kondisi dan pengembangan pelabuhan Malahayati (foto Istimewa). |
ACEH
| GLOBAL SUMUT-PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 Cabang
Malahayati menerima kunjungan kerja delegasi Kedutaan Besar (Kedubes)
India yang didampingi oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
(BPPK) Kementerian Luar Negeri pada Rabu, 11 Juli 2018. Kunjungan ini
disambut oleh General Manager Pelindo 1 Cabang Malahayati, Sam Arifin
Wiwi dan Kepala KSOP Malahayati, Said Sitompul.
Kunjungan
ini dimaksudkan untuk menjajaki lebih lanjut peluang kerja sama antara
Indonesia dengan India, khususnya Provinsi Aceh dengan negara bagian
Andaman and Nicobar Islands. Kedekatan geografis kedua wilayah tersebut
membuka peluang untuk dikembangkan kerja sama lebih erat, khususnya
bidang ekonomi dan pariwisata.
"Kedatangan
delegasi Kedubes India ke Pelabuhan Malahayati ini dalam rangka tindak
lanjut Indonesia-India Bilateral Project on Indo Pacific dan saat ini
melihat secara langsung kondisi, fasilitas, dan kesiapan pelabuhan,"
terang Sam Arifin Wiwi.
Sejak Agustus
2016, Pelabuhan Malahayati telah melaksanakan pelayanan petikemas.
Pelabuhan Malahayati memiliki dermaga dengan panjang 384 meter dan dapat
menampung tiga kapal ukuran 100 meter dengan muatan 300 TEUs petikemas
sekaligus.
Fasilitas-fasilitas ini juga didukung dengan peralatan bongkar muat petikemas seperti satu unit HMC (Harbour Mobile Crane), tiga unit forklift, reach staker, serta enam unit truk pengangkut petikemas, dan lainnya.
Fasilitas-fasilitas ini juga didukung dengan peralatan bongkar muat petikemas seperti satu unit HMC (Harbour Mobile Crane), tiga unit forklift, reach staker, serta enam unit truk pengangkut petikemas, dan lainnya.
"Delegasi
Kedubes India yang datang bersama Forum Investasi India-Indonesia ke
Pelabuhan Malahayati sangat tertarik untuk melakukan kerja sama dengan
Indonesia dan memungkinkan untuk melakukan pengiriman barang melalui
Pelabuhan Malahayati karena fasilitas pelabuhan yang siap untuk kegiatan
bongkar muat. Pelabuhan Malahayati sudah memiliki kedalaman alur 9,5
meter dengan dermaga yang mendukung, adanya pelayaran yang terjadwal,
ketersediaan alat bongkar muat, lapangan penumpukan petikemas, dan
transportasi jalan yang mendukung. Kami berharap dengan kunjungan kerja
ini memberikan kabar positif untuk bisa memaksimalkan potensi Pelabuhan
Malahayati untuk bisa melakukan ekspor ke India sehingga bisa
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya untuk daerah
Aceh," jelas Sam Wiwi Arifin.[abu]
Posting Komentar
Posting Komentar