JAKARTA
| GLOBAL SUMUT-Hari ini, 1 Juni, masyarakat Indonesia memperingatinya
sebagai Hari Lahir Pancasila. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Adhyaksa Dault mengungkapkan, Pancasila dapat menjadi solusi di tengah
berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia, seperti korupsi, LGBT,
narkoba, dan lain-lain.
“Pancasila adalah kekuatan bangsa Indonesia. Kita akan menjadi kuat jika pancasila kita kuatkan. Gerakan Pramuka adalah garda terdepan menjaga kekuatan Pancasila melalui Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka,” ujar Adhyaksa Dault di Jakarta, Jumat (1/6/2018).
“Pancasila adalah kekuatan bangsa Indonesia. Kita akan menjadi kuat jika pancasila kita kuatkan. Gerakan Pramuka adalah garda terdepan menjaga kekuatan Pancasila melalui Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka,” ujar Adhyaksa Dault di Jakarta, Jumat (1/6/2018).
Karena
itu, Menpora 2004-2009 itu berharap Pancasila lebih banyak diajarkan
dalam kegiatan pendidikan di luar ruangan. Ia mencontohkan pengamalan
sila pertama Pancasila saat berkemah.
"Dalam
perkemahan Pramuka, setiap peserta wajib menjalankan ibadah sesuai
ajaran agamanya, bahkan disiapkan tempat dan pemuka agamanya
masing-masing. Menjalankan ibadah di sekolah, di rumah itu biasa, namun
di lapangan, di perkemahan dalam situasi darurat akan memberikan
pendidikan tersendiri bagi peserta didik,” ungkapnya.
Pria
berkumis ini menambahkan, dalam perkemahan tingkat nasional, semua
peserta bertemu dengan semua agama, budaya, suku, bahasa di Indonesia.
Kemanusiaan, persatuan, Bhinneka Tunggal Ika, nilai-nilai keadilan
langsung ditemukan sendiri oleh peserta didik di lapangan.
"Tahun
2016, kami adakan Jambore Nasional, pesertanya 25.000 Pramuka. Tahun
2017, kami adakan Raimuna Nasional, pesertanya 15.000 Pramuka. Awal Mei
2018 kemarin, kami adakan Kemah Bela Negara Tingkat Nasional, pesertanya
juga ribuan. Alhamdulillah semuanya sukses karena dukungan semua pihak.
Alumnus-alumnus dari perkemahan inilah salah satu elemen perekat NKRI,
sampai ada tagar #PramukaPerekatNKRI di medsos,” kata Adhyaksa.
Nilai-nilai
Pancasila oleh Pramuka, katanya, juga disampaikan melalui media apa
pun, baik video, foto, poster dan meme, lalu disebarluaskan lewat media
sosial. “Ini harus kita apresiasi dan dorong terus,” terangnya.
“Pancasila
tidak harus disampaikan lewat radio saja, melainkan dapat diutarakan
melalui puisi, lagu, monolog, dan bahasa foto. Indonesia beruntung punya
banyak anak-anak muda kreatif. Hal yang terpenting, Pancasila itu harus
direalisasikan dalam kehidupan sehari hari, karena Pancasila harus
menjadi diri kita sendiri,” ujar Adhyaksa.
Wakil
Presiden RI ke-6, Try Sutrisno mengapresiasi Gerakan Pramukan yang
sampai sekarang konsisten mengawal NKRI dan Pancasila. Dalam Gerakan
Pramuka banyak nilai-nilai yang bersimpul erat dengan Pancasila.
“Komitmen
Pramuka dalam menjaga Pancasila tidak perlu diragukan lagi. Sejak
dibentuk, Pramuka memang memiliki semangat dan cita-cita menjadikan
Indonesia negara yang berkarakter dan bermental kuat. Pramuka tidak
ubahnya seperti rumah bagi Pancasila,” kata Try Sutrisno dalam beberapa
kesemapatan pada acara Pramuka.
Anggota
Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini menandaskan,
satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia ini sudah banyak membantu
pemerintah dalam menangkal paham atau perilaku anak muda yang
menyimpang di masyarakat seperti narkoba, tawuran, seks bebas, dan
lain-lain.
“Harapan saya Pramuka menjadi
salah satu contoh bagi bangsa ini untuk menumbuh-suburkan NKRI dan
Pancasila ini. Terutama Pancasila sebagai pegangan bangsa Indonesia.
Mari kita pahami Pancasila lebih dalam, kita hayati dan kita amalkan
dalam perbuatan nyata,” tutup dia.[rs/red]
Posting Komentar
Posting Komentar