MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Usai acara pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera
Utara (Gubsu), Eko Subowo oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo
Kumolo, isak tangis dan haru mewarnai pelepasan mantan Gubsu Tengku Erry
Nuradi di kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, Jumat (22/6/2018).
Isak
tangis haru para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemprov Sumut
pecah tak kala Tengku Erry menyampaikan kata perpisahan di depan pintu,
berjalan menyalami para ASN dan masyarakat yang berbaris di halaman
depan kantor gubernur hingga menuju mobil.
Tengku
Erry yang didampingi istri Hj Evi Diana pun terlihat meneteskan air
mata. Begitu juga para kepala OPD (SKPD) dan ASN yang hadir. Mereka
rindu kepemimpinan Tengku Erry selama menjabat wakil dan gubernur
periode 2013-2018.
Pelepasan Dr Ir H T
Erry Nuradi MSi dan Birgjen (Purn) Dr Hj Nurhazijah Marpaung SH MH,
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dan Wakil Gubsu (Wagubsu) sisa periode
2013-2018 juga diiringi lantunan lagu Kemesraan ciptaan Franky Sahilatua
dan lagu Endank Soekamti yang berjudul Sampai Jumpa, Erry dan
Nurhajizah, menyalami dan sesekali memeluk barisan pejabat, ASN, dan
masyarakat saat berjalan menuju ke mobil. Keduanya tampak menangis dan
sesekali mengusap air mata.
Barisan ASN
dan masyarakat pun saling berdesakan dan berebut ingin bersalaman dengan
Erry dan Nurhajizah. Meskipun banyak yang bersedih dan berurai air
mata, banyak pula masyarakat yang meneriakkan sorakan semangat dan
dukungan kepada keduanya. Jargon “Sumut Paten” terdengar beberapa kali
diserukan oleh kerumunan.
Acara
pelepasan sebagai tradisi ketika pimpinan memasuki purna bakti ini
merupakan yang pertama setelah 20 tahun. Sebab tiga gubernur sebelumnya,
ditimpa musibah dan tersandung kasus hukum, sehingga tidak ada acara
pelepasan.
Sebelumnya, Erry dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia dan bangganya bisa memimpin Sumut. Semua capaian yang diraih selama periode kepemimpinannya tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat Sumut.
Sebelumnya, Erry dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia dan bangganya bisa memimpin Sumut. Semua capaian yang diraih selama periode kepemimpinannya tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat Sumut.
“Dalam
kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak
baik asisten, staf ahli, walikota, bupati, Forkopimda, para ASN, dan
seluruh lapisan masyarakat Sumut yang telah bersama-sama, bekerja sama
dengan baik dan bersatu untuk Sumut yang lebih baik,” ujarnya.
Erry
kemudian menyampaikan permintaan maaf, karena masih ada
kekurangan-kekurangan di masa kepemimpinannya. Hal senada pun
disampaikan oleh Nurhajizah. Selain meminta maaf, Nurhajizah menegaskan
bahwa dirinya akan selalu siap berkontribusi untuk Sumut yang lebih
baik, meski tidak menjadi Wagubsu lagi.
Penjabat
(Pj) Gubernur Sumut Drs Eko Subowo MBA yang baru dilantik pun turut
melepas Erry dan Nurhajizah. Dalam sambutannya, Eko mengapresiasi Erry
dan Nurhajizah yang telah banyak membawa perubahan positif di Sumut.
“Kami doakan, mudah-mudahan kiprah dan kinerja Pak Erry dan Ibu Nurhajizah tidak hanya berhenti sampai di sini, tapi dilanjutkan ke tingkat yang lebih lagi, bahkan hingga nasional,” katanya.
“Kami doakan, mudah-mudahan kiprah dan kinerja Pak Erry dan Ibu Nurhajizah tidak hanya berhenti sampai di sini, tapi dilanjutkan ke tingkat yang lebih lagi, bahkan hingga nasional,” katanya.
Sekretaris
Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Dr Hj R Sabrina
menyampaikan apresiasinya kepada Erry dan Nurhajizah. Sabrina
mengatakan, bahwa bersama Pj Gubernur, dirinya akan berusaha untuk
melanjutkan pembangunan yang selama ini dilakukan oleh Erry dan
Nurhajizah.
“Terima kasih untuk bimbingan
dan arahan yang Bapak dan Ibu berikan, mudah-mudahan semua itu bisa kami
ikuti dan jalankan, untuk Sumut yang lebih baik,” ujar Sabrina.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar