DEPOK
| GLOBALSUMUT-Perusahaan penyedia perkakas Stanley Black & Decker
menggelar pelatihan untuk anak-anak yang putus sekolah. Pelatihan ini
digelar untuk memberikan keahlian pada anak-anak tersebut agar siap
memasuki lapangan kerja atau bisa menjadi bekal berwirausaha.
Pelatihan
ini digelar oleh Stanley Black & Decker bekerja sama dengan lem
Crona di Code Margonda, sebuah ruang inkubasi pengusaha muda di kawasan
Kota Depok, Jawa Barat. Akan ada 175 orang termasuk anak-anak putus
sekolah, ibu rumah tangga, dan komunitas penggiat DIY yang mendapat
pelatihan selama 4 hari mengolah kayu bekas menjadi furniture siap
pakai.
"Sengaja kami pilih 175 orang
karena kami pada tahun ini tengah memperingati HUT ke-175 Stanley Black
& Decker di seluruh dunia," ujar Country Director Stanley Black
& Decker Indonesia King Hartono Hamidjaja kepada wartawan, di Code
Margonda, Mall Detos, Depok, Selasa (8/5/2017).
Menurut
King, selama pelatihan ini Stanley Black & Decker memasok semua
perkakas yang digunakan untuk mengolah kayu tersebut. Peralatan canggih
produk Stanley Black & Decker bisa digunakan anak-anak tersebut
untuk berkarya di workshop Code Margonda. Untuk pelatihan ini, Stanley
Black & Decker menggandeng para tutor dari komunitas seperti
Hobikayu dan produsen lem kayu Crona.
"Selama
beberapa hari ini, kami sudah menggelar workshop untuk anak-anak secara
berkala. Ditemani para tutor, kami harap mereka bisa belajar banyak
bagaimana cara aman dan cepat menggunakan perkakas Stanley," tutur King.
Setelah
menggelar pelatihan untuk anak-anak putus sekolah, Stanley Black &
Decker akan membuka ruang karya di Code Margonda tersebut untuk umum.
Tujuannya untuk mengedukasi para penggunaan perkakas secara aman bagi
pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dan siapa pun para pehobi dari
komunitas do it yourself (DIY) atau mereka yang gemar mencipta furnitur
sendiri.
"Sebagai produsen perkakas kami
sangat mendukung industri kreatif, di mana salah satu jalannya bekerja
sama dengan komunitas DIY dalam bentuk support edukasi penggunaan tools
dengan aman untuk itulah kami mendirikan makerspace atau ruang karya
bagi para pegiat komunitas DIY dengan menggandeng Code Margonda dan lem
Crona," ujar King.
Setelah pembukaan ruang
karya tersebut, event HUT ke-175 Stanley Black & Decker pun
berlanjut dengan pameran perkakas teknologi terbaru yang bertajuk “Untuk
Kalian yang Membangun Indonesia” dan menggelar seminar dan dialog
bersama Kementerian Perindustrian, mengenai industri kreatif dan
gathering bersama para distributor di Jakarta disertai berbagai promo,
games, demo yang bekerjasama dengan Tokopedia, dan program cicilan yang
menggandeng FII Spektra.
Wakil Wali Kota
Depok, Pradi Supriatna, menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan
Stanley Black & Decker tersebut. Menurut Pradi Supriatna, program
yang dilakukan Stanley Black & Decker, seiring sejalan dengan
program pemerintah Kota Depok untuk terus mendorong semakin banyaknya
komunitas-komunitas agar memiliki kemampuan menghasilkan berbagai produk
kreatif, termasuk berbahan kayu.
Pradi
Supriatna menjelaskan, melalui pelatihan dan ruang karya ini, kualitas
berbagai kerajinan yang dihasilkan para komunitas di Depok, diharapkan
akan semakin meningkat dari aspek pengerjaan karena menggunakan
alat-alat yang tepat guna. Dengan peralatan yang canggih, aspek desain
dan bahan kemasan produk kerajinan tentu akan akan meningkat mutunya.
Menurut
Pradi Supriatna, upaya yang dilakukan Stanley Black & Decker dengan
memberi pelatihan kepada komunitas-komunitas, khususnya yang berada di
Depok, pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah dan dapat
meningkatkan mutu produk.
Sehingga
diharapkan produk kerajinan yang dihasilkan dapat bersaing, baik di
level nasional maupun global. Ia pun menyambut baik, edukasi yang
dilakukan Stanley Black & Decker dalam mengedukasi para pelaku IKM,
termasuk cara menggunakan peralatan yang aman dan cepat.
“Saya
harap dengan pelatihan ini, anak-anak akan menjadi insan yang mandiri
dan bisa menjadi wirausaha untuk menunjang perekonomian Kota Depok,”
kata Pradi Supriatna.
Ia menambahkan,
kegiatan yang dilakukan Stanley Black & Decker bisa dikaitkan dengan
program pemerintahan terutama dari Dinas Pendidikan dan Dinas
Perindustrian. Berbagai produk kerajinan yang dihasilkan dari Ruang
Karya dapat dijadikan produk unggulan Kota Depok.[rs/red]
Posting Komentar
Posting Komentar