BANJARNEGARA | GLOBAL SUMUT-Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka
membantu penanganan korban bencana gempa bumi yang terjadi di Kecamatan
Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Andalan
Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga
Bencana (Abdimasgana) Kak Eko Sulistio mengatakan, ada dua jenis
bantuan yang diberikan Kwarnas Gerakan Pramuka untuk gempa Banjarnegara.
Pertama, pemberian 50 tenda untuk warga.
"Alhamdulillah
Kwarnas Gerakan Pramuka bisa ikut serta melakukan penanganan bencana
gempa bumi di Banjarnegara dengan memberikan 50 tenda yang bisa
digunakan masyarakat untuk tinggal sementara di camp pengungsian," ujar
Eko di Banjarnegara, Rabu (25/4/2018).
Ratusan rumah warga roboh akibat gempa bumi tersebut. Eko menuturkan, tenda dari Pramuka Peduli Kwarnas Gerakan Pramuka bisa digunakan sebagai tempat tinggal sementara. "Tenda ini dipersiapkan, karena kita belum tahu sampai kapan mereka bisa memiliki rumah baru. Jadi setidaknya ini bisa sedikit membantu," jelasnya.
Ratusan rumah warga roboh akibat gempa bumi tersebut. Eko menuturkan, tenda dari Pramuka Peduli Kwarnas Gerakan Pramuka bisa digunakan sebagai tempat tinggal sementara. "Tenda ini dipersiapkan, karena kita belum tahu sampai kapan mereka bisa memiliki rumah baru. Jadi setidaknya ini bisa sedikit membantu," jelasnya.
Menurut
Eko, stok bahan makanan berupa sembako sudah lebih dari cukup karena
banyak bantuan dari luar, sehingga tidak menjadi prioritas utama bagi
Kwarnas Gerakan Pramuka.
Adapun
bantuan kedua adalah alat pengaman diri (APD) untuk para relawan Pramuka
Peduli dari Kwarcab Banjarnegara. APD ini bisa digunakan untuk
memudahkan mereka dalam membantu masyarakat membersihkan serpihan
bangunan yang roboh akibat gempa.
"Kedua,
kita berikan APD, berupa helm, sepatu, masker, sarung tangan, kaca mata,
rompi. Adik-adik Pramuka Peduli di sini masih banyak yang belum
memiliki APD, padahal itu penting untuk membantu kerja mereka dalam
membersihkan rumah, sekolah, dan kantor kelurahan," jelasnya.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menyampaikan, komitmen Pramuka dalam setiap penanganan bencana selalu diwujudkan untuk membantu masyarakat di lapangan. Bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas material tapi juga dukungan secara moril melalui pembinaan seperti trauma healing.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menyampaikan, komitmen Pramuka dalam setiap penanganan bencana selalu diwujudkan untuk membantu masyarakat di lapangan. Bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas material tapi juga dukungan secara moril melalui pembinaan seperti trauma healing.
"Wujud
kepedulian Pramuka dalam penanganan bencana memang tidak hanya sebatas
dukungan secara material. Pramuka juga terlibat aktif memberikan
semangat kepada masyarakat untuk tetap bangkit dalam menghadapi
bencana," jelasnyaxx
Sementara itu, Aditya
Wisaksono Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Pramuli Kwarda Jateng
memberikan apresiasi kepada Kwarnas Gerakan Pramuka yang telah
menyempatkan waktu untuk mendatangi lokasi bencana disertai dengan
pemberian bantuan. Kepedulian Kwarnas, kata dia, tidak hanya untuk para
korban tapi juga untuk adik-adik Pramuka Peduli di daerah.
"Kak
Eko selaku representasi Kwarnas turun langsung ke lokasi bencana sangat
baik, hal itu menunjukkan kepedulian Kwarnas. Peduli bukan saja ke
penyintas bencana, namun bentuk peduli kepada aktivitas Pramuli di
jajaran bawah (Kwarda, Kwarcab, Kwarran dan Gudep). Inilah yang paling
penting sebagai induk organisasi," jelasnya.
Pemerintah
melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mendata
bangunan yang rusak akibat gempa. Total 465 unit rumah rusak akibat
gempa. Dari jumlah itu, 144 rumah mengalami rusak berat, sementara 125
rumah rusak ringan.
Tercatat pula 4
masjid, 2 mushala, 1 bangunan SD, dan 3 bangunan SMP yang mengalami
rusak berat. Gempa kali ini mengakibatkan 2.125 orang
mengungsi.[rs/red]
Posting Komentar
Posting Komentar