MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi
dinobatkan sebagai ‘Bapak Peduli Bencana’ saat meresmikan gedung baru
kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut)
di Jalan Medan-Binjai Km 10,3, Jumat (9/3/2018).
Kepala
BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis menyebutkan, penobatan ‘Bapak Peduli
Bencana’ didasari oleh beberapa faktor dan indikator sejumlah
peningkatan pelayanan dan penanganan kebencanaan tingkat provinsi.
Faktor
tersebut diantaranya mengalokasikan anggaran pembangunan kantor,
menjalin kerjasama dengan Basarnas yang kemudian menyediakan helikopter
yang siaga untuk penanganan kebencanaan, membentuk BPBD yang kini ada di
33 kabupaten/kota, penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di
huntara maupun huntap sehingga tidak ada lagi yang berada di tenda
pengungsian.
“Atas
kepedulian Bapak Gubernur (Tengku Erry Nuradi), kini sudah ada
kerjasama dengan Politeknik Negeri Medan (Polmed) membuka jurusan
Kebencanaan, sekaligus memberikan beasiswa bagi kabupaten/kota yang mau
mengirimkan mahasiswa, karena ini memang langka,” sebut Riadil.
Riadil
juga menjelaskan, ada tujuh gedung yang diresmikan Gubernur yang
ditandai dengan penandatanganan prasasti untuk Gedung Kantor BPBD Sumut,
Media Center dan Posko, Basecamp Satgas TRC, Klinik Kesehatan, Musala
Al Muawaffiqin, Hanggar Kendaraan serta Gudang Logistik.
“Dari
gedung utama, kita juga ada fasilitas Command Center (Pusat Komando)
untuk memantau sekaligus pusat komunikasi kepada BPBD di kabupaten/kota
dan ke pusat. Kita juga akan menempatkan CCTV di beberapa titik yang
rawan bencana. Sehingga ketika terjadi bencana, kita dapat laporan cepat
melalui sambungan ini (video call),” jelasnya.
Hal
senada juga dikatakan Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi. Dia mengatakan alokasi
anggaran di BPBD Sumut meningkat karena kepedulian Gubernur terhadap
penanganan kebencanaan di Sumut. Hal ini mengingat potensi bahayanya
cukup tinggi, dan masyarakat di provinsi ini membutuhkan perhatian penuh
pemerintahnya.
“Ini
sudah dibuktikan oleh Bapak Gubernur. Dengan prasarana ini akan
membantu meningkatkan pelayanan kebencanaan yang baik. Targetnya secara
nasional, bagaimana Sumut menurunkan indeks resiko bencana di
wilayahnya. Karenanya kami yakin dengan apa yang telah beliau buat, dan
ini yang terbaik,” sebutnya.
Gubsu
Tengku Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan, kesiapsiagaan
menghadapi bencana menjadi penting mengingat potensi dan resiko bencana
yang ada di Sumut cukup tinggi. Sehingga kondisi kantor BPBD yang
sebelumnya memprihatinkan, dipandang perlu mendapat perhatian. Karena
itu pada anggaran tahun lalu, dialokasikan dalam APBD Sumut untuk
renovasi total gedung yang ada.
“Baru
ini Kantor BPBD Sumut representatif dan membanggakan kita semua. Dengan
begini, maka kita harapkan semangat kerja juga akan semakin baik.
Kemudian sumber daya manusia (SDM) yang baik, juga harus punya sense of
belonging. Karena sekalipun pintar, kalau tidak punya rasa memiliki,
maka tidak juga bagus,” sebut Erry.
Erry
mencontohkan, kondisi erupsi Gunung Sinabung yang pada bulan lalu baru
terjadi cukup besar, bisa saja diusulkan kepada pemerintah pusat agar
dijadikan bencana nasional. Namun menurutnya, selama masih bisa provinsi
dan kabupaten menangani sendiri, maka tidak perlu diserahkan ke tingkat
pusat.
Hanya
saja diharapkan agar seluruh masyarakat berdoa supaya erupsi segera
berakhir. “Siapapun tidak menginginkan bencana terjadi,” katanya.
Namun,
kata Erry Nuradi, untuk menghadapi dan menanganinya tentu harus ada
kesiapan, kecepatan, dan menyeluruh. Sebab bencana tidak memandang batas
wilayah, serta seluruh pihak bisa terlibat membantu, termasuk swasta.
Karenanya selain memahami tugas masing-masing, juga dituntut kerjasama
dan koordinasi yang baik.
“Kami
juga ucapkan terimakasih telah diberikan jaket sebagai Bapak Peduli
Bencana. Walaupun saya merasa ini terlalu besar buat saya yang merasa
belum banyak berbuat untuk menangani bencana di Sumut. Begitupun, ini
akan menjadi pemicu untuk bisa bekerja lebih baik lagi,” sebutnya.
Peresmian
gedung kantor BPBD Sumut juga ditandai dengan pemberian tali asih
kepada 50-an anak yatim/piyatu, pengguntingan pita oleh Gubernur,
pemotongan nasi tumpeng serta simulasi penanganan korban bencana oleh
tim reaksi cepat (TRC) BPBD Sumut. Gubernur juga mencoba fasilitas
command centerdengan berbicara ke petugas BPBD kabupaten/kota seperti
Medan dan Langkat.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar