MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Ketika ada berita viral yang menjelekkan nama saya, saya
baru tahu sendiri setelah beberapa hari dari kejadian. Setelah kami
pertimbangkan ini terlalu membuat rasa kebencian terhadap saya,”kata
Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw saat menghadiri acara Family
Gathering Polda Sumut dengan Wartawan Unit Polda di Wisata Alamraya,
Jumat (9/3/2018).
Kapolda
Sumut mengatakan kalau masyarakat membaca berita tersebut, pasti
berpikir mereka akan menjelekkan Kapolda karena berita tersebut.
Menurutnya,
sambung Irjen Paulus, ini tidak baik. Maka dari itu pihaknya membuat
sebuah proses hukum dengan cara memeriksa beberapa saksi atas berita
yang ditayangkan di sorotdaerah.com tentang Polda Sumut terima
Gratifikasi dari Mujianto.
Jon Roy Tua Purba dan Lindung Silaban, kata Kapolda, mereka berdua tidak punya identitas lengkap sesuai profesi mereka.
“Mereka
sudah minta maaf kepada saya dengan beberapa perwakilan datang dan
menyampaikan sebuah kekeliruan dan mereka tau itu dampaknya tidak bagus
bagi institusi kami,”kata orang nomor satu di Polda Sumut ini.
Dikatakan
Kapolda, kalau mereka meminta ditangguhkan, pihaknya akan
mengabulkannya. “Asalkan mereka mau mengklarifikasi berita yang sempat
ditayangkan di media mereka,”ujar Irjen Paulus.
Kapolda
Sumut mengaku Polda Sumut dan wartawan harus saling menjaga agar
semuanya dalam keadaan baik. Irjen Paulus juga meminta kepada rekam
wartawan untuk membantu apabila ada berita-berita negatif yang
menjatuhkan yang sifatnya seperti berita yang ditayangkan di
sorotdaerah.com itu harus segera mengklarifikasi.
“Karena
kami bukan orang yang alergi dengan wartawan. Kalau kita ketemu di
jalan pasti akan saya terima. Intinya saya berjiwa besar memaafkan
mereka,”katanya.
Sementara
itu, wartawan unit Polda Sumut membuat ikrar yang didengarkan Kapolda
Sumut beserta jajarannya saat melakukan kegiatan Family Gathering di
wisata alamraya. Adapun isi dari ikrar tersebut adalah:
1.
Wartawan Bekerja sesuai kode etik jurnalistik, 2. Menolak produk berita
yang bernuansa fitnah, SARA yang dapat memecah belah persatuan
masyarakat, 3. Mendukung terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif,
terutama menjelang Pilkada di sumatra Utara, 4. Menolak berita HOAX dan
tendensius, namun mengutamakan fakta segera profesional sesuai amanat
UU, 5. Wartawan akan tetap menjaga indenvedensi, netralitas dan
pembertaan yang berimbang.
Saat
ikrar itu diucapkan perwakilan wartawan bernama Rasyid, semua wartawan
unit Polda yang hadir dalam kegiatan Family Gathering tersebut
mengikutinya.
“Terimakasih
kepada kawan-kawan yang sudah membuat ikrar demi kemajuan kita bersama.
Saya berharap kepada kawan-kawan silahkan mengkritik untuk membangun
dan apabila ada berita HOAX segera konfirmasi ke kami. Kami bukan
termasuk orang yang anti dengan wartawan,”kata Kapolda.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar