BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Satu unit kapal kayu KM Jasa Utama bermuatan pakaian
bekas atau balpres diamankan petugas Ditpolair Polda Sumut di sungai
Tanjung Sarang Helang, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.
Kapal
penyelundup bermesin Mitsubishi, 6 cylinder, tanpa tanda selar dan
berbendera Indonesia telah bersandar di Mako Ditpolair Polda Sumut,
Belawan, Jumat (2/3).
Sebanyak
40 balpres yang diamankan tanpa tersangka itu dicurigai adanya narkoba,
maka dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan anjing pelacak.
Direktur
Polair Polda Sumut, Kombes Samsul Badhar mengatakan, terungkapnya
kasus penyelundupan pakaian bekas berasal dari Malaysia berdasarkan
kerjasama dari Polres Asahan adanya kapal kandas bermuatan barang
ilegal.
Dari
itu, pihaknya mengerahkan personel menuju Sungai Tanjung Sarang Helang,
tepatnya pada posisi 02 derajat 58 menit 25.6692 detik LU dan 99
derajat 56 menit 5.3448 detik BT. Hasilnya, kapal penyelundup
ditemukan kandas dengan awak kapalnya telah kabur.
"Jadi
yang kita amankan ada 40 balpres, sebagian pakaian bekas ini sudah ada
ditranslit dengan menggunakan kapal kecil. Tapi, kita masih menyelidiki
pelaku yang kabur ke hutan," terang Samsul.
Dijelaskan
perwira berpangkat tiga bunga emas melati ini, saat ini pihaknya telah
melakukan Satgas Anti Lundup untuk perairan di jajaran Polda Sumut.
"Ada
beberapa jalur penyelundup sudah kita tutup, diantaranya di Muara
Sungai Asahan. Tim gabungan bersama Tim Satgas Anti Penyelundupan Dit
Polair Polda Sumut bekerja sama dengan polres setempat untuk menutup
ruang gerak penyelundupan," terang Samsul didampingi Kasubdit Gakkum,
Kompol Jhoni Sitompul.
Selama
ini, kata Samsul, modus penyelundupan barang ilegal telah melakukan
cara baru. Pelaku penyelundup membawa barang selundupan dari luar negeri
dengan ditranslit dengan kapal - kapal kecil.
"Jadi,
pelaku kejahatan menyelundup melalui sungai - sungai kecil untuk
mengkelabui kita. Sehingga, kapal patroli kita sulit mengakses, makanya
kita sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat," terang Samsul.
Walaupun
demikian, seluruh wilayah yang dianggap rawan penyelundupan seperti di
Langkat, Asahan, Tanjung Balai, Batubara dan Deliserdang serta Serdang
Bedagai tetap dilakukan patroli rutin untuk mengawasi kapal - kapal yang
dicurigai.
"Kita
belum bisa memastikan beberapa titik yang jadi jalur penyelundupan di
wilayah kerja kita, yang jelas beberapa kabupaten dan kota terus kita
lakukan pengawasan dan patoli rutin," sebut Samsul.
Seluruh
barang selundupan yang berada di KM Jasa Utama dilakukan pemeriksaan
dengan menggunakan anjing pelacak. Itu dilakukan guna mengantisipasi
adanya penyelundupan narkoba yang diselipkan diantara pakaian bekas
tersebut.[bu]
Posting Komentar
Posting Komentar