MEDAN
LABUHAN | GLOBAL SUMUT-Kasus kekerasan terhadap Wartawan kembali
terjadi. Kali ini yang jadi korban wartawan Tabloid Warta Poldasu Usman.
Parahnya kekerasan yang dilakukan oknum TNI-AL Serda Adi di dalam area
Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup). Kemaren Rabu (7/3).
Korban
Usman yang sehari-harinya mangkal di sekitar Pertamina Labuhan Deli itu
ceritakan kekerasan yang dialaminya. Menurut Usman pemukulan yang
dilakukan Adi terhadap dirinya berawal dari pungutan liar (pungli).
Usman tolak bantu OKP lakukan pengutipan ke awak mobil tangki (AMT). Adi
yang dekat dengan oknum OKP merasa kesal dan menaruh dendam.
“Sebelum
kejadian pemukulan, saya sempat diminta untuk bantu OKP lakukan
pengutipan ke AMT dan itu saya tolak”. Kata Usman di tempat kediamannya.
Setelah
itu lanjut Usman, saya izin ke pengawas (oknum TNI AL-red) untuk masuk
ke area Pertamina, saya temui teman di pom pengisian bahan bakar. Tak
lama berselang saya dihampiri Sertu J. Simorangkir dan minta saya ke
luar.
“Kek betul aja, kalian lakukan pungli di sini nanti aku laporkan kalian”. Kata Usman kepada Security Saidina Ali.
Merasa
takut pungli diungkap, security Ali lapor ke petugas jaga Sertu J.
Simorangkir yang diteruskan ke koordinator kemanan Ipda Sutrisno. Usman
di bawa ke pos jaga dan dianiaya.
“Saya
didatangi J. Simorangkir dan minta untuk ke Pos jaga bertemu dengan
Sutrisno. Entah bagaimana Serda Adi berpakaian preman datang di tengah
kami dan langsung emosi. Dada saya dipukul beberapa kali hingga susah
nafas, wajah saya pun dihajar Adi”. Kata Usman yang masih berbaring
menahan rasa sakit.
Informasi
yang dihimpun di lapangan Serda Adi bertugas di Jakarta, belum
diketahui kepentingan Adi di Medan-Belawan, namun rumor yang berkembang
Adi teman dekat dengan oknum OKP yang tawaran kerjasamanya ditolak
Usman.xxx
Berawal
dari kejadian tersebut, desas-desus kenakalan security Pertamina
Labuhan Deli (Medan Grup) yang lakukan pungki terhadap AMT Pertamina
semakin jelas. Aktivis minta Dirut Pertamina pecat semua security Medan
Grup. “Isu pungli yang dilakukan security Pertamina Labuhan Deli semakin
jelas. Dari pengakuan korban Usman diyakini isu tersebut benar adanya.
Oleh karena itu kita minta Dirut Pertamina segera pecat semua security
yang nakal tersebut”. Kata aktivis Medan K. Saragih.
KTA
Usman sebagai wartawan Media Tabloid Warta Poldasu ditahan Adi dan
hingga samapi saat ini belum dikembalikan. sementara Usman didampingi
istri dan keluarga akan buat laporan pengaduan ke Polres pelabuhan dan
Pomal Belawan.
Koordinator
pengawas area Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup) Ipda Sutrisno ketika
dikonfirmasi tim wartawan melalui telephon genggamnya, Kamis (8/3)
bantah adanya penganiayaan wartawan. Menurutnya kejadian itu hanya
peringatan. “Bukan penganiayaan, itu hanya peringatan”. Kata Sutrisno.[rs/red]
Posting Komentar
Posting Komentar