MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Walikota Medan, Drs. H.T. Dzulmi Eldin S, MSi, terus
memantau perkembangan pengerjaan jalan alternatif (tembus) yang tengah
dilakukan guna menghubungkan Pasar Induk Lau Cih dengan Simpang
Selayang, Senin (29/1), Walikota beserta rombongan kembali turun ke
lokasi pengerjaan. Ini merupakan pemantauan kedua yang dilakukan
Walikota sepanjang Januari 2018.
Sebelumnya,
Walikota didampingi sejumlah pimpinan Perangkat Daerah (PD) terkait
telah melakukan peninjauan, Minggu (14/1). Hal itu dilakukan agar
pembangunan jalan alternatif dapat rampung secepatnya.
Sesuai
perencanaan, jalan alternatif yang akan dibangun sepanjang 70 meter
dengan lebar 24 meter. Jalan ini nantinya diharapkan semakin mempermudah
akses masuk maupun keluar dari pasar yang memiliki lahan seluas lebih
kurang 12 hektar tersebut. Diharapkan, dengan kehadiran jalan ini, Pasar
yang memiliki 720 unit grosir, 320 unit sub grosir serta 56 unit tempat
menjual buah itu dapat lebih maju dan berkembang lagi.
Pemantauan
pengerjaan jalan alternatif itu dilakukan Walikota dari Jalan Jamin
Ginting Gg Kenanga I, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan
Tuntungan. Saat itu satu unit alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum
tengah menghancurkan satu rumah milik warga yang telah selesai
dibebaskan.
Pengerjaan
jalan alternatif ini telah dilakukan sejak tiga pekan silam setelah
proses ganti rugi selesai dilakukan. Sebanyak 45 unit rumah milik warga
harus dibongkar untuk mendukung kelancaraan pembangunan jalan alternatif
tersebut. Dari 45 rumah, tinggal 2 unit lagi yang belum dibongkar.
Didampingi
Kadis Perumahan, Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan Sampurno
Pohan, Kadis PU Khairul Syahnan, Kadis Kebersihan dan Pertamanan HM
Husni, Kadis Perhubungan Renward Parapat, Dirut PD Pasar Risdi Sinuraya
serta Camat Medan Tuntungan Gelora Kurnia Putra Ginting, Walikota
berharap agar pembongkaran rumah warga yang telah selesai dibebaskan
dilakukan secepatnya.
“Begitu
pembongkaran selesai dilakukan, Dinas PU akan melanjutkan dengan
pembukaan jalan dan dilanjutkan dengan pengerasan. Bersamaan itu akan
diikuti dengan pembangunan jembatan. Jika ini selesai dilakukan meski
belum dilakukan pengaspalan namun jalan alternatif sudah dapat
dipergunakan,” kata Walikota.
Dengan
dibukanya jalan alternatif ini, jelas Walikota, warga yang ingin
berbelanja di Pasar Induk Lau Cih tidak harus melalui Jalan Bunga Turi
lagi. Tentunya kehadiran jalan alternatif ini semakin mempersingkat
jarak tempuh warga untuk berbelanja ke Pasar Induk. Jika warga yang
datang berbelanja semakin banyak, Walikota optimis Pasar Induk Lau Cih
semakin berkembang.
“Kita
ingin Pasar Induk Tuntungan menjadi salah satu model percontohan pasar
induk modern terbaik di Kota Medan. Kita ingin pasar ini mampu menampung
seluruh kebutuhan masyarakat akan sayuran dan buah-buahan. Di samping
itu kita menginginkan Pasar Induk Lau Cih juga dapat membangun
sendi-sendi ekonomi kerakyatan,” ungkapnya.
Kadis
Perumahan, Permukiman dan Penataan Ruang, Sampurno Pohan mengatakan,
pembebasan lahan telah selesai dilakukan sehingga pihak Dinas PU
melanjutkan dengan pembongkaran rumah. “Seluruh pembebasan lahan telah
selesai dilakukan sehingga kita lanjutkan dengan pengerjaan pembangunan
jalan alternatif sepanjang 700 meter dan lebar 24 meter,” jelas
Sampurno. Di tempat sama, Kadis PU Kota Medan, Khairul Syahnan,
mengatakan, setelah pembongkaran akan diteruskan dengan pengerasan.
“Usai
dilakukan pengerasan, kita perkirakan bulan Juni mendatang jalan
alternatif ini sudah bisa dilalui meski belum dilakukan pengaspalan.
Sebab, pengaspalan membutuhkan waktu lagi seperti perlu dilakukannya
proses pematangan lahan,” papar Syahnan.
Selain
pembukaan dan pengerasan lahan, Syahnan juga mengungkapkan, pihaknya
juga akan membangun jembatan agar dapat menghubungkan Pasar Induk Lau
Cih dengan jalan alternatif. Dia memprediksi pembangunan jembatan akan
selesai April mendatang.
“Kalau untuk dilalui sepeda motor, insya Allah bulan depan sudah bisa dilalui,” terangnya.
Usai
Walikota meninggalkan lokasi, Camat Medan Tuntungan Gelora Kurnia Putra
Ginting bertemu dengan salah seorang warga warga yang rumahnya belum
dikosongkan. Warga itu minta waktu beberapa hari, sebab rumahnya belum
selesai dalam pembangunan. Kepada warga itu, Gelora menyatakan siap
membantu untuk memindahkan rumah, termasuk menyediakan mobil pengangkut.
“Kita
siap untuk membantu mengangkut barang-barang. Selain siap menyediakan
mobil, kita pun mengizinkan kantor camat untuk tempat penempatan barang
sementara agar pembongkaran dua unit rumah tersisa dapat dilakukan
secepatnya. Kita minta dalam sepekan ini rampung,” harap Gelora.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar