JAKARTA
| GLOBAL SUMUT-Dalam konferensi pers yang bertempat di Aula Mezzanine
Kantor Pusat Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Menteri Keuangan
Republik Indonesia, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pelaksanaan APBN-P
2017 cukup terjaga,Rabu (20/12.
Realisasi
belanja seimbang dengan penerimaan, khususnya untuk belanja prioritas
di bidang pembangunan SDM, infrastruktur, transfer ke daerah, dan dana
desa. Hal ini didukung oleh fundamental ekonomi yang baik.
Pertumbuhan
ekonomi pada triwulan terakhir 2017 tercatat lebih tinggi dari
sebelumnya, didukung dengan stabilitas harga, inflasi, dan nilai tukar
yang stabil terjaga.
Realisasi
belanja sampai dengan 15 Desember 2017 menunjukkan angka serapan
sebesar RP 1.132,3 triliun atau 82,8 persen dari APBN-P 2017. Belanja
tersebut sebagian di antaranya diwujudkan dalam pembangunan dan program
prioritas Pemerintah untuk pembangunan Sumber Daya Manusia, sosial dan
infrastruktur.
Output
belanja tersebut diperoleh dari penerimaan negara dan pembiayaan APBN.
Penerimaan pajak hingga 15 Desember 2017 mencapai Rp 1.058,4 triliun
atau 82,5 persen dari target APBN-P 2017. Sementara itu, penerimaan Bea
Cukai sampai dengan 15 Desember 2017 mencapai Rp 153,1 triliun atau 80,9
persen dari target APBN-P 2018 sebesar 189,1 triliun. Penerimaan ini
terdiri atas penerimaan bea masuk dan bea keluar sebesar Rp 36,8
triliun dan penerimaan cukai sebesar Rp 116,3 triliun. Melengkapi sisi
pendapatan negara, setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak mencapai Rp
281,0 persen dari target APBN-p 2017, melebihi target yang ditetapkan.
“Secara
umum, pelaksanaan APBN-P 2017 masih berada pada jalur yang tepat.
Upaya-upaya untuk merealisasikan APBN-P 2017 terus dilakukan secara
maksimal oleh Pemerintah untuk mencapai target dalam APBN tersebut serta
mewujudkan kemakmuran bagi seluruh lapisan Masyarakat”, ungkap Menkeu.
Terkait
dengan pelaksanaan APBN, Kementerian Keuangan meluncurkan (soft
launching) publikasi APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) yang akan terbit
secara rutin setiap bulan mulai Desember 2017. APBN KiTa memuat
informasi terkini tentang kinerja, fakta, dan data APBN, termasuk
implikasinya terhadap ekonomi serta hasil-hasil konkret APBN dari waktu
ke waktu.[red]
Posting Komentar
Posting Komentar