RIAU
| GLOBAL SUMUT-Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Riau, Azaly Djohan
mengatakan, dibutuhkan gotong-royong yang lebih rapi lewat media sosial
agar Riau semakin dikenal di Indonesia maupun di luar negeri. "Riau
bukan hanya Pekanbaru. Karenanya, saya mengimbau kepada Pramuka di
seluruh Riau agar menggunakan media sosial untuk mempromosikan Riau.
Kita punya lima ribuan Gudep Pramuka di Riau, ini potensi besar.”
Hal
itu disampaikan Azaly Djohan saat membuka pelatihan jurnalistik dan
media sosial yang diadakan Kwarda Gerakan Pramuka Riau, pada Sabtu,
(2/12/2017), di Gedung Balaipustaka Soeman HS, Jalan Sudirman,
Pekanbaru, Riau
Dalam
kesempatan yang sama, Masrul Kasmy, Wakil Ketua Kwarda Riau melaporkan,
51 Pramuka dari berbagai daerah mengikuti pelatihan ini.
"Sesuai
dengan tagline Kwarnas Gerakan Pramuka bahwa setiap Pramuka adalah
kantor berita. Kita ingin Pramuka Riau mampu mempromosikan budaya,
kuliner, pariwisata, dan produk lokal di Riau. Di Riau ada Kerajaan
Siak, Ikan Selais, Sempolet, dan banyak produk-produk lokal," ujar
Masrul Kasmy.
Sementara
itu, Hariqo Wibawa Satria, Andalan Nasional Gerakan Pramuka yang
menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut menjelaskan, bahwa setiap
orang diberikan potensi yang berbeda, ada yang hobi menulis, ada yang
bakat desain, ada yang senang bikin video, dan ada yang kaya dengan ide
dan suka membaca.
Menurut
Hariqo, berbagai potensi individu tersebut harus berinteraksi dalam
satu tim media sosial, yang tujuannya mempertemukan pemilik ide dan
pembuat ide.
"Dalam
pelatihan ini, tadi kita mempraktekkan rapat redaksi untuk produksi
konten di media sosial. Semua peserta terlibat aktif memberikan dan
memperkaya ide. Harapannya bisa diterapkan dalam setiap kegiatan Pramuka
di Kwarda Riau," ujar Hariqo.
Ia
menambahkan, kegiatan Pramuka selalu sukses dalam hal jumlah peserta
dan penggorganisasian, namun perlu dimaksimalkan dalam publikasi dan
dokumentasi, di sini perlu tim dan cara kerja yang sudah teruji
efektifitasnya.
Dalam pelatihan ini peserta juga mempraktekan cara melaporkan kegiatan menggunakan telepon genggam.
Hartalis
peserta dari Universitas Riau mengatakan, awalnya grogi berhadapan
dengan kamera telepon genggam, namun akhirnya terbiasa. Sedangkan Rissa,
salah seorang panitia kegiatan ini mengaku terharu melihat para peserta
berhasil memproduksi konten.
informasi,
pelatihan jurnalistik dan media sosial yang diadakan oleh Kwarda
Gerakan Pramuka Riau ini berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 1 - 2
Desember 2017. Selain media sosial, peserta diberikan praktek menulis
berita yang disampaikan Joni Paslah. Rencananya, pelatihan ini akan
menjadi agenda rutin Kwarda Gerakan Pramuka Riau setiap tahunnya.
"Pelatihan
ini sudah menjadi kebutuhan, di era internet Pramuka Riau tidal boleh
pasif atau hanya menerima konten, namun juga harus produktif membuat
konten, potensinya besar karena Pramuka ada diberbagai daerah,” kata
Masrul Kasmy, Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik dan Media Sosial.[red]
Posting Komentar
Posting Komentar