MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Setelah di Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Gubernur
Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi bersama Ustadz Kondang
Muhammad Nur Maulana (Ustadz Maulana) meriahkan peringatan Maulid Nabi
Besar Muhammad SAW di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Di
Kota Medan digelar di Masjid Al Iman, Kecamatan Medan Marelan,
sedangkan di Kabupaten Deli Serdang digelar di Masjid Istiqomah, Desa
Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa (12/12/2017). Peringatan
Maulid ini dihadiri ribuan masyarakat, terutama kaum ibu pengajian dan
pelajar. Sedangkan Maulid di Percut Sei Tuan ini langsung dihadiri
Bupati Ashari Tambunan dan jajaran.
Ashari
Tambunan mengatakan, apa yang dilakukan Gubernur selama kepemimpinannya
patut diapresiasi. Apalagi, dalam tahun ini, ada 1.500 lebih masjid
yang diberikan bantuan bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah yang
tersebar di 33 kabupaten/kota se-Sumut.
“Bantuan
untuk pembangunan masjid ini, sebagai bukti upaya (Gubernur)
mereligiuskan masyarakat Deli Serdang. Mari kita berdoa tahun-tahun
mendatang, Pak Tengku Erry bisa membantu lebih banyak lagi kepada
masyarakat,” sebutnya.
Baik
di Medan Marelan maupun Percut Sei Tuan, Tengku Erry menyampaikan
Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang digelar Pemerintah
Provinsi Sumut (Pemprovsu) tahun ini sengaja digelar di beberapa tempat,
tidak seperti tahun sebelumnya. Hal itu dilakukan agar Pemprovsu dapat
semakin dekat dengan masyarakat.
“Rangkaian
kegiatan hari besar agama Islam yang biasanya kita lakukan di satu
tempat di Medan, tapi hari ini kita ubah, kita datang ke
kecamatan-kecataman dan kabupaten/kota. Sehingga masyarakat bisa lebih
dekat dengan kita,” ucap Erry.
Turut
hadir dalam kegiatan itu, para ulama dan tokoh masyarakat, Ketua PKK
Sumut Ny Evi Diana Sitorus, Kadisdik Provsu Arsyad Lubis, Kepala Biro
Binsos dan Kemasyarakatan HM Yusuf, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan
Ilyas, Kadis Koperasi Sumut M Zein dan sejumlah pengajian kaum ibu,
serta-siswa siswi.
Tengku
Erry dalam kesempatan itu juga mengatakan, sebelumnya Senin
(11/12/2017), Pemprovsu juga sudah menggelar peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW di Kota Binjai dan kabupaten Langkat. Bahkan, setelah
peringatan yang digelar di Medan Marelan, pada hari yang sama turut juga
digelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Percut Sei Tuan,
Deliserdang.
“Kalau
kita gelar sekali di lapangan memang yang hadir bisa mencapai 10 ribu
orang, namun masyarakat sulit untuk melihat ustadz. Tapi kalau kita
gelar di beberapa tempat seperti ini yang hadir lebih sedikit, tapi
masyarakat bisa lebih dekat melihat ustadz,” terang Erry.
Lebih
lanjut dikatakan Erry, pembangunan fisik berupa infrastruktur memang
menjadi hal yang penting, namun pembangunan yang lain yakni pembangunan
non fisik berupa pembangunan rohani, mental dan spiritual juga jauh
lebih penting untuk ditingkatkan.
“Pembangunan
non fisik juga menjadi perhatian kita, apalagi saat ini banyak anak
muda yang terjerumus pada penyalahgunaan narkoba, tentu ini menjadi
tugas kita bersama, apalagi hampir 80 persen penghuni rutan dan lapas
merupakan kasus narkoba,” kata Erry sembari mengatakan momen peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu wujud pembangunan mental
spiritual yang dilakukan Pemprovsu.
Dalam
kesempatan itu, Erry bersama Ustadz Maulana turut menyerahkan bantuan
untuk pembangunan sebanyak 1.500 rumah ibadah di Sumut yang diterima
secara simbolis sebanyak 10 pengurus masjid. Selain itu juga diberikan
bantuan untuk 200 penggali kubur di Sumut yang diterima secara simbolis
10 orang penggali kubur. Turut juga diberikan santunan kepada anak yatim
piatu yang hadir pada saat itu.
Sementara
itu dalam tausiyahnya, Ustadz Maulana mengatakan peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW ini merupakan bukti cinta kita kepada nabi. Apalagi kata
dia yang perlu dingat oleh umat Islam bahwa nabi sangat mencintai
umatnya. “Mari kita aplikasikan cinta kita kepada Allah dan rasul dengan
banyak-banyak menyebut namanya,” ujarnya.
Ustadz
Maulana juga mengajak masyarakat untuk memperkenalkan generasi muda
kepada nabi Muhammad SAW. “Saya mengapresiasi usaha yang dilakukan Pak
Tengku Erry untuk menggelar kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
dengan cara dipecah hingga empat lokasi. Sehingga semua masyarakat bisa
merasakan dan ikut memperingatinya,” terangnya.
Lebih
lanjut dikatakan Ustadz Maulana, bicara tentang kasih atau rahman.
Kasih Nabi Muhammad itu sangat luas. Hal ini bisa dilihat ketika
sayidina Abu Bakar mendatangi anaknya yang merupakan istri nabi, yakni
Siti Aisyah dan bertanya kepadanya adakah amal ibadah yang dilakukan
Nabi Muhammad SAW yang belum dilakukan oleh dirinya, sebab pada saat itu
nabi sudah berpulang kerahmatullah.
Seketika
itu, Siti Aisyah mengatakan bahwa ada satu amal ibadah yang senantiasa
dilakukan Nabi Muhammad yakni memberi makan seorang pengemis buta di
pasar.
“Mendengar
hal ini, Abu Bakar pun pergi menjumpai pengemis buta tersebut di pasar.
Ketika dilihatnya pengemis ini selalu berkata dan menjelek-jelekkan
Nabi Muhammad. Dia bilang jangan percaya pada Muhammad dan sebagainya.
Mendengar hal ini Abu Bakar pun menangis,” sebut Maulana.
Namun,
apa yang terjadi, ketika Abu Bakar memberi pengemis tersebut makan dan
menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, pengemis tersebut mengatakan kalau
cara Abu Bakar memberi dia makan berbeda dari yang sebelumnya.
“Biasa
yang memberi makan aku dengan cara lemah lembut tidak seperti ini.
Siapa yang selama ini memberi aku makan, kemana dia?,” ujar Ustadz
Maulana menirukan kata pengemis tersebut.
Mendengar
penjelasan dari Abu Bakar bahwa selama ini yang memberi dia makan
adalah Nnabi Muhammad SAW dan sekarang beliau sudah meninggal, pengemis
itu pun langsung mengucapkan kalimat syahadat.
“Makanya
kalau ada yang berbuat jahat kepada kita tetaplah berbuat baik,” terang
ustad Maulana sembari menyebutkan bahwa Maulid Nabi Muhammad bukanlah
perayaan melainkan peringatan, tujuannya digelar even seperti ini selain
untuk mengingat nabi juga media bersilahturahmi.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar