KUALA
TANJUNG | GLOBAL SUMUT-PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1
saat ini tetap fokus dalam menjalankan program Pengembangan Pelabuhan
Kuala Tanjung untuk mewujudkan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub
Internasional sebagaimana yang diharapkan pemerintah. Saat ini progres
pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sudah mencapai 92% untuk sisi laut
dan 71% untuk sisi darat, kamis (09/11).
General Manager PT Pelindo 1 Cabang Kuala Tanjung, Agus Deritanto menyebutkan Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam 4 tahap, yaitu tahap I Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung yang disiapkan dengan kapasitas 500 ribu TEUs, tahap II Pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha (2016-2018), tahap III Pengembangan Dedicated/Hub Port (2017-2019) dan Tahap IV pengembangan kawasan industri terintegrasi (2021-2023).
Pelabuhan Kuala Tanjung yang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia ini dikembangkan secara bertahap dan nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs.
Pengelola
Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung dilaksanakan oleh PT
Prima Multi Terminal yang merupakan anak usaha gabungan dari Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang meliputi: Pelindo 1, PT PP Tbk, dan PT Waskita
Karya Tbk. Saat ini tercatat Pelindo 1 menguasai saham mayoritas di PT
Prima Multi Terminal sebesar 55%, PT PP memegang 25%, sedangkan PT
Waskita Karya memiliki sisanya yaitu 20%.
Agus
menambahkan untuk mencapai target pembangunan pelabuhan ini, pihaknya
mempercepat proses pembangunan yang dikerjakan siang dan malam.
“Kita
kebut pembangunannya siang dan malam. Mudah-mudahan, proses
pembangunannya selesai sesuai target kita, Desember tahun ini dan
diharapkan pada bulan April tahun depan sudah bisa dioperasikan,”
terangnya.
Tidak
ada kendala berarti dalam proses pembangunan pelabuhan tersebut,
kecuali faktor alam. lanjut Agus selain itu Faktor lainnya adalah
masalah pembebasan lahan, akses keluar masuk kenderaan menuju pelabuhan
tersebut.
“Sekitar
satu hektar lagi akses lahan yang saat ini sedang dalam proses
pembebasan. Tapi itu tidak menjadi kendala dibandingkan dengan faktor
alam seperti cuaca buruk. Namun, kita bisa mengantisipasinya dengan
mengebut pembangunanya siang dan malam,” ungkapnya.
ACS
Humas Pelindo 1 menambahkan bahwa untuk mewujudkan terminal
multipurpose di Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo 1 juga sedang
menyiapkan kawasan industri yang terpadu atau Industrial Gateway Port
Kuala Tanjung seluas 3.000 hektar. “Pelabuhan Kuala Tanjung ini
direncanakan juga dengan pengembangan kawasan industri yang dapat
semakin menurunkan biaya logistik serta berpeluang untuk menciptakan
skala ekonomi. Diharapkan dengan adanya Pelabuhan Kuala Tanjung mampu
meningkatkan kinerja logistik dan daya saing Indonesia sehingga bisa
berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” jelas Fiona.[abu]
Posting Komentar
Posting Komentar