MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi
meletakkan batu pertama pembangunan Kampus II Universitas Sumatera Utara
(USU) di Kwala Bekala, Kabupaten Deliserdang, Selasa (14/11/2017).
Dimulainya
pembangunan tersebut ditandai penandatanganan prasasti pembangunan
embung oleh Gubsu Tengku Erry Nuradi dan Rektor USU Prof Runtung Sitepu.
Rencana penyelesaian Kampus II USU seluas 300 hektare itu diproyeksikan
pada 2024.
Gubsu
Erry menjelaskan, sertifikat hak pakai tanah seluas 300 hektare milik
PTPN itu sudah diterbitkan. Pemerintah Provinsi juga mengalokasikan Rp10
miliar dalam pembangunan embung yang ke depan akan difungsikan untuk
menampung air hujan dan aliran Sungai Tualang.
“Embung
juga berfungsi sebagai sanitasi air, tempat ekosistem hewan dan
tumbuhan, yang bila telah selesai dapat dijadikan alternatif wisata air
dan sarana olahraga dayung atau perahu naga. Dana pembangunan embung
dialokasikan melalui dana APBD Pemprovsu dan kami terus berkomitmen
membangun USU di masa yang akan datang,” ujar Erry.
Melihat
infrastruktur jalan yang masih berkalang tanah, Gubsu juga berharap ke
depan ada pengaspalan jalan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten Deliserdang untuk memberikan bantuan optimal demi
terciptanya infrastruktur jalan yang baik.
“Saya
kira Rektor USU bisa menyurati Pemkab Deliserdang, namun kalau memang
butuh dukungan dari Pemprov, kita akan bantu. Kita berharap pembangunan
Kampus II USU ini bisa selesai sesuai target mengingat Kampus USU di
Padang Bulan kondisinya sudah sangat padat dari hari ke hari,” jelas
Erry.
Rektor
USU Prof Runtung berterima kasih kepada Gubsu atas bantuan dana hibah
Rp10 miliar untuk pembangunan embung ini. Pihaknya, juga akan terus
menjalin kerja sama dengan berbagai pihak mengingat banyak sekali hal
yang perlu dikerjakan untuk membangun kampus di Kwala Bekala.
“2018
kita anggarkan Rp5 miliar untuk membangun Fakultas Kehutanan. Pada
2019, diharapkan bisa selesai dan digunakan oleh mahasiswa. Proyeksi
pembangunan kampus di sini sampai 2024. Dukungan penuh dari semua pihak
dibutuhkan untuk pembangunannya,” ujar Runtung.
Didampingi
Wakil Rektor I Prof Rosmayati, Wakil Rektor II Prof Fidel Ganis
Siregar, Wakil Rektor III Prof Mahyuddin, Wakil Rektor IV Prof Bustamy
Syam dan Wakil Rektor V Luhut Sihomping MP, Rektor USU Prof Runtung
menyusuri jembatan penghubung untuk melakukan peletakan batu pertama
bersama Gubsu Tengku Erry Nuradi. Kondisi jalan yang becek tak
menyurutkan para petinggi di Rektorat USU itu untuk melihat langsung
proses pembangunan embung. Ketua Teknis Pembangunan Embung Ahmad Delia
Nur menjelaskan, embung yang dibangun adalah embung di bagian Utara.
“Akan
membentang ke Selatan. Embung ini berbeda dengan bendungan atau waduk,
karena lebih kecil dari itu. Namun, embung ini akan dapat menampung air
dengan volume air hingga 582.000 meter kubik. Sebagai ilustrasi, air
sebanyak itu bisa digunakan mandi dan minum oleh 100 orang selama satu
setengah tahun, atau memelihara ikan lele 3 juta ekor sekaligus,”
sebutnya.
Fakultas
pertama yang berdiri di sisi Selatan embung adalah Fakultas Kehutanan
yang diperkirakan selesai 2018. Juga akan dibangun tempat persinggahan
atau penginapan bagi para peneliti dengan kondisi alam yang masih asri.
Usai
mendapat penjelasan, Gubsu dan Rektor USU bersama-sama secara simbolis
melakukan peletakan batu pertama yang disusul para wakil rektor serta
dekan-dekan yang hadir. Satu di antaranya Dekan Fakultas Ilmu Budaya
(FIB) USU Dr Budi Agustono.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar