MEDAN
| GLOBAL SUMUT-PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1
menunjukkan pertumbuhan kinerja positif pada semester I – 2017 yang
dapat dilihat dari peningkatan trafik kunjungan kapal Pelindo 1 baik
dalam call maupun GT (Gross Tonage). Realisasi trafik kunjungan kapal
selama semester I-2017 mencapai 32.358 call, meningkat 5,64% dibanding
periode yang sama tahun lalu yang mencapai 30.630 call. Peningkatan
tersebut setara dengan 70.985.837 GT, meningkat 11,93% dibandingkan
pencapaian tahun lalu sebesar 63.418.907 GT.
Selain
itu, volume bongkar muat juga menunjukkan pertumbuhan positif. Hingga
semester I-2017, realisasi bongkar muat barang mencapai sebesar
27.574.445 ton atau tumbuh hingga 44,78% dibandingkan periode yang sama
tahun lalu sebesar 19.045.910 ton. Peningkatan angka realisasi bongkar
muat yang cukup signifikan ini disebabkan peningkatan arus barang ekspor
dan impor, seperti bungkil, karet, baja, BBM, gula pasir, gandum, pupuk
curah, dan semen yang terjadi di pelabuhan Belawan, Dumai, Lhokseumawe,
dan Gunung Sitoli.
“Melalui
peningkatan kualitas layanan secara terus menerus menerus, pertumbuhan
positif trafik kunjungan kapal juga diikuti pertumbuhan kinerja
operasional secara signifikan. Saat ini, Waktu Tunggu (Waiting Time) di
Belawan International Container Terminal (BICT) hanya sebesar 1,45
jam/kapal atau mampu ditekan hingga 44,44%, dibandingkan periode yang
sama tahun lalu yang masih mencapai 2,61 jam/kapal. Seiring dengan
perbaikan Waktu tunggu (Waiting Time), produktivitas bongkar muat
petikemas di BICT pun dapat digenjot dari 33,97 B/S/H (Box/Ship/Hour)
menjadi 47,86 B/S/H (Box/Ship/Hour), atau meningkat sebesar 40,89%,”
terang Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo 1.
Guna
terus meningkatkan pelayanan dan antisipasi pertumbuhan bisnis di masa
depan, Pelindo I juga tengah melakukan pembangunan perpanjangan terminal
petikemas Pelabuhan Belawan untuk fase II sepanjang 350 meter dimana
saat ini progres pembangunannya telah mencapai 30%. Progres pembangunan
perpanjangan terminal petikemas ini ditargetkan mencapai 50% pada akhir
2017 dan rampung pada tahun 2018.
Sementara
itu, progres pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap I berkapasitas
500 ribu TEUs yang dilakukan Pelindo 1, sudah mencapai 80%. Pelabuhan
Kuala Tanjung yang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan
menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia ini akan
dikembangkan secara bertahap hingga tahun 2023 dan nantinya akan
memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs.
Di
bidang marine service, sejak April lalu, Pelindo 1 telah mendapatkan
pelimpahan wewenang dari Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian
Perhubungan, sebagai satu-satunya institusi resmi yang berwenang
melaksanakan Pelayanan Pemanduan dan Penundaan kapal-kapal asing dan
domestik di Perairan Pandu Luar Biasa di Selat Malaka dan Selat
Singapore/The Voluntary Pilotage Services in The Straits of Malacca and
Singapore (VPS in SOMS). Tugas pemanduan kapal yang dilimpahkan kepada
Pelindo 1 merupakan bentuk kepercayaan pemangku kepentingan atas kinerja
dan kemampuan yang dimiliki perseroan baik dari segi SDM, infrastruktur
maupun fasilitas pendukung lainnya.
“Selaras
dengan peningkatan kinerja dan pertumbuhan bisnis Pelindo 1, kami terus
menyiapkan kualitas dan kekuatan SDM. Hingga periode semester I-2017,
jumlah SDM Pelindo 1 sebanyak 1.444 orang, bertambah hingga 23,31%.
Dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 1.171 orang. Kami optimistis
dengan adanya penambahan kekuatan SDM ini akan mampu meningkatkan
kinerja Pelindo 1 menjadi lebih baik lagi ke depannya serta akan mampu
menghadapi perkembangan bisnis kami,” tutup Bambang Eka Cahyana.[abu]
Posting Komentar
Posting Komentar