MEDAN
LABUHAN | GLOBAL SUMUT-Sekolah Madrasah Aliyah Persiapan Negeri (MAPN) 4
Grya Martubung -Medan Labuhan patok dana pembangunan. Parahnya siswa
yang dipungut biaya pembangunan itu harus timba ilmu numpang di gedung
SD Negeri 068475 Medan.Senin (4/9).
MAPN-4
Medan terima 394 siswa/i murid Tahun Ajaran Baru 2017, tiap siswa
ditagih dana pembangunan Rp. 1 juta, dana seragam sekolah, olahraga,
baju batik Rp. 1,5 juta, dan dana buku paket (6 mata pelajaran-red) Rp.
700 ribu. Sedangkan dana bulanan (SPP-red) Rp. 90 ribu/bulan.
Besarnya
biaya yang ditelan sekolah MAPN-4 Medan serta anak didik yang tidak
dapat bangku di sekolah itu jadi sorotan kalangan publik, sejumlah
aktivis minta Departemen Agama dan Walikota Medan Dzulmi Eldin copot
kepala sekolah.
“Kita
heran dengan apa yang dibebankan kepala sekolah MAPN-4 Medan kepada
wali murid, status sekolah tersebut masih swasta kenapa harus dikutip
dana Rp. 1 juta per siswa untuk pembangunan dan siswanya ditumpangkan
belajar di gedung sekolah dasar, apa dasar hukumnya. Ditambah dana
seragam Rp. 1,5 juta dan dana buku Rp. 700 ribu sangatlah memberatkan
wali murid. Oleh karenanya kita harap Departemen Agama dan Walikota
Medan segera tinjau ulang kebijakan itu dan copot jabatan kepala
sekolah”.
Hal
itu dikatakan K. Saragih (52) warga Kelurahan Martubung Kecamatan Medan
Labuhan di halaman gedung SD Negeri 068475 Medan. Menurut Saragih,
jangan siswa/i dikorbankan demi kepentingan. “Siswa/i itu generasi
harapan bangsa ini, jangan mereka dikorbankan demi kepentingan, kasihan
murid-murid MAPN-4 Medan itu harus belajar numpang di gedung SD, kalau
ruangan MAPN-4 Medan tidak sanggup tampung murid baru kenapa harus
ditampung, ini jelas salah”. Kata Saragih.
Pantauan
di lapangan, 5 ruangan SD Negeri 068475 Medan digunakan siswa/siswi
MAPN-4 Medan untuk timba ilmu, parahnya 3 dari 5 ruangan tersebut tanpa
guru pendidik, murid terpaksa belajar sendiri, bahkan siswa belajar
tanpa guru hampir 1 bulan.
Kepala
sekolah MAPN-4 Medan Nur Kholidah, M.Pdi ketika dikonfirmasi di
ruangannya,akui kutipan dana pembangunan. Kepala sekolah yang dikenal
tak segan-segan tantang wali murid itu juga akui siswanya ditumpangkan
di gedung SD. “Dana pembangunan Rp. 1 juta itu dikenakan bagi murid
baru.
Ruangan MAPN-4
Medan tidak cukup tampung 394 siswa dan sebahagian kita alihkan pakai
ruangan SD dan itu atas persetujuan KUPT dan Walikota Medan”. Kata
Kholidah.
Ketika ditanya batas waktu tumpangan gedung itu, Nur Kholidah tidak dapat pastikan, namun dirinya yakin sifatnya sementara.
“Saya
sudah ajukan proposal untuk penambahan pembangunan gedung MAPN-4 Medan,
rencananya pada Januari 2018 Walikota Medan Dzulmi Eldin akan bangun 21
lokal untuk MAPN-4 Medan.
Saya juga koordinasi dengan Bank Sumut agar pembangunan gedung MAPN-4 Medan dapat terlaksana. Terang Kholidah.[mn/red]
Posting Komentar
Posting Komentar