MEDAN | GLOBAL SUMUT-Walikota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin
S MSi bersama Ketua TP PKK Kota Medan, Hj Rita Maharani Dzulmi Eldin,
SH ikut pawai budaya yang dipusatkan di Jalan Semeru, Kota Malang, Jawa
Timur, Rabu (19/7). Pawai budaya ini digelar untuk memeriahkan
pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia (APEKSI). Pawai budaya ini diikuti 70 dari 98 kota di
seluruh Indonesia yang mengikuti Rakernas APEKSI. Dalam pawai budaya
ini, masing-masing kota menampilkan pakaian daerah disertai alat
kesenian tradisionilnya. Begitu juga dengan Walikota dan istrinya,
mereka mengenakan pakaian daerahnya dan berbaris paling depan sebagai
pimpinan pawai.
Walikota
mengenakan busana Songket Medan warna biru muda dengan motif payung
tradisionil Melayu serta dipadu celana panjang hitam. Sedangkan Hj. Rita
Maharani mengenakan baju kebaya dipadu kain Songket Medan biru muda
yang juga bermotif payung trdisionil Melayu serta jilbab biru muda. Tak
ketinggalan sebagian besar peserta pawai budaya dari Kota Medan juga
mengenakan busana Songket Medan biru muda. Pilihan busana ini dilakukan
untuk mengenalkan Songket Medan yang merupakan hasil kerajinan tangan
para pengerajin batik UMKM di Kota Medan binaan Hj Rita Maharani selaku
Ketua Dekranasda Kota Medan.
Melalui pawai
budaya ini, Hj. Rita Maharani ingin memperlihatkan kepada seluruh
peserta dari nusantara bahwa Kota Medan yang selama ini terkenal sebagai
kota kuliner dengan dua terkenal lezat dan lezat sekali, juga memiliki
Songket Medan yang kualitasnya tidak kalah dengan songket dari seluruh
kota lain yang ada di Indonesia, termasuk Batik Medan yang telah popular
lebih dulu.
Meski
tampil dengan jumlah peserta paling sedikit dalam pawai budaya tersebut
namun kehadiran rombongan Kota Medan mendapat aplaus meriah dari
pengunjung. Sambil tak putus memberikan tepuk tangan, para pengunjung
berulang kali berteriak, “horas. horas, horas” rombongan pawai Kota
Medan yang mengusung etnis Melayu lengkap dengan penari serta musiknya.
Ketika
melewati panggung kehormatan, Walikota didampingi istri selanjutnya
menyerahkan gendang khas Melayu kepada Walikota Malang, Mochammad Anton
didampingi istri serta Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Hj Airin Rachmi
Diany SH MH yang juga Walikota Tanggerang Selatan sebagai cindera mata.
Begitu juga dengan masing-masing Walikota, ketika rombongan pawainya
melewati panggung kehormatan, mereka pun menyerahkan alat musik
tradisionil daerahnya sebagai tanda mata. Walikota Medan, Drs H T Dzulmi
Eldin S MSi mengatakan, pawai budaya yang dilakukan ini merupakan
kegiatan rutin setiap kali peserta APEKSI menggelar rapat kerja. Selain
ingin melestarikan, juga ingin memperkenalkan bahwa masing-masing kota
memiliki seni dan budaya dengan ciri khas dan keunikan tersendiri.
“Melalui
pawai budaya ini, kita ingin menunjukkan seluruh kota di Indonesia kaya
akan seni dan budaya yang merupakan hasil warisan para leluhur.
Walaupun seni dan budaya kita beragam dan berbeda namun kita tetap
bersatu. Justru dengan keberagaman inilah kita semakin kuat dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia,” kota Walikota.
Selain
itu yang lebih penting lagi tambah Walikota, melalui pawai budaya ini
kita mengajak seluruh masyarakat, terutama genersi muda agar lebih
mengenal dan mencintai seni dan budya yang dimiliki masing-masing
daerah. “Jadi ini juga sebagai benteng untuk menghadapi arus
globalisasi,” ungkapnya.
Pawai
budaya berlansung sangat meriah. Acara yang dimulai pukul 15.00 WIB ini
berlangsung hingga pukul 20.00 WIB disaksikan ribuan masyarakat. Selain
mengenakan pakaian dareah, para peserta pawai tak ketinggalan membawa
alat musik trdisionilnya. Selain itu pawai budaya juga diisi dengan
pakaian hasil modifikasi, kereta kencana, perahu serta property lainnya
yang cukup indah dan menarik. Usai mengikuti pawai budaya, Walikota dan
istri selanjutnya meninjau stand Pemko Medan yang mengikuti Indonesia
City Expo di sebelah Stadion Gajayana Malang. Selain Batik dan Songket
Medan, stand ini juga menampilkan aneka kerajinan tangan para pelaku
UMKM di Kota Medan seperti sepatu, tas, sandal maupun souvenir. Tidak
ketinggalan menampilkan sejumlah penganan diantaranya pancake, bika
ambon, bolu maupun kue kering yang juga hasil para pelaku UMKM.
Menurut
Walikota, setiap kali mengikuti rapat kerja APEKSI, Pemko Medan
dipastikan mengirimkan stand. “Kita ingin menjadikan stand ini sebagai
wadah bagi para pelaku UMKM di Kota Medan untuk mempromosikan hasil
produknya agar bisa lebih terkenal lagi. Selain itu juga merek dapat
bertukar pengalaman dan informasi dengan para UMKM dari kota lainnya .
Dengan dmeikian produk yang dihasilkan bisa lebih baik lagi ke
depannya,” harap Walikota.
Berdasarkan
amatan, sejak dibuka, stand Pemko Medan ramai dikunjungi, tidak hanya
peserta APEKSI, juga warga sekitar. Selain tertarik dengan Songket dan
Batik Medan, mereka juga sangat menyukai penganan yang ditampilkan.
Hingga menjelang maghrib, banyak penganan yang ditampilkan habis
diborong pembeli. Selain pawai budaya dan memuka stand di Indonesia City
Expo, Pemko Medan juga menurunkan tim kesenian untuk mnghibur seluruh
pengunjung yang hadir di arena Indonesia City Expo. Penampilan tim
kesenian Pemko Medan hasil binaan Hj Rita Maharani ini mendapat aplaus
meriah dari para pengunjung.[Ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar