MEDAN | GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu)
Tengku Erry Nuradi mencanangkan gerakan wajib membangun satu Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) pada masing-masing kecamatan di Sumut.
Pembangunan
sekolah ini diharapkan dapat dilakukan bersama antara masyarakat dan
Pemerintah Provinsi (Pemprovsu). Dengan begitu, kualitas pendidikan di
Sumut akan semakin baik pasca beralihnya kewenangan pengelolaan SMA/SMK
kepada Provinsi.
Hal
itu diungkapkan Gubsu Tengku Erry Nuradi dalam acara halal bihalal yang
dirangkaikan dengan rapat pimpinan (rapim) dan pelantikan lembaga
bantuan hukum Gerbang Swara (Gerakan Membangun Swadaya Rakyat) yang
digelar di Hotel Haji Achmad Tahir Akademi Pariwisata Medan, Minggu
(23/07/2017).
Turut
Hadir Ketua Umum DPP Gerbang Swara, Tasimin MT, Bendahara DPP Gerbang
Swara, Tagor Muda Harahap, tokoh pemuda asal Sumut, Effendi Syahputra,
jajaran pengurus DPP Gerbang Swara serta pengurus DPW Gerbang Swara dari
berbagai kabupaten/kota.
“Gerbang
Swara ini sebenarnya merupakan program yang sudah kami lakukan saat
saya menjadi bupati di tahun 2005 lalu. Ketika itu banyak masyarakat
yang membutuhkan prasarana seperti sekolah, pasar dan lainnya. Namun,
untuk memenuhinya, pemerintah mengalami kendala, salah satunya adalah
ketersediaan lahan. Padahal, pemerintah memiliki dana untuk
pembangunan,” ujar Erry.
Oleh
karena itulah, lanjut Erry, sebagai upaya untuk mengatasi hal itu,
pihaknya turun ke kecamatan-kecamatan dengan membawa angin perubahan, di
mana pemerintah menyiapkan dana pembangunan tapi harus ada sharring
dengan pola bergandengan tangan dengan masyarakat dimana masyarakat mau
bersedia memberikan lahannya untuk kepentingan bersama.
“Tahun
2005 di Kabupaten Sergai itu hanya ada 7 sekolah tingkat SMA Negeri dan
sama sekali tidak memiliki SMK Negeri. Namun, setelah saya 8 tahun
memimpin di sana dapat membangun 21 sekolah. Sehingga saat ini jumlah
SMA Negeri di Sergai ada 28 sekolah, yakni 18 SMA dan 10 SMK,” papar
Erry.
Diterangkannya,
program Gerbang Swara yang dilakukan di Sergai mengadopasi pola program
nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) dari pusat. Di mana daerah yang
ingin mendapatkan bantuan pemerintah pusat harus memiliki dana sharring
paling sedikit 20 persen.
“Pola
bergandengan tangan bersama-sama inilah yang kita adopsi dan harus kita
dorong ke depan. Terutama saat ini setelah beralihnya kewenagan
tanggung jawab SLTA kepada provinsi, masih banyak kecamatan di Sumut
yang belum memiliki SLTA. Makanya kita harapkan tidak hanya Gerbang
Swara, tapi pihak manapun yang dapat memfasilitasi dengan menyediakan
lahan untuk sekolah, Pemprovsu akan bersedia untuk menggelontorkan dana
pembangunannya,” jelas Erry.
Ditambahkannya,
lahan yang diusul kepada Pemprovsu tentunya bukan lahan yang
bermasalah, bukan lahan hutan lindung. Selain itu, juga diharapkan lahan
yang diusul tidak terlalu jauh dari permukiman agar pembangunan sekolah
dapat bermanfaat.
“Jika
ada masyarakat yang mengusul, maka akan kita tinjau langsung sehingga
pembangunan dapat dilaksanakan. Kalau untuk membangunnya kita akan
sediakan dananya dari APBD,” ucap Erry.
Lebih
lanjut, Erry mengharapkan, Gerbang Swara juga dapat bersinergi dengan
pemerintah untuk dapat menjembatani masyarakat yang selama ini belum
tersentuh jalur- jalur pemerintah, terutama mensosialisasikan program
yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Seperti
program pertanggungan jaminan kesehatan (BPJS) Kesehatan kepada
masyarakat yang berpenghasilan di bawah Rp510 per bulan per orang.
Karena Pemprovsu sudah mempersiapkan anggaran Rp100 miliar untuk
menanggung 3.000 masyarakat berpengasilan Rp510 ribu per bulan per
orang.
“Kita juga
memiliki program asuransi nelayan untuk 20.000 nelayan di Sumut. Di mana
jika terjadi kecelakaan yang dapat merenggut jiwa nelayan kepada
keluarganya akan diberi tanggungan sebesar Rp200 juta. Program inilah
yang kita harapkan dapat tersosialisasi dengan luas kepada masyarakat,”
terangnya.
Ketua Umum
DPP Gerbang Swara, Tasimin MT mengatakan, pihaknya siap mendukung
program Pemprovsu di bawah kepemimpinan Gubsu Tengku Erry Nuradi. “Kami
siap menjadi garda terdepan mendukung Pemprovsu untuk mempercepat
pembangunan di Sumut,” ujar Tasimin.
Apalagi,
lanjut Tasimin, selama beberapa tahun yang lalu, Sumut mengalami masa
turbulensi yang berat, para pemangku kebijakan banyak yang terjerat
kasus korupsi. Utang dana bagi hasil kepada daerah mencapai hingga Rp2,4
triliun.
”Namun berkat
kerja keras Gubsu, Tengku Erry Nuradi yang juga Ketua Dewan Pembina
Gerbang Swara, masa turbulensi itu dapat dilewati. PAD Sumut mencapai
Rp10 triliun dan utang DBH kepada daerah dapat dibayarkan. Makanya,
kalau dulu kita pernah mengalami masa sulit, saat ini mari bersama kita
membenahi agar Sumut ke depan bisa lebih paten lagi,” papar
Tasimin.[Ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar